Qn Forum

Ask Your Questions in Related Category

Alat Tangkap Jaring Insang (Gill Net)


GillNet
Definisi Alat Tangkap


Gill net sering diterjemahkan dengan “jaring insang”, “jaring rahang”, dan lain sebagainya. Istilah “gill net” didasarkan pada pemikiran bahwa ikan-ikan yang tertangkap “gilled-terjerat” pada sekitar operculum nya pada mata jaring. Sedangkan “gill net dasar” atau “bottom gill net” adalah jaring insang, jaring rahang yang cara operasinya ataupun kedudukan jaring pada fishing ground direntangkan pada dasar laut, yang demikian berarti jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan ialah ikan-ikan dasar (bottom fish) ataupun ikan-ikan damersal, dengan bahan jaring terbuat dari multi fibre.


BUDIDAYA KEPITING BAKAU

Postingan ini merupakan Kelanjutan dari postingan sebelumya, seperti yang sudah kita ketahui saat ini  para peminat Kepiting Bakau semakin hari kian semakin Bertambah, sedangkan para konsumen yang meminati kepiting ini juga semakin banyak baik dari dalam negeri Maupun Luar negeri.............Kurangnya pengetahuan terhadap Tehnik budidaya kepiting Bakau-Soka dapat memperlambat produksi dari jumlah yang ada terutama  di pasaran,  sehingga jika penangkapan dari alam, yang kesinambungan dan volume produksinya

MENGENAL IKAN SIDAT DAN PROSPEKNYA

SIDAT (Anguilla Spp)
Gambar 1. Sidat kembang (Anguilla mauritania)


Kalau dilihat Ikan sidat ini bentuknya sekilas mirip dengan belut namun sebenarnya Sidat ini berbeda dengan belut, sidat memiliki sirip dada, sirip punggung, dan Sirip dubur yang sempurna, sehingga orang menduga sirip itu adalah “daun bertelinga‟ sehingga dinamakan pula „belut bertelinga‟.

Cara Budidaya Cacing Sutera Yang Baik


Bagi pembudidaya ikan khususnya yang berkecimpung di bidang pembenihan cacing sutera ini merupakan pakan alami yang sangat dibutuhkan, terutama pada saat kondisi ikan masih sangan kecil yaitu  pada fase awal (larva). Pemberikan pakan alami dengan menggunakan Cacing sutera ini sangat baik karena cacing ini memiliki kandungan nutrisi seperti (protein 57% dan lemak 13%) sehingga untuk pertumbuhan kondisi ikan yang masih kecil dalam bentuk larva ini sangat cocok dan baik mengingat ukurannya sesuai dengan bukaan mulut larva, disamping itu harganya lebih murah dibanding artemia.

Ini Alasanya Kenapa Budidaya Ikan Bisa Kaya Dan Bahagia



Budidaya ikan di kolam air tawar ini merupakan salah satu kegiatan yang sebenarnya sangat menyenangkan sebab selain sebagai cara untuk memberikan ketentraman dan kenyamanan dalam hati juga bisa meningkatkan pendapatan sebagai usaha kita khususnya meningkatkan gizi dan juga pendapatan perekonomian bagi keluarga. Melakukan Usaha Perikanan Budidaya tidaklah sulit dan itu sangat mudah karena tidak memerlukan pengetahuan atau keahlian khusus kecuali keseriusan kita dalam menekuni usahanya yaitu dengan memperhatikan TehnikBudidaya. Semakin sering kita mencoba untuk melakukan usaha tersebut semakin banyak pengalaman yang kita dapat, semakin tentram perasaan hati dan semakin merasa bahagia.

BUDIDAYA IKAN TAWES

1. PENDAHULUAN
Ikan Tawes ini merupakan jenis komoditas perikanan air tawar. Ikan ini sangat mudah untuk dibudidayakan oleh siapa saja. Selain rasanya enak ikan ini banyak sekali digemari oleh masyarakat Indonesia. 

Kebutuhan akan konsumsi Ikan Tawes ini cukup banyak seperti ikan lainnya. Untuk itu mari kita budidayakan ikan Tawes ini dengan baik sehingga hasilnyapun akan menjadi lebih baik. Dalam sistim budidaya Ikan Tawes pada umumnya untuk Penyediaan benih yang bermutu dalam jumlah cukup dan kontinyu merupakan faktor penting dalam upaya pengembangan budidaya ikan konsumsi. 

Disamping itu usaha pembenihan dirasa lebih rnenguntungkan karena waktu yang digunakan relatif singkat kurang lebih 3 minggu - 1 bulan, serta pemasarannya pun mudah. Pembenihan ikan tawes ada beberapa cara yaitu pembenihan ikan di kolam, pembenihan di sawah dan pembenihan di hapa. 



