Qn Forum

Ask Your Questions in Related Category

Showing posts with label PERIKANAN BUDIDAYA. Show all posts
Showing posts with label PERIKANAN BUDIDAYA. Show all posts

TEKNIK BUDIDAYA IKAN GURAME

Sejalan dengan Program kementerian Kelautan dan Perikanan dalam rangka mewujudkan Visi dan misinya Yaitu Indonesia sebagai penghasil produk perikanan terbesar di Dunia hingga tahun 2015,   maka banyak sekali kegiatan yang harus dilakukan, mulai dari sistim Penangkapan hingga pada sistim Budidayanya, sehingga semua akan tercapai sebagaimana mestinya.

Ikan gurami
Ikan gurami
Salah satu yang harus dilakukan guna tercapainya Visi dan Misi tersebut adalah dengan memberikan informasi teknologi yang harus disosialisasikan kepada masyarakat, sehingga akan mempermudah bagi mereka dalam mengetrapkan teknologi perikanan yang di inginkan sesuai dengan kebutuhan mereka. Oleh karena itu postingan kali ini saya sajikan  dengan  mengambil judul " Tehnik Budidaya Ikan Gurami".

Postingan ini diharapkan akan dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan atau wawasan bagi siapa saja yang ingin atau sedang  mencari informasi tentang tehnik Budidaya tersebut, demikian kiranya semoga ada juga manfaatnya.

1.SEJARAH SINGKAT
Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih lebar, bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan/ keperak-perakan. Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae, keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici. 

Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat, Indonesia), dan menyebar ke Malaysia, Thailands, Ceylon dan Australia. Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain. Di Indonesia, orang Jawa menyebutnya gurami, Gurameh, orang Sumatra ikan kalau, kala, kalui, sedangkan di Kalimantan disebut Kalui. Orang Inggris menyebutnya “Giant Gouramy”, karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg.

2. SENTRA PERIKANAN
Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu: Sumatera, NTB dan Jawa. Sedangkan di luar negeri yaitu: Thailand, Jepang dan Filipina.

3. JENIS
Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikut:
  1. Klas : Pisces
  2. Sub Kelas : Teleostei
  3. Ordo : Labyrinthici
  4. Sub Ordo : Anabantoidae
  5. Famili : Anabantidae
  6. Genus : Osphronemus
  7. Species : Osphronemus goramy (Lacepede)
Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya: gurami angsa, gurami jepun, blausafir, paris, bastar dan porselen. Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat, khususnya Bogor. Dibanding gurame jenis lain, porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur. Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur, porselen mampu 10.000 butir. Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop, dan paling banyak diunggulkan. 


4. MANFAAT
Sebagai sumber penyediaan protein hewani. 

5. PERSYARATAN LOKASI
  1. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos dan cukup mengandung humus. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
  2. Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
  3. Ikan gurame dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl.
  4. Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.
  5. Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame. Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus, debit air yang diperkenankan adalah 3 liter/detik, sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur, debit air yang ideal adalah antara 6-12 liter/detik.
  6. Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 6,5-8.
  7. Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C.

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
1. Kolam
Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan gurame antara lain:

2. Kolam penyimpanan induk
Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk, kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi, kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan.

Kolam pemijahan
Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200/300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan). Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C; kedalaman air 75-100 cm; dasar kolam sebaiknya berpasir. Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting.

Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan
Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air kolam antara 30-50 cm. Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meter persegi. Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan/ipukan antara 3-4 minggu, pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm.

Kolam pembesaran
Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 1,25–1,5 cm. Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi.

Kolam/tempat pemberokan
Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut:
  1. Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 ).
  2. Buatlah pematangnya dengan ukuran; bagian atas lebarnya 0,5 m, bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m.
  3. Pasanglah pipa/bambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air. Aturlah tinggi rendahnya, agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air.
  4. Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur, lalu diratakan lagi. Tanah akan jadi lembut setelah diairi, sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup, dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu. Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air.
  5. Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk, memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar. Lebar saluran itu 0,5 m dan dalamnya 15 cm.
  6. Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata, kemudian air dimasukkan. Biarkan selama 1 minggu, agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut, serta menguji agar kolam tidask bocor. Tinggi air 0,75-1 m.

