Qn Forum

Ask Your Questions in Related Category

PROSEDUR PEMECAHAN MASALAH BAGI WIRA USAHA BIDANG PERIKANAN



Penyuluh Perikanan._ Sebelum ini penyuluh Perikanan telah menyajikan sebuah postingan tentang Methode atm dalam membangun Wira Usaha, kemudian juga telah dijelaskan mengenai Kemampuan dasar dan sifat bagi Wira Usaha. selain itu juga telah memberi informasi mengenai Kunci sukses untuk keberhasilan dalan berwira usaha.

Dalam postingan kali ini hanyalah  sedikit berbagi informasi dan pengetahuan. Bagi anda sebagai pelaku utama dan Pelaku Usaha dalam Dunia Perikanan, yang  saat ini sedang menekuni kegiatannya sebagai Wira Usaha dibidang Perikanan.

Salah satu tanggungjawab terpenting bagi  Wirausahawan  khususnya bidang perikanan, adalah  memiliki bekal dalam menjalankan usahanya dan memiliki ketrampilan  sehingga apapun bentuk permasalahannya dapat terselesaikan. Kemampuan serta keberanian untuk memecahkan masalah bagi para  Wira Usahawan itu merupakan  hal  yang amat penting di dalam dunia usaha.

Pengetahuan, Keterampilan dan sikap  yang dimiliki  bagi para Wirausaha, merupakan bekal  jika terjadi suatu permasalahan. Postingan ini memang tidak terlalu mendetail, hanya sekedar garis besarnya saja, namun akan menjadi bahan informasi tambahan untuk perubahan perilaku sebagai Wira Usaha.

Untuk dapat mengambil keputusan dalam memecahkan permasalahan secara  tepat, seorang Wirausaha sangat membutuhkan sumber-sumber informasi  yang lengkap dan akurat.

Di samping  lengkap, sumber-sumber informasi itu juga harus dapat dipercaya. Apabila sumber-sumber informasi itu kurang lengkap, maka di dalam pengambilan keputusan  untuk memecahkan masalah juga sangat sulit. Kesimpulan, serta saran-saran yang akan dikemukakan memungkinan kurang sempurna. Dalam dunia bisnis dan teknologi, bahwa informasi merupakan landasan yang kuat untuk mengamati bentuk dan usahanya.

Untuk menambah wawasan anda, disini perlu dijelaskan tentang  prosedur pemecahan masalah, dengan langkah-langkahnya.

Metode ilmiah adalah sebagai berikut.

1.       Kenalilah persoalannya secara umum.
2.       Rumuskan persoalan dengan tepat dan benar
3.       Identifikasikan persoalan utama yang ingin dipecahkansecara terkait.
4.       Tentukan fakta-fakta dan data-data penting yang berkaitan dengan masalah.
5.       Tentukan teori dan pendekatan pemecahan masalahnya
6.       Pertimbangkanlah pelbagai kemungkinan jalan keluar dari problem tersebut.
7.       Pilihlah jalan keluar yang dapat dilaksanakan dengan baik.
8.       Periksalah, apakah cara penyelesaian masalah tersebut sudah tepat.

Oleh karena itu, Langkah berpikir secara ilmiah dapat berlangsung dengan langkah-langkah yang sistematis, berorientasi kepada tujuan, serta menggunakan metode tertentu untuk memecahkan masalah.

Methode Pengalaman.

Pengalaman tiap-tiap Wirausaha di dalam memecahkan masalah yang sama, kadang-kadang berbeda-beda. Untuk itu langkah-langkah dalam pemecahan masalah, yakni:
1.       Menyadari dan memutuskan masalah.
2.       Mengkaji masalah dan merumuskan masalah.
3.       Mengumpulkan data-data.
4.       Analisis data
5.       Interpretasi dan verifikasi data.
6.       Pengambilan keputusan.
7.       Aplikasi kesimpulan.

