Qn Forum

Ask Your Questions in Related Category

Sektor Kelautan dan Perikanan Bireuen Terabaikan

Bireuen, (Analisa).Kaum nelayan di sepanjang pesisir Kabupaten Bireuen hingga kini masih menjerit. Pemerintah dinilai belum memberikan perhatian serius bagi sektor kelautan dan perikanan setempat. Buktinya, dari 11 muara (kuala) yang butuh pengerukan, hanya satu yang masih dapat dilintasi boat, itu pun harus menunggu ketika air laut sedang pasang.



"Kami sangat membutuhkan kepedulian pemerintah. Bukan jaring, kail, boat atau rumpon, tapi yang paling kami butuhkan adalah kerja pemerintah untuk membuka akses nelayan di sejumlah muara yang perlahan semakin dangkal," tegas Panglima Laot Bireuen, Badruddin Yunus.

7 Sifat Penting Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Pemimpin



Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah ke alam dunia ini untuk menjadi pemimpin, Namun terkadang kita tidak menyadari akan hal tersebut dan tidak tahu bahwa sebenarnya kita memiliki  potensi untuk menjadi seorang pemimpin, setidaknya pemimpin untuk diri sendiri dan keluarga. Demikian juga untuk sebuah organisasi atau instansi dan  pemerintahan tentu saja perlu adanya Pemimpin. Sebagai seorang Pemimpin tentu saja dituntut untuk melakukan apa yang dipimpinya.

Keajaiban Pikiran

Sahabatku...
Sesungguhnya manusia adalah salah satu makhluk Tuhan yang paling sempurna bila dibandingkan dengan makhluk lainnya. Oleh karena itu sudah sepantasnya Tuhan menjadikan menusia sebagai khalifah diatas permukaan Bumi ini. Manusia dikatakan sebagai makhluk yang paling sempurna karena manusia telah diberi kelebihan oleh Tuhan YME berupa akal dan pikiran, sehingga dengan akal dan pikiran itulah manusia bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang tidak benar....)
dan dengan kekuatan akal dan fikiran inilah manusia mencapai derajad yang paling tinggi di sisi Tuhannya (Allah).

MENGENAL SEPINTAS IKAN CAKALANG

Biologi Ikan Cakalang

Menurut Saanin (1984), ikan cakalang diklasifikasikan sebagai berikut :

  • Phylum : Chordata
  • Kelas : Pisces
  • Ordo : Perciformes
  • Sub Ordo : Scombroidea
  • Famili : Scombroidae
  • Sub Famili : Thunninae
  • Genus : Katsuwonus
  • Species : Katsuwonus pelamis

Ikan cakalang memiliki tubuh yang membulat atau memanjang dan garis lateral. Ciri khas dari ikan cakalang memiliki 4-6 garis berwarna hitam yang memanjang di samping bagian tubuh. Ikan cakalang pada Umumnya mempunyai  berat sekitar 0,5 – 11,5 kg serta panjang sekitar 30-80 cm.


Ikan cakalang mempunyai ciri-ciri khusus yaitu tubuhnya mempunyai bentuk menyerupai torpedo (fusiform), bulat dan memanjang, juga mempunyai gill rakers (tapis insang) sekitar 53-63 buah. Memiliki dua sirip punggung yang letaknya terpisah. Pada sirip punggung pertama terdapat 14-16 jari-jari keras, pada sirip punggung perut diikuti oleh 7-8 finlet. Terdapat sebuah rigi-rigi (keel) yang sangat kuat diantara dua rigi-rigi yang lebih kecil pada masing-masing sisi dan sirip ekor.


Matsumoto vide Sutrisno,2005 mengemukakan bahwa warna tubuh pada saat ikan masih hidup adalah biru baja (steel blue), tingled dengan lustrous violet di sepanjang permukaan punggungnya dan intersitsnya menyusut di sisi tubuh hingga pangkal sirip dada; sebagian dari dadanya, termasuk bagian abdomen berwarna putih hingga kuning muda; garis-garis vertikal evanescent muda nampak di bagian sisi tubuh pada saat baru tertangkap. 

 Warna abu-abu di sebelah bawah mandible bersatu dengan warna putih bagian tubuh di belakang pada bagian bawah setengah tubuh. Di setiap sisi tubuh, empat hingga enam garis melintang terlihat nyata di bawah gurat sisi di setiap sisi tubuh. 

Kisaran suhu yang ideal untuk ikan cakalang berkisar antara 26 -32 derajat Celcius. Sedangkan suhu yang ideal untuk melakukan pemijahan berkisar antara 28 -29 derajat Celcius dengan salinitas sebesar 33‰.

Ikan cakalang sangat menyenangi daerah dimana terjadi pertemuan arus atau air (convergence) yang umumnya terdapat pulau-pulau. Selain itu ikan cakalang juga menyukai perairan dimana terjadi pertemuan antara massa air panas dan dingin, penaikan air dan parameter hidrografi dimana terdapat pencampuran yang tidak tetap (biasanya di bawah lapisan homogen). 

 Penyebaran vertikal, dimulai dari permukaan sampai kedalaman 260 meter pada siang hari, sedangkan pada malam hari akan menuju ke permukaan (diurnal migration). Penelitian yang dilakukan oleh Woutuyzen et. Al., vide Sutrisno, 2005, menyatakan bahwa ikan cakalang matang gonad pada ukuran panjang cagak (fork length) sekitar 42 – 44 cm.