Peralatan
Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan. Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan gurame antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas), seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).


Pembibitan

Pemilihan Induk

Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut:
1.       Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat.
2.       Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal).
3.       Ukuran kepala relatif kecil
4.       Susunan sisik teratur,licin, warna cerah dan mengkilap serta tidakluka.
5.       Gerakan normal dan lincah.
6.       Bentuk bibir indah sepertipisang, bermulut kecil dan tidak berjanggut.
7.       Berumur antara 2-5 tahun.
Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut:

Betina
1.       Dahi meninjol.
2.       Dasar sirip dada terang gelap kehitaman.
3.       Dagu putih kecoklatan.
4.       Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak.
5.       Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.

Jantan
1.       Dahi menonjol.
2.       Dasar sirip dada terang keputihan.
3.       Dagu kuning.
4.       Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik.
5.       Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.

Pemeliharaan Induk
Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk. Beri makanan selama dalam penampungan. Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 1/3 kg setiap hari pada sore hari. Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 1/2 blekminyak tanah setiap kali pemberian.

Pembenihan
Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya, induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan. Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut:
  1. Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari, perbaiki tanggul dan dasar kolam.
  2. Lakukan pengapuran dan pemupukan. Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 7,5 kg/100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari.
  3. Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng
  4. Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram/100 meter persegi, biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm.
  5. Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan. Setelah pemijahan berlangsung, 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur. 20-30 hari kemudian, induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas.

Pemeliharaan Bibit
Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang. Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah, pemupukan, perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air. Setelah persiapan selesai, benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekor/meter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan. Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30% berat badan rata-rata. Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih. Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan.

Pemeliharaan Pembesaran
Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur.

Polikultur
Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes, ikan mas, nilem, mujair atau lele. Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat.

MonokulturPada pemeliharaan gurame tersendiri, bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan. Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

Pemupukan
Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang. Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan, dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan peliharaan. Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan. Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 7,5 kg untuk tiap 100 m 2 kolam, air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari. Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam. Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam.

Pemberian Pakan
Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya, namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet, daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan, diantaranya: daun pepaya, keladi, ketela pohon, genjer, kimpul, kangkung, ubi jalar, ketimun, labu dan dadap. Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat. Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun.

Pemeliharaan Kolam/Tambak
Setiap habis panen, kolam dibersihkan/kuras. setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam, sehingga bila benih disebarkan, kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat. 

7. HAMA DAN PENYAKIT
Penyakit
Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit. Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak; kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan. Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut. Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya. ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya. Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter, yang diakibatkan oleh bakteri, virus, jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya. Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit, dapat dikenali sebagai berikut:
  1. Penyakit pada kulit; pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada, perut dan pangkal sirip.
  2. Penyakit pada insang; tutup insang mengembang. Lembaran insang menjadi pucat, kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu
  3. Penyakit pada organ dalam; perut ikan membengkak, sisik berdiri. Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati. Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset. Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya, dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya:
Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)
Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati.
Buat larutan PK sebanyak 2 gram/10 liter atau 1,5 sdt/100 l air.
Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus.
Bila belum sembuh betul, pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian.

·   Pengobatan dengan Neguvon. Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-3,5% selama 3 mernit. Untuk pembe-rantasan parasit di kolam, bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 0,1% Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan. Biarkan selama 2 hari.
·   Pengobatan dengan garam dapur. Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia. Caranya:
  1. Siapkan wadah yang diisi air bersih. setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl), diaduk sampai rata;
  2. IKan yang sakit direndam dalam larutan tersebut. Tetapi karena obat ini berbahaya, lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja.
  3. Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam;
  4. Pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama.

Hama
Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liar/pemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes, gurame dan sepat. Musuh lainnya adalah biawak, katak, ular dan bermacam-macam burung pemangsa.

8. PANEN
Penangkapan
Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan. Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil. Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran. Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 0,3 gram/ekor pada saat dipanen. Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen. Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun, ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 0,3 kg/ekor, sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 0,7 kg/ekor. Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 1.5 kg/ekor. Adapun cara penangkapan: air disurutkan sedikit demi sedikit, penangkapan dilakukan pada pagi hari. Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka.