1. PEMILIHAN INDUK
  1. Untuk mendapatkan benih yang berkualitas dan jumlah yang banyak dalam pembenihan Tawes perlu dipilih induk yang baik dengan ciri-ciri :
    1. Letak lubang dubur terletak relatif lebih dekat ke pangkal ekor
    2. Kepala relatif lebih kecil dan meruncing
    3. Sisik-sisiknya besar dan teratur
    4. Pangkal ekor lebar dan kokoh
  2. Pada umumnya ikan tawes jantan mulai dipijahkan pada umur kurang lebih 1 tahun, dan induk tawes betina pada umur kurang lebih 1,5 tahun. Untuk
    mengetahui bahwa induk ikan tawes telah matang kelamin dan siap untuk dipijahkan dengan tanda-tanda sebagai berikut :
    1. Induk betina
      • Perutnya mengembang kearah genetal (pelepasan) bila diraba lebih lembek
      • Lubang dubur berwarna agak kemerah-merahan
      • Tutup insang bila diraba lebih licin
      • Bila perut diurut dari arah kepala ke anus akan keluar cairan kehitam-hitaman.
    2. lnduk jantan
      • Bila perut diurut dari arah kepala ke anus akan keluar cairan berwarna keputih-putihan (sperma)
      • Tutup insang bila diraba terasa kasar
2. PERSIAPAN KOLAM
  1. Kolam pemijahan ikan tawes sekaligus merupakan kolam penetasan dan kolam pendederan. Sebelum dipergunakan untuk pemijahan, kolam dikeringkan.
  2. Perbaikan pematang dan dasar kolam dibuat saluran memanjang (caren/kamalir) dari pemasukan air kearah pengeluaran air dengan lebar 40 cm dan dalamnya 20-30 cm.
3. PELEPASAN INDUK
  1. Induk ikan tawes yang telah terpilih untuk dipijahkan kemudian diberok, pemberokan dengan penempatan induk jantan dan betina secara terpisah
    selama 4-5 hari
  2. Setelah diberok kemudian induk ikan dimasukkan ke kolam pemijahan yang telah dipersiapkan
  3. Pemasukan induk ke kolam pada saat air mencapai kurang lebih 20 cm
  4. Jumlah induk yang dilepas induk betina 25 ekor dan induk jantan 50 ekor
  5. Pada sore hari kurang lebih pukul 16.00 air yang masuk ke kolam diperbesar sehingga aliran air lebih deras.
  6. Biasanya induk ikan tawes memijah pada pukul 19.00-22.00
  7. Induk yang akan memijah biasanya pada siang hari sudah mulai berkejar-kejaran di sekitar tempat pemasukan air.
4. PENETASAN TELUR
  1. Setelah induk ikan tawes bertelur, air yang masuk ke kolam diperkecil agar telur-telur tidak terbawa arus, penetasan dilakukan di kolam pemijahan juga
  2. Pagi hari diperiksa bila ada telur-telur yang rnenumpuk di sekitar kolam atau bagian lahan yang dangkal disebarkan dengan mengayun-ayunkan sapu lidi
    di dasar kolam
  3. Telur ikan tawes biasanya menetas semua setelah 2-3 hari
  4. Dari ikan hasil penetasan dipelihara di kolam tersebut selama kurang lebih 21 hari.
5. PEMUNGUTAN HASIL BENIH IKAN
  1. Panen dilakukan pada pagi hari
  2. Menyurutkan/mengeringkan kolam
  3. Setelah benih berada dikamalir/dicaren, benih ditangkap dengan menggunakan waring atau seser
  4. Benih ditampung di hapa yang telah ditempatkan di saluran air mengalir dengan aliran air tidak deras
  5. Benih lersebut selanjutnya dipelihara lagi di kolam pendederan atau dijual.
6. PENDEDERAN
  1. Mula-mula kolam dikeringkan selama 2-3 hari
  2. Perbaikan pematang, pembuatan caren/saluran
  3. Dasar kolam diolah dicangkul, kemudian dipupuk dengan Urea & SP 36 1 0 gr/m2 dan pupuk kandang 1 - 1,5 kg/m2 tergantung kesuburannya.
  4. Setelah kolam dipupuk kemudian diairi setinggi 2-3 cm dan dibiarkan 2-3 hari kemudian air kolam ditambah sedikit demi sedikit sampai kedalaman 50 cm
  5. Kemudian benih ditebar di kolam pendederan dengan padat tebar 10-20 ekor/m2
  6. Pemeliharaan dilakukan kurang lebih 3 minggu - 1 bulan.
  7. Selanjutnya dapat dipanen dan hasil benih dapat dijual atau ditebar lagi di kolam pendederan II.