Daerah penangkapan ikan cakalang yaitu di sekitar selatan Pulau Lombok, Pulau Sumbawa, lepas pantai Pulau Sumba (Nusa Tenggara Timur), Laut Banda, Samudera Hindia, Selat Makasar, perairan di Maluku, Sulawesi dan Papua.

Baca Juga ;


PROGRAM PELESTARIAN PLASMA NUTFAH IKAN-IKAN PERAIRAN UMUM

.
Luas perairan umum di Indonesia sekitar 55 juta Ha (Anonim 1995) yang   meliputi   danau,   waduk, sungai, dan rawa dengan potensi pengembangan usaha budidaya sebesar 550,000 Ha (Rukyani 2001). Syandri & Agustedi (1996) membagi perairan umum berdasarkan wilayah   menjadi   6   Kawasan   yaitu   : Kawasan budidaya, lindung, penangkapan, perhubungan, wisata dan kawasan bahaya.

Perairan umum adalah suatu genangan air yang relatif luas yang dimiliki dan dikuasai oleh negara serta dimanfaatkan untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Perairan umum meliputi danau, waduk, rawa, dan sungai. Pada umumnya perairan umum dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatan transportasi, penangkapan ikan, dan sebagai sumber air untuk kehidupan rumah tangga, serta sebagai plasma nutfah perairan

KONSTRUKSI RUMPON

Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa Rumpon yang dikenal sebagai tempat untuk menemtukan dan memastikan bagi ikan untuk tetap berkumpul ditempatnya, ini memiliki Konstruksi. 

Adapun Konstruksi tersebut merupakan suatu model yang dapat ditentukan. 

Komponen rumpon secara umum terdiri dari, ponton dan komponen bagian atas, tali rumpon, rantai bawah dan jangkar.  Perhatikan skematik rumpan pada gambar 2.1

jangkar

Gunakanlah jangkar yang terbuat dari balok semen cor dengan berat sekitar 900 kg.  Tebal dan lebar balok cor seoptimum mungkin untuk meningkatkan efek cengkeram dasar perairan.  Jangkar yang berbentuk selin-der atau drum bekas oli yang diisi semen kurang baik, karena akan menggeser rumpon menjauh akibat efek cuaca dan kondisi laut.


gambar 2.1 Jangkar Rumpon



Rantai Bawah Rantai baja panjang 15 meter dengan diamter 19 milimeter digunakan untuk menghubungkan jangkar ke talii rumpon.  Penyambungan menggunakan segel berukuran sesuai, seperti tampak pada Gamar 2.2.


gambar 2.3.komponen atas tali
 
Tali Rumpon
Tali rumpon terdiri dari dua bagian.  Bagian atas dan bagian bawah.  Bagian atas diameter 19 mm 8 – 12 strand bahan Nylon.  Bagian bawah tali PE diameter 22 milimeter 8 atau 12 strand.  Bagian bawah yang mengapung (gambar 2.1 komponen lengkung) harus mempu mengapungkan tali bagian bawah dari dasar laut.  Tujuannya adalah untuk mengurangi gesekan dasar laut terhadap tali.  Sementara bagian bawah komponen atas terbuat dari wire
 
sehinggga akan membentuk lengung katenari (komponen lengkung).  Tujuannya agar tali pelampung tidak mengambang dan untuk memperpendek atau memperpanjang. Panjang tali rumpon 25% dari kedalaman air.  Panjjang ini cukup aman jika kedalaman laut lebih besar dari yang diperkirakan.  Ponton tidak tertarik secara vertikal dan jangkar tidak terangkat ika terjadi cuaca buruk. 


Gambar 2.4

Ponton Ponton (lihat gambar 2.3) dapat berbentuk kotak atai selinder, terbuat dari pelat besi dengan ketebalan 5 mm.  Keliling 150 cm dan diameter 60 cm untuk memasang bendera tanda.  Jika memungkinkan dipasangi lampu yang dapat menyala sendiri jika hari gelap dan radar reflector.. Ditengahnya dipasakkan pipa bulat.  Bagian pipa atas sepanjang 80 cm dan bagian 105 cm berfungsi untuk mengikatkan rantai atas komponen atas tali rumpon.

Jadi Pada Prinsipnya
  1. Komponen rumpon secara umum terdiri dari, ponton dan komponen bagian atas, tali rumpon, rantai bawah dan jangkar.
  2. Komponen lengkung sebaiknuya membentuk lengkung catenary.
  3. Bagian bawah tali atas berfungsi menenggelamkan tali atas, dan bagian atas tali bawah untuk mengapungkan komponen bawah tali rumpon.
  4. Setiap sambungan menggunakan segel dan swivel.

Sumber Refernsi:
Kementerian Kelauan dan Perikanan
Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
Pusat Penyuluhan Perikanan Jakarta



Demikian semoga Bermanfaat

Baca Juga kelamjutannya:
Mengenal Rumpon
Konstruksi Rumpon
Pemasangan Rumpon

Jangan Lupa supaya pekerjaan lebih nyaman tetap tersenyum, Tunjukan Kreasimu