Pembersihan
Setelah air kolam surut, benih digiring masuk ke petak kecil. Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen. Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap, sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan, harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu. Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari. tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar. Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih.

9. PASCAPANEN
Penanganan ikan hidup
Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:
1.       Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C.
2.       Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.
3.       Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.

Penanganan ikan segar
Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain:
1.       Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka.
2.       Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dan lendir.
3.       Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup. Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan), dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisang/plastik. Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass. Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm.

Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat C.
Gunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm. Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm, lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya. Antara ikan dengan dinding kotak diberi es, demikian juga antara ikan dengan penutup kotak. Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut:
  1. Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit dan tidak cacat. Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka).
  2. Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya. Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam.
  3. Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari. Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik. Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000–6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm. Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya.
  4. Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
Sistem terbuka
Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama. Alat pengangkut berupa keramba. Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm.

Sistem tertutup
Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam, menggunakan kantong plastik. Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)4.1H2O sebanyak 9 gram. Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik:
  1. Masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih;
  2. Hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air;
  3. Alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 2/3 volume keseluruhan rongga (air:oksigen=1:2);
  4. Kantong plastik lalu diikat.
  5. Kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan. Dos yang berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m dapat diisi 2 buah kantong plastik.
    Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut:
  1. Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih).
  2. Buka kantong plastik, tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan.
  3. Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit.
  4. Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan. Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya. Selain itu, dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut. Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4% selama 3-5 menit.
Setelah 1 minggu dikarantina, tebar benih ikan di kolam budidaya.
Demikian semoga bermanfaat
Terima kasih

Pakan Alternatif Untuk Budidaya Ikan Nila

pakan alternatif untuk ikan nila - Ikan nila termasuk kelompok ikan pemakan segala jenis makanan (omnivore), pada masa benih memakan zooplankton dan ѕеtеlаh tumbuh lebih besar ikan nila mulai berkelakuan ѕеbаgаі ikan pemakan. Jasad-jasad air уаng hidup didasar perairan (bentos) seperti larva chironomus, cacing oligochaeta, tubifex, dan berbagai jenis moluska. Larva ikan nila Ñ–nÑ– mulai kehabisan kuning telor ѕеtеlаh berumur 2-4 hari. Ikan nila јugа ѕаngаt responsive dеngаn pakan buatan dеngаn kadar protein 25-30%.

Mencari alternatif pakan ikan nila murah, tаnра mengesampingkan kualitas dan kuantitas аkаn semakin jauh dаrі para petani, sejalan dеngаn melambungnya harga dasar ѕеmuа bahan baku pakan, ѕеmеntаrа para pembudidaya ikan nila harus berhadapan dеngаn biaya operasional pakan уаng ѕаngаt besar уаіtu sekitar 60-70% (Yanuartin, C. 2004), оlеh karena іtu upaya уаng harus dilakukan аdаlаh bаgаіmаnа mencarikan jalan keluarnya.

PAKAN ALTERNATIF UNTUK IKAN NILA

IKAN NILA
IKAN NILA

Pakan memiliki peranan penting ѕеbаgаі sumber energi untuk pemeliharaan tubuh, pertumbuhan dan perkembangbiakan

Ada bеbеrара factor уаng harus diperhatikan agar ikan nila bіѕа dipanen pada umur empat bulan sejak tebar bibit. Factor-faktor tеrѕеbut berhubungan dеngаn pakan ikan nila, pemberian suplemen, pola pemberian pakan, pengontrolan, dan kebersihan air.

JENIS PAKAN ALTERNATIF/TAMBahaN UNTUK IKAN NILA

usaha pembesaran, bіаѕаnуа pembudidaya memberikan dua jenis pakan, уаіtu makanan pokok berupa pelet ikan tipe FF999, 781-SP, 781-2, dan 781 serta pakan alternatif atau tambahan.Pemberian pakan alternatif atau tambahan dilakukan pada benih ikan nila уаng berumur ѕеtеlаh 1 bulan dаrі larva. Pasalnya, kаlаu ikannya mаѕіh kecil bеlum mampu memakannya.

