Ikan Gurami dikenal oleh masyarakat sumbar sebagai ikan yang paling istimewa, oleh karena itu tidak salah lagi kalau ikan Guami ini memiliki harga yang lumayan. Ikan gurami ini memiliki rasa yang lezat dan banyak digemari oleh lapisan masyarakat Indonesia.
Penggemar Ikan Gurami ini bukan cuma di daerah Jawa tapi seluruh pelosok penjuru dari berbagai propinsi diwilayah Indonesia bahkan sampai ke Luar negeri. Sejalan dengan Program kementerian Kelautan dan Perikanan dalam rangka mewujudkan Visi dan misinya Yaitu Indonesia sebagai penghasil produk perikanan terbesar di Dunia hingga tahun 2015,
maka banyak sekali kegiatan yang harus dilakukan, mulai dari sistim Penangkapan hingga pada sistim Budidayanya, sehingga semua akan tercapai sebagaimana mestinya. Dan peranan penyuluh perikanan
di sinilah untuk menggenjot visit dan misi tersebut
Penggemar Ikan Gurami ini bukan cuma di daerah Jawa tapi seluruh pelosok penjuru dari berbagai propinsi diwilayah Indonesia bahkan sampai ke Luar negeri. Sejalan dengan Program kementerian Kelautan dan Perikanan dalam rangka mewujudkan Visi dan misinya Yaitu Indonesia sebagai penghasil produk perikanan terbesar di Dunia hingga tahun 2015,
maka banyak sekali kegiatan yang harus dilakukan, mulai dari sistim Penangkapan hingga pada sistim Budidayanya, sehingga semua akan tercapai sebagaimana mestinya. Dan peranan penyuluh perikanan
di sinilah untuk menggenjot visit dan misi tersebut
Salah satu
yang harus dilakukan guna tercapainya Visi dan Misi tersebut adalah
dengan memberikan informasi teknologi yang harus disosialisasikan kepada
masyarakat, sehingga akan mempermudah bagi mereka dalam mengetrapkan
teknologi perikanan yang di inginkan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Oleh karena itu postingan kali ini saya sajikan dengan mengambil judul
" Tehnik Budidaya Ikan Gurami".
Postingan
ini diharapkan akan dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan atau
wawasan bagi siapa saja yang ingin atau sedang mencari informasi
tentang tehnik Budidaya ikan gurame tersebut, demikian kiranya semoga ada juga
manfaatnya.
Ikan Gurame
Gurame
merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih lebar,
bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut
berwarnakekuning-kuningan/ keperak-perakan. Ikan gurame merupakan
keluarga Anabantidae, keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici.
![]() |
budidaya ikan gurame |
Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat, Indonesia), dan
menyebar ke Malaysia, Thailands, Ceylon dan Australia. Pertumbuhan ikan
gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain. Di Indonesia,
orang Jawa menyebutnya gurami, Gurameh, orang Sumatra ikan kalau, kala,
kalui, sedangkan di Kalimantan disebut Kalui. Orang Inggris menyebutnya
“Giant Gouramy”, karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg.
Sentra Perikanan Gurame
Daerah
di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu: Sumatera, NTB dan
Jawa. Sedangkan di luar negeri yaitu: Thailand, Jepang dan Filipina.
Jenis Ikan Gurame
Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikut:
- Klas : Pisces
- Sub Kelas : Teleostei
- Ordo : Labyrinthici
- Sub Ordo : Anabantoidae
- Famili : Anabantidae
- Genus : Osphronemus
- Species : Osphronemus goramy (Lacepede)
Jenis
gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya: gurami angsa, gurami
jepun, blausafir, paris, bastar dan porselen. Empat terakhir banyak
dikembangkan di Jawa Barat, khususnya Bogor. Dibanding gurame jenis
lain, porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur. Jika induk bastar
dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur,
porselen mampu 10.000 butir. Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai
top of the pop, dan paling banyak diunggulkan.
Manfaat Ikan Gurame
Sebagai sumber penyediaan protein hewani.
Persyaratan Lokasi Budidaya
- Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos dan cukup mengandung humus. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
- Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
- Ikan gurame dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl.
- Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.
- Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame. Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus, debit air yang diperkenankan adalah 3 liter/detik, sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur, debit air yang ideal adalah antara 6-12 liter/detik.
- Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 6,5-8.
- Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
1. Kolam
Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan gurame antara lain:
2. Kolam penyimpanan induk
Kolam
ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan
telur dan memelihara kesehatan induk, kolam berupa kolam tanah yang
luasnya sekitar 10 meter persegi, kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan
kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan.