Faktor pertimbangan dalam membuat keputusan akhir
Adapun faktor dan pertimbangan dalam membuat keputusan akhir, para Wirausaha di dalam mengelola bisnisnya, sebagai berikut :
a.       Ukuran dan kompleksitas bisnis.
b.      Harapan mengenai pertumbuhan dan perkembangan bisnis
c.       Fasilitas jasa yang tersedia di daerah untuk berbagai instalasi sistem.
d.      Kualitas dan kuantitas dari staf yang tersedia untuk pelbagai jenis sistem dan fasilitas latihan yang tersedia
e.      Jumlah transaksi yang harus diproses
f.        Faktor-faktor keuangan.

Oleh karena itu, proses manajemen bisnis seorang Wirausaha, akan meliputi pengembangan ide dan strategi, pengelolaan orang, serta pengelolaan sistem untuk menjamin pertumbuhan usaha atau bisnis. Sukses usaha atau bisnis, tergantung pada pemanfaatan sumber daya uang, pelanggan, harta fisik, sumber daya manusia, dan waktu yang dipergunakan. Selanjutnya, kepribadian dan sikap seorang Wirausaha dalam melaksanakan keputusan dapat mempengaruhi hasil akhirnya. Sekali sebuah keputusan telah diambil, hendaknya jangan ragu-ragu didalam menerapkannya.

Menurut bidangnya, dalam bisnis ada beberapa tipe keputusan sebagai berikut :
1). Keputusan produksi
Keputusan produksi berhubungan dengan :
1.       Luasnya perusahaan
2.       Susunan (lay out) perusahaan
3.       Lokasi perusahaan
4.       Metode-metode produksi
5.       Pembayaran gaji atau upah
6.       Riset pemasaran dan teknik
7.       Praktek pembelian dan penjualan
8.       Inspeksi supervise
9.       Jumlah inventaris

2) Keputusan penjualan
Keputusan penjualan berhubungan dengan :
1.       Lokasi penjualan
2.       Riset pemasaran
3.       Saluran-saluran pemasaran
4.       Jenis dan luasnya reklame
5.       Metode bidang penjualan
6.       Pengepakan produk
7.       Penggunaan merk dagang
8.       Penetapan harga produk
9.       Promosi dan distribusi

3). Keputusan permodalan
Keputusan permodalan berhubngan dengan :
a.       Struktur modal
b.      Usaha modal baru
c.       Syarat-syarat kredit
d.      Rencana permodalan kembali
e.      Likuidasi
f.        Pembayaran deviden
g.       Jumlah tenaga kerja dan jam kerja
h.      Penetapan biaya ekspolitasi.
i.         Prosedur kantor.
j.        Peleburan usaha atau bisnis

Demikian sampai disini dulu, semoga postingan ini bermanfaat
sekian, Selamat menjalankan Usahanya, semoga sukses selalu

salam......


Sumber:
Dari berbagai sumber

Wow, Warga Temukan Ikan Raksasa di Sungai Cimanuk



REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Ikan berukuran besar atau raksasa ditemukan di aliran Sungai Cimanuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu, sehingga warga setempat berbondong-bondong ingin melihat langsung ikan yang sudah menjadi bangkai itu.

Ikan yang disebut warga setempat jenis ikan kancra hitam itu memiliki panjang sekitar 170 sentimeter, berat sekitar 100 kilogram, dan pertama kali ditemukan oleh Wahidin, warga Kampung Copong, Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota.


Wahidin yang sehari-harinya mencari ikan itu melihat ikan di aliran Sungai Cimanuk. Dia mengaku tidak berani jika harus menangkap sendirian, kemudian memberitahukan kepada warga sekampungnya.

Ketika kembali ke sungai, ikan berukuran besar itu sudah tidak ada, namun esoknya Wahidin bersama warga kembali mencari dan menemukan ikan itu di pinggiran sungai.

"Ikannya sangat besar, saya tidak berani sendirian menangkapnya. Ikannya sekarang sudah mati, jadi kerumunan warga yang penasaran ingin melihat langsung," katanya.