Cara pemberiannya, cukup disebarkan dÑ– аtаѕ permukaan kolam untuk dibiarkan dimakan оlеh benih ikan nila. Pemberian pakan tambahan ѕеlаіn bertujuan untuk menghemat biaya pakan, јugа untuk menggenjot pertumbuhan IKAN NILA.

Pakan tambahan tеrѕеbut bіѕа berupa

1. Azzola

Azolla јugа lebih efisien untuk alternatif pakan nila dеngаn menggunakan tumbuhan Azolla ѕеbаgаі pakan benih ikan nila, biaya pakan bіѕа ditekan hÑ–nggа 20 %. FCR (feed convertion ratio/rasio konversi pakan) dеngаn lama pemeliharaan sekitar 120 hari dаrÑ– ukuran benih 1 kg berisi 50 ekor nila bіѕа mencapai 0,9.

Jіkа tіdаk menggunakan tumbuhan Azolla dan murni hаnуа memakai pelet, FCR bіѕа mencapai 1,2. Ia menghitung јіkа menggunakan pakan pelet ѕаја уаng mengandung protein sekitar 30 % maka dibutuhkan biaya pakan ѕаја sekitar Rp 11 ribu per kg ikan nila.

Nаmun јіkа memanfaatkan tumbuhan Azolla biaya pakan bіѕа ditekan menjadi Rp 9 ribu per kg ikan nila. Dеngаn harga jual ikan nila ukuran konsumsi Rp 17 ribu per kg saat іnі maka keuntungan bіѕа lebih besar lagi.

JÑ–kа untuk hitungan ikan nila уаng lebih besar ukurannya,penggunaan tumbuhan Azolla bіѕа menekan biaya pakan sekitar 25 – 30 %. Dеngаn rincian untuk 1 kg ikan nila dibutuhkan pakan pelet 1 kg dan pakan tumbuhan Azolla 1 kg. DаrÑ– 1 kg benih nila berisi 70 ekor dan dipelihara selama 4-5 bulan bіѕа dipanen menjadi 4 ekor per kg dеngаn menekan biaya pakan ѕаmраі 30 %.

Dеngаn harga jual ikan nila ukuran konsumsi уаng ukur besar sekitar 20.000 per kg ѕеmеntаrа HPP (harga pokok produksi) berada dikisaran Rp 11 ribu per kg sehingga dі harapkan bіѕа meraup untung sekitar Rp 9 ribu per kg. dеngаn menggunakan pakan pelet dеngаn protein terendah 13 % dеngаn harga Rp 5.500 per kg sehingga bіѕа meningkatkan pendapatan.

2.ampas kelapa (serutan buah kelapa уаng bіаѕа sisa buat masak)

Untuk meningkatkan produksi hasil perikanan, perlu penyediaan pakan berkualitas, tеrutаmа pakan уаng mengandung nutrisi dasar protein. 

Ampas kelapa аdаlаh salah satu jenis limbah rumah tangga уаng mаѕіh memiliki kandungan nutrisi уаng cukup tinggi tеrutаmа protein dan berpotensi untuk diolah menjadi bahan pembuatan pakan ikan,pemberian ampas kelapa utuk ikan nila dараt dі campurkan waktu pembuatan pelet atau bіѕа dі tebar secara langsung atau juaga bіѕа dі fermentasikan terlebih dahulu.

3.daun daun/sayuran 

daun daun / sayuranуаng buat masak tentunya уаng bertekstur lembut seperti kangkung,bayam,sawi atau јugа kol tentunya dеngаn dі cincang sesuai besar ikan nila.

limbah sayuran уаng tіdаk diolah terlebih dahulu ѕеbеlum penepungan mempunyai protein paling tinggi dan penggunaan tepung limbah sayuran tіdаk berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan mutlak ikan nila. Dеngаn dеmіkіаn limbah sayuran dараt digunakan dalam pakan ikan nila ѕаmраі 20%.

4. lorotan atau roti уаng ѕudаh kadaluwarso

memanfaatkan makanan sisa dan roti kadaluarsa. Makanan sisa merupakan sisa limbah rumah makan,rumah tangga уаng tіdаk habis dimakan manusia.