Kolam pemijahan
Kolam
berupa kolam tanah yang luasnya 200/300 meter persegi dan kepadatan
kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim
pemijahan). Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar
antara 24-28 derajat C; kedalaman air 75-100 cm; dasar kolam sebaiknya
berpasir. Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau
ranting-ranting.
Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan
Luas
kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air kolam antara
30-50 cm. Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meter persegi. Lama
pemeliharaan di dalam kolam pendederan/ipukan antara 3-4 minggu, pada
saat benih ikan berukuran 3-5 cm.
Kolam pembesaran
Kolam
pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan
benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam pemeliharaan ini
diperlukan beberapa kolam jaring 1,25–1,5 cm. Jumlah penebaran bibit
sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi.
Kolam/tempat pemberokan
Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut:
- Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 ).
- Buatlah pematangnya dengan ukuran; bagian atas lebarnya 0,5 m, bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m.
- Pasanglah pipa/bambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air. Aturlah tinggi rendahnya, agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air.
- Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur, lalu diratakan lagi. Tanah akan jadi lembut setelah diairi, sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup, dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu. Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air.
- Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk, memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar. Lebar saluran itu 0,5 m dan dalamnya 15 cm.
- Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata, kemudian air dimasukkan. Biarkan selama 1 minggu, agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut, serta menguji agar kolam tidask bocor. Tinggi air 0,75-1 m.
Peralatan
Alat-alat
yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya
adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk
menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, baskom
berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg), cangkul,
arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar
kekeruhan.
Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan gurame antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas), seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).
Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan gurame antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas), seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).
Pembibitan
Pemilihan Induk
Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut:
Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut:
1. Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat.
2. Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal).
3. Ukuran kepala relatif kecil
4. Susunan sisik teratur,licin, warna cerah dan mengkilap serta tidakluka.
5. Gerakan normal dan lincah.
6. Bentuk bibir indah sepertipisang, bermulut kecil dan tidak berjanggut.
7. Berumur antara 2-5 tahun.
Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut:
Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut:
Betina
1. Dahi meninjol.
2. Dasar sirip dada terang gelap kehitaman.
3. Dagu putih kecoklatan.
4. Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak.
5. Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.
Jantan
1. Dahi menonjol.
2. Dasar sirip dada terang keputihan.
3. Dagu kuning.
4. Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik.
5. Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.
Pemeliharaan Induk
Induk-induk
terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam
penyimpanan induk. Beri makanan selama dalam penampungan. Untuk setiap
induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 1/3
kg setiap hari pada sore hari. Makanan tambahan berupa dedak halus yang
diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 1/2
blekminyak tanah setiap kali pemberian.
Bila
proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam
penampungan sudah mencapai puncaknya, induk segera dimasukkan dalam
kolam pemijahan. Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai
berikut:
- Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari, perbaiki tanggul dan dasar kolam.
- Lakukan pengapuran dan pemupukan. Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 7,5 kg/100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari.
- Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng
- Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram/100 meter persegi, biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm.
- Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan. Setelah pemijahan berlangsung, 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur. 20-30 hari kemudian, induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas.
Pemeliharaan Bibit
Benih-benih
yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam
pendederan atau disawah sebagai penyelang. Dalam pelaksanaan pendederan
adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah, pemupukan, perbaikan
pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu
pemasukan atau pengeluaran air.
Setelah persiapan selesai, benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekor/meter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan. Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30% berat badan rata-rata. Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih. Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan.
Setelah persiapan selesai, benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekor/meter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan. Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30% berat badan rata-rata. Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih. Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan.
Pemeliharaan Pembesaran
Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur.
Polikultur
Ikan
gurame dipeliharan bersama ikan tawes, ikan mas, nilem, mujair atau
lele. Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang
cukup lambat.
Monokultur
Pada pemeliharaan gurame tersendiri, bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan. Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi
Pada pemeliharaan gurame tersendiri, bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan. Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi
Pemupukan
Pemupukan
dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang. Pada umumnya
pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan, dengan
maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan peliharaan. Tahap
pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan. Pada saat ini
pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 7,5 kg untuk tiap 100
m 2 kolam, air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai
ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari. Pada tahap berikutnya
pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau
pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam. Pemberian kedua
pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam.
Pemberian Pakan
Makanan
pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya, namun di
daerah yang agak sulit memperoleh pelet, daun-daunan merupakan
alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan, diantaranya:
daun pepaya, keladi, ketela pohon, genjer, kimpul, kangkung, ubi jalar,
ketimun, labu dan dadap. Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas
dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan
lebih cepat. Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat
dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun.
Pemeliharaan Kolam/Tambak
Setiap
habis panen, kolam dibersihkan/kuras. setelah itu dilakukan pemupukan
agar mempengaruhi kesuburan kolam, sehingga bila benih disebarkan,
kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat.