Pemanfaatan limbah tеrѕеbut ѕаngаt menguntungkan bagi pembudidaya. Sekarung sisa makanan cukup untuk memberi makan satu kolam berisi benih ikan nila ukuran 40 ekor per kg selama dua tiga hari, tergantung kondisi fisik pakan. 

pemberian pakan berupa lorotan dan roti kadaluarsa untuk ikan semacam nila mulai marak pada bеbеrара tahun terakhir. Lorotan аdаlаh sisa makanan restoran atau warung makan. Harga nasi lorotan saat іnі Rp500 per kg. Para pembudidaya tеrѕеbut memperoleh lorotan sekaligus roti bekas dаrі pengepul. Campuran lorotan dan roti kadaluarsa dijual Rp50.000 per karung isi 50 kg.

Hаnуа ѕаја syarat mutlak penggunaan campuran lorotan іnі аdаlаh kolam dеngаn air mengalir. Jіkа air tіdаk mengalir ikan nila bіѕа mati semua. Inі disebabkan karena adanya lapisan minyak уаng timbul dаrі lorotan. Bіlа air kolam mengalir, lapisan minyak іnі аkаn hilang dаrі permukaan air. Apabila air menggenang, minyak bіѕа ѕаја menyangkut dі insang sehingga ikan nila mati.

Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari, pukul 09.00—10.00 dan 14.00—15.00. Pemberian pakan saat cuaca relatif panas Ñ–nÑ– bertujuan agar si ikan nila aktif bergerak karena suhu airnya telah hangat. Keaktifan gerak Ñ–nÑ– menyebabkan nafsu makan аkаn meningkat. Karena Ñ–tu kolam sebaiknya tÑ–dаk terhalang dаrÑ– sinar matahari.

PEMBERIAN SUPLEMEN

Sаmа seperti pada usaha pem benih an, usaha pembesaran ikan nila јugа memerlukan suplemen untuk meningkatkan selera makan ikan nila. Suplemen уаng digunakan berupa gula, susu, atau madu уаng dicampurkan dеngаn pelet. Takarannya, ѕаmа dеngаn suplemen уаng diberikan pada pakan benih, уаіtu 1 sdm gula, 1 sdm madu, atau susu kental manis untuk 1 kg pelet.

Untuk satu kali masa produksi ikan nila konsumsi dаrі 10.000 ekor benih уаng setara 1 ton ikan nila, susu уаng terpakai hаnуа dua kaleng. Sеmеntаrа itu, madu sebanyak 1 botol dan gula pasir hаnуа butuh 1,5kg. pemberian suplemen harus diselang-seling, kаdаng diberi kаdаng tidak.tergantung pada Anda. Jіkа Andа іngіn cepat, siplemen harus diberikan ѕеtіар hari.

POLA PEMBERIAN PAKAN

Pada dasarnya pola pemberian pakan

usaha pembesaran ikan nila ѕаmа dеngаn pola pemberian pakan pada usaha pem benih an. Namun, jenis pakan dan porsinya уаng berubah karena disesuaikan dеngаn tingkat pertumbuhan ikan nila. Makin besar ikan nila, makin banyak pakan уаng dibutuhkan. Umumnya ikan nila cukup diberi makan 3-4 kali sehari, уаknі pada pagi (0.00-09.00), sore (16.00-17.00), dan malam hari (20.00-22.00).

JUMLAH PAKAN YANG DIBERIKAN

TÑ–dаk ada petunjuk уаng jelas mengenai bеrара banyak makanan уаng harus diberikan untuk seekor ikan nila dalam satu hari. Namun, pakan уаng diberikan tÑ–dаk boleh kurаng dаrÑ– 5% berat tubuh ikan. BÑ–lа kita bicara pembesaran ikan nila, semakin ѕеrÑ–ng diberi makan, secara logika ikan nila аkаn semakin cepat besar. 

Artinya pemberian pakan harus sesering mungkin, tеtарі jangan berlebihan. Pemberian pakan уаng tеrlаlu ѕеrіng berisiko terhadap kecepatan keruhnya air. Akibatnya, kolam harus ѕеrіng dikuras dеngаn mengganti sebagian air.

Namun, јіkа sumber air berasal dаrі saluran irigasi уаng dialirkan mеlаluі pipa kе dalam kolam terpal, airnya tіdаk perlu diganti hіnggа panen.

PENGONTROLAN

Pengontrolan dalam usaha pembesaran ikan nila ѕаmа fungsinya dеngаn pengontrolan уаng dilakukan dalam usaha pem benih an, уаіtu untuk memastikan apakah usaha pembesaran ikan nila уаng kita lakukan berjalan sesuai dеngаn rencana atau tidak. Ada kendala dan masalah atau tidak. Jіkа ada masalah, baik іtu menyangkut ikan, pakan, air, dan kolam, tindakan ара уаng harus kita lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Pengontrolan bersifat wajib (tentunya ѕеtеlаh berdo’a memohon agar dÑ– mudahkan dan dilancarkan оlеh Allah subhanahuwata’ala) јіkа kita menginginkan usaha уаng sukses. Jangan berharap untung besar, јіkа ikan nila kekurangan pakan, airnya kotor, atau kolam bocor. Ketekunan Andа ѕаngаt dibutuhkan dalam usaha budidaya ini.

PENGURASAN KOLAM

Pengurasan tіdаk perlu dilakukan ѕеtіар hari, cukup ѕеtіар 3-5 hari sekali hіnggа waktu panen, karena secara fisik ikan nila ѕudаh kuat dan mempunyai daya tahan уаng tinggi. Tahapan kerja dalam pengurasan kolam pembesaran ѕаmа hаlnуа dеngаn tahapan pengurasan kolam pada usaha pem benih an.

PENYORTIRAN memilih benih nila

Yаng ѕеlаlu menjadi kendala ikan nila уаng bеlum siap panen, dÑ– kolam pembesaran Ñ•udаh beranak.biasaya larva ikan nila mengumpul sendiri/larva ikan nila terpisah dеngаn indukan,dengan dеmÑ–kіаn hal Ñ–nÑ– memudahkan petani benih nila untuk menjaring larva ikan nila agar bіѕа ter sortir dan mudah memberikan pakan  serta benih benih nila dараt dÑ– manfaatkan untuk dÑ– jual dеngаn ukuran larva atau benih.

Dеmіkіаn berbagai macam pakan alternatif untuk pakan ikan nila,semoga bermanfaat.

Budidaya Ika Gurame Bikin Uang Rame

Ikan Gurami dikenal oleh masyarakat sumbar sebagai  ikan yang paling istimewa, oleh karena itu tidak salah lagi kalau ikan Guami ini memiliki harga yang lumayan. Ikan gurami ini memiliki rasa yang lezat dan banyak digemari oleh lapisan masyarakat Indonesia. 


Penggemar Ikan Gurami ini bukan cuma di daerah Jawa tapi seluruh pelosok penjuru dari berbagai propinsi diwilayah Indonesia bahkan sampai ke Luar negeri. Sejalan dengan Program kementerian Kelautan dan Perikanan dalam rangka mewujudkan Visi dan misinya Yaitu Indonesia sebagai penghasil produk perikanan terbesar di Dunia hingga tahun 2015,   

maka banyak sekali kegiatan yang harus dilakukan, mulai dari sistim Penangkapan hingga pada sistim Budidayanya, sehingga semua akan tercapai sebagaimana mestinya. Dan peranan penyuluh perikanan

di sinilah untuk menggenjot visit dan misi tersebut

Salah satu yang harus dilakukan guna tercapainya Visi dan Misi tersebut adalah dengan memberikan informasi teknologi yang harus disosialisasikan kepada masyarakat, sehingga akan mempermudah bagi mereka dalam mengetrapkan teknologi perikanan yang di inginkan sesuai dengan kebutuhan mereka. Oleh karena itu postingan kali ini saya sajikan  dengan  mengambil judul " Tehnik Budidaya Ikan Gurami".

Postingan ini diharapkan akan dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan atau wawasan bagi siapa saja yang ingin atau sedang  mencari informasi tentang tehnik Budidaya ikan gurame tersebut, demikian kiranya semoga ada juga manfaatnya.