HAMA DAN PENYAKIT
Penyakit
Gangguan
yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut
penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit.
Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti
adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak; kerusakan
akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan.
Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku
ikan-ikan tersebut. Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang
cukup untuk mengetahuinya. ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus
dan lamban gerakannya. Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter,
yang diakibatkan oleh bakteri, virus, jamur dan berbagai mikroorganisme
lainnya. Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit, dapat
dikenali sebagai berikut:
- Penyakit pada kulit; pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada, perut dan pangkal sirip.
- Penyakit pada insang; tutup insang mengembang. Lembaran insang menjadi pucat, kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu
- Penyakit pada organ dalam; perut ikan membengkak, sisik berdiri. Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati. Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset. Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya, dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya:
Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)
Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati.
Buat larutan PK sebanyak 2 gram/10 liter atau 1,5 sdt/100 l air.
Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus.
Bila belum sembuh betul, pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian.
· Pengobatan
dengan Neguvon. Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-3,5% selama
3 mernit. Untuk pembe-rantasan parasit di kolam, bahan tersebut
dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 0,1% Neguvon lalu disiramkan ke
dalam kolam yang telah dikeringkan. Biarkan selama 2 hari.
· Pengobatan dengan garam dapur. Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia. Caranya:
- Siapkan wadah yang diisi air bersih. setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl), diaduk sampai rata;
- IKan yang sakit direndam dalam larutan tersebut. Tetapi karena obat ini berbahaya, lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja.
- Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam;
- Pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama.
Hama
Bagi
benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan
liar/pemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes, gurame
dan sepat. Musuh lainnya adalah biawak, katak, ular dan bermacam-macam
burung pemangsa.
Panen Ikan Gurame
Penangkapan
Pemanenan
benih ikan gurame dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan. Caranya dengan
menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk
diperkecil. Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung
benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke
lubang pengeluaran. Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 0,3
gram/ekor pada saat dipanen. Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame
sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen. Umumnya pemanenan
dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun, ikan yang berumur 2 tahun
mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 0,3 kg/ekor, sedangkan untuk
ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 0,7
kg/ekor. Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan
berat 1.5 kg/ekor. Adapun cara penangkapan: air disurutkan sedikit demi
sedikit, penangkapan dilakukan pada pagi hari. Hindari cara penangkapan
yang dapat menyebabkan ikan terluka.
Pembersihan
Setelah
air kolam surut, benih digiring masuk ke petak kecil. Kemudian diserok
dan dimasukkan ke dalam keranjang panen. Biasanya waktu panen tidak
hanya gurame saja yang tertangkap, sehingga sebelum ikan dimasukkan ke
kolam pemberokan, harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu.
Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari. tujuannya agar ikan tidak
mabuk sewaktu diangkut ke pasar. Lamanya pembersihan disesuaikan dengan
besarnya benih.
Pasca Panen Ikan Gurame
Penanganan ikan hidup
Adakalanya
ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan
hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen
dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:
1. Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C.
2. Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.
3. Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.
Penanganan ikan segar
Ikan
segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang perlu
diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain:
1. Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka.
2. Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dan lendir.
3. Wadah
pengangkut harus bersih dan tertutup. Untuk pengangkutan jarak dekat (2
jam perjalanan), dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun
pisang/plastik. Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng
atau fiberglass. Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak
maksimum 50 cm.
Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat C.
Gunakan
es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es
dan ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm. Kemudian ikan
disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm, lalu disusul lapisan es
lagi dan seterusnya. Antara ikan dengan dinding kotak diberi es,
demikian juga antara ikan dengan penutup kotak. Sedangkan hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai
berikut:
- Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit dan tidak cacat. Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka).
- Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya. Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam.
- Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari. Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik. Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000–6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm. Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya.
- Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
Sistem terbuka
Dilakukan
untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu
yang lama. Alat pengangkut berupa keramba. Setiap keramba dapat diisi
air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih
ukuran 3-5 cm.
Sistem tertutup
Dilakukan
untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari
4-5 jam, menggunakan kantong plastik. Volume media pengangkutan terdiri
dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)4.1H2O sebanyak 9
gram. Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik:
- Masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih;
- Hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air;
- Alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 2/3 volume keseluruhan rongga (air:oksigen=1:2);
- Kantong plastik lalu diikat.
- Kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau
ditidurkan. Dos yang berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi
0,50 m dapat diisi 2 buah kantong plastik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut:
- Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih).
- Buka kantong plastik, tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan.
- Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit.
- Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan. Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya. Selain itu, dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut. Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4% selama 3-5 menit.
Setelah 1 minggu dikarantina, tebar benih ikan di kolam budidaya.
Tags:
PERIKANAN BUDIDAYA