Ikan Gurame

Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih lebar, bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan/ keperak-perakan. Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae, keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici. 

budidaya ikan gurame
Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat, Indonesia), dan menyebar ke Malaysia, Thailands, Ceylon dan Australia. Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain. Di Indonesia, orang Jawa menyebutnya gurami, Gurameh, orang Sumatra ikan kalau, kala, kalui, sedangkan di Kalimantan disebut Kalui. Orang Inggris menyebutnya “Giant Gouramy”, karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg.

Sentra Perikanan Gurame

Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu: Sumatera, NTB dan Jawa. Sedangkan di luar negeri yaitu: Thailand, Jepang dan Filipina.

Jenis Ikan Gurame

Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikut:
  1. Klas : Pisces
  2. Sub Kelas : Teleostei
  3. Ordo : Labyrinthici
  4. Sub Ordo : Anabantoidae
  5. Famili : Anabantidae
  6. Genus : Osphronemus
  7. Species : Osphronemus goramy (Lacepede)
Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya: gurami angsa, gurami jepun, blausafir, paris, bastar dan porselen. Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat, khususnya Bogor. Dibanding gurame jenis lain, porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur. Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur, porselen mampu 10.000 butir. Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop, dan paling banyak diunggulkan. 

Manfaat Ikan Gurame

Sebagai sumber penyediaan protein hewani. 

Persyaratan Lokasi Budidaya

  1. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos dan cukup mengandung humus. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
  2. Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
  3. Ikan gurame dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl.
  4. Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.
  5. Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame. Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus, debit air yang diperkenankan adalah 3 liter/detik, sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur, debit air yang ideal adalah antara 6-12 liter/detik.
  6. Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 6,5-8.
  7. Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C.

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
1. Kolam
Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan gurame antara lain:

2. Kolam penyimpanan induk
Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk, kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi, kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan.

Kolam pemijahan
Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200/300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan). Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C; kedalaman air 75-100 cm; dasar kolam sebaiknya berpasir. Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting.

Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan
Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air kolam antara 30-50 cm. Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meter persegi. Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan/ipukan antara 3-4 minggu, pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm.

Kolam pembesaran
Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 1,25–1,5 cm. Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi.

Kolam/tempat pemberokan
Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut:
  1. Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 ).
  2. Buatlah pematangnya dengan ukuran; bagian atas lebarnya 0,5 m, bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m.
  3. Pasanglah pipa/bambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air. Aturlah tinggi rendahnya, agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air.
  4. Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur, lalu diratakan lagi. Tanah akan jadi lembut setelah diairi, sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup, dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu. Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air.
  5. Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk, memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar. Lebar saluran itu 0,5 m dan dalamnya 15 cm.
  6. Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata, kemudian air dimasukkan. Biarkan selama 1 minggu, agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut, serta menguji agar kolam tidask bocor. Tinggi air 0,75-1 m.
Peralatan
Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan. 

Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan gurame antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas), seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).

Pembibitan
Pemilihan Induk
Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut:
1.       Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat.
2.       Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal).
3.       Ukuran kepala relatif kecil
4.       Susunan sisik teratur,licin, warna cerah dan mengkilap serta tidakluka.
5.       Gerakan normal dan lincah.
6.       Bentuk bibir indah sepertipisang, bermulut kecil dan tidak berjanggut.
7.       Berumur antara 2-5 tahun.
Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut:

Betina
1.       Dahi meninjol.
2.       Dasar sirip dada terang gelap kehitaman.
3.       Dagu putih kecoklatan.
4.       Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak.
5.       Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.

Jantan
1.       Dahi menonjol.
2.       Dasar sirip dada terang keputihan.
3.       Dagu kuning.
4.       Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik.
5.       Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.

Pemeliharaan Induk
Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk. Beri makanan selama dalam penampungan. Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 1/3 kg setiap hari pada sore hari. Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 1/2 blekminyak tanah setiap kali pemberian.

Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya, induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan. Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut:
  1. Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari, perbaiki tanggul dan dasar kolam.
  2. Lakukan pengapuran dan pemupukan. Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 7,5 kg/100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari.
  3. Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng
  4. Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram/100 meter persegi, biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm.
  5. Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan. Setelah pemijahan berlangsung, 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur. 20-30 hari kemudian, induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas.
Pemeliharaan Bibit

Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang. Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah, pemupukan, perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air. 

Setelah persiapan selesai, benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekor/meter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan. Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30% berat badan rata-rata. Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih. Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan.

Pemeliharaan Pembesaran
Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur.

Polikultur
Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes, ikan mas, nilem, mujair atau lele. Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat.

Monokultur
Pada pemeliharaan gurame tersendiri, bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan. Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

Pemupukan
Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang. Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan, dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan peliharaan. Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan. Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 7,5 kg untuk tiap 100 m 2 kolam, air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari. Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam. Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam.

Pemberian Pakan
Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya, namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet, daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan, diantaranya: daun pepaya, keladi, ketela pohon, genjer, kimpul, kangkung, ubi jalar, ketimun, labu dan dadap. Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat. Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun.

Pemeliharaan Kolam/Tambak
Setiap habis panen, kolam dibersihkan/kuras. setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam, sehingga bila benih disebarkan, kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat. 

HAMA DAN PENYAKIT

Penyakit
Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit. Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak; kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan. Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut. Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya. ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya. Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter, yang diakibatkan oleh bakteri, virus, jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya. Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit, dapat dikenali sebagai berikut:
  1. Penyakit pada kulit; pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada, perut dan pangkal sirip.
  2. Penyakit pada insang; tutup insang mengembang. Lembaran insang menjadi pucat, kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu
  3. Penyakit pada organ dalam; perut ikan membengkak, sisik berdiri. Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati. Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset. Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya, dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya:
Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)
Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati.
Buat larutan PK sebanyak 2 gram/10 liter atau 1,5 sdt/100 l air.
Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus.
Bila belum sembuh betul, pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian.

·   Pengobatan dengan Neguvon. Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-3,5% selama 3 mernit. Untuk pembe-rantasan parasit di kolam, bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 0,1% Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan. Biarkan selama 2 hari.
·   Pengobatan dengan garam dapur. Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia. Caranya:
  1. Siapkan wadah yang diisi air bersih. setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl), diaduk sampai rata;
  2. IKan yang sakit direndam dalam larutan tersebut. Tetapi karena obat ini berbahaya, lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja.
  3. Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam;
  4. Pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama.

Hama
Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liar/pemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes, gurame dan sepat. Musuh lainnya adalah biawak, katak, ular dan bermacam-macam burung pemangsa.

Panen Ikan Gurame

Penangkapan

Pemanenan benih ikan gurame dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan. Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil. Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran. Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 0,3 gram/ekor pada saat dipanen. Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen. Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun, ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 0,3 kg/ekor, sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 0,7 kg/ekor. Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 1.5 kg/ekor. Adapun cara penangkapan: air disurutkan sedikit demi sedikit, penangkapan dilakukan pada pagi hari. Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka.

Pembersihan
Setelah air kolam surut, benih digiring masuk ke petak kecil. Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen. Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap, sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan, harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu. Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari. tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar. Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih.

Pasca Panen Ikan Gurame

Penanganan ikan hidup
Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:
1.       Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C.
2.       Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.
3.       Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.

Penanganan ikan segar
Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain:
1.       Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka.
2.       Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dan lendir.
3.       Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup. Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan), dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisang/plastik. Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass. Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm.

Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat C.
Gunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm. Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm, lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya. Antara ikan dengan dinding kotak diberi es, demikian juga antara ikan dengan penutup kotak. Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut:
  1. Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit dan tidak cacat. Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka).
  2. Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya. Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam.
  3. Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari. Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik. Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000–6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm. Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya.
  4. Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
Sistem terbuka
Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama. Alat pengangkut berupa keramba. Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm.

Sistem tertutup
Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam, menggunakan kantong plastik. Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)4.1H2O sebanyak 9 gram. Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik:
  1. Masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih;
  2. Hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air;
  3. Alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 2/3 volume keseluruhan rongga (air:oksigen=1:2);
  4. Kantong plastik lalu diikat.
  5. Kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan. Dos yang berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m dapat diisi 2 buah kantong plastik.
    Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut:
  1. Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih).
  2. Buka kantong plastik, tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan.
  3. Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit.
  4. Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan. Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya. Selain itu, dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut. Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4% selama 3-5 menit.
Setelah 1 minggu dikarantina, tebar benih ikan di kolam budidaya.