Salah seorang warga sekitar Sungai Cimanuk, Wawan Ridwan (45), mengatakan setiap pergantian musim dari kemarau ke hujan selalu banyak jenis ikan di Sungai Cimanuk.

Namun, jenis ikan di sungai terbesar di Garut itu, kata Wawan, banyak yang mati karena faktor air sungai yang sudah tercemari limbah cair pembuangan industri kerajinan kulit.

"Saat pergantian musim, ikan di Sungai Cimanuk banyak yang mati, kemungkinan karena keracunan limbah," katanya.

Kini, bangkai ikan tersebut menjadi tontonan warga sekitar, bahkan para pengguna jalan sengaja memberhentikan kendaraannya untuk melihat langsung ikan yang tergeletak di lapangan terbuka sekitar sungai itu

KKP Targetkan Ekspor Tumbuh 19 Persen

KKP NEWS|| Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan pada 2013, kinerja ekspor produk hasil perikanan tumbuh sebesar 19 persen atau sekitar 5 milliar dollar AS dari target pada 2012 lalu sebesar 4,2 milliar dollar AS.“Pada 2012, capaian nilai ekspor produk perikanan kita terus menunjukkan peningkatan secara signifikan. Untuk itu, kita optimis dengan target 5 miliar dollar AS tersebut apalagi kita telah membuka pasar baru di Afrika dan Timur Tengah,” jelas Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C.Sutardjo dalam acara Refleksi Tahun 2012 dan Outlook Tahun 2013 KKP di Jakarta, Rabu (9/1).Capaian ekspor hasil perikanan pun menurut Sharif, telah mengarah pada produk bernilai tambah (value added). Hal itu ditandai dengan kenaikan nilai ekspor perikanan sebesar 10,8 persen yang diikuti dengan pertumbuhan neraca perdagangan perikanan sebesar 11, 49 persen. Dari jumlah tersebut, neraca perdagangan produk perikanan tahun lalu surplus 76,47 persen.


Adapun pada 2011, Indonesia telah berhasil memecahkan rekor dimana ekspor hasil perikanan mencapai 3,52 miliar dollar AS. Karena itu, KKP  telah merevisi target ekspor untuk memacu kinerja ekspor melalui kebijakan industrialisasi menjadi 4,2 miliar dollar AS pada tahun 2012.

“Jika dibandingkan dengan target awal, kinerja ekspor secara jelas telah melebihi target yang telah ditentukan,”  jelasnya.

Perlu diketahui komoditas udang merupakan penyumbang terbesar ekspor produk perikanan yakni sebesar 40 persen. Sementara peringkat kedua diduduki oleh komoditi tuna,tongkol, cakalang (TTC) sebesar 12 persen dari total keseluruhan kinerja ekspor.

Sementara di sisi lainnya, sepanjang 2012 volume impor hasil perikanan mengalami penurunan hingga menjadi 281 ribu ton. Sebelumnya pada 2011, volume impor hasil perikanan sebesar 374 ribu ton.
“Telah terjadi penurunan volume impor pada Januari – Oktober 2012 dibanding periode yang sama tahun 2011, terutama untuk tepung udang, tepung ikan, dan ikan segar/beku,” kata Sharif.

Di samping itu, untuk memacu dan meningkatkan hasil produk perikanan, sepanjang 2012 KKP telah menyalurkan bantuan langsung PNPM Mandiri kelautan dan perikanan bagi 12.612 kelompok usaha kelautan dan perikanan (KUKP)  sebesar Rp 814,8 miliar.
“Hasilnya, bantuan langsung masyarakat tersebut mampu merangsang produksi dan produktivitas usaha perikanan,” imbuh Sharif.

Tercatat, pertumbuhan PDB perikanan 2012 sebesar 6,85 persen. Seiring dengan itu pada 2013, KKP mematok target pertumbuhan PDB perikanan masing- masing sebesar 7 persen dan 7,25 persen.
“Capaian PDB pada 2012 tersebut,  belum termasuk dengan kontribusi industri pengolahan di bidang perikanan,” jelasnya.

Sementara itu, Dirjen P2HP Saut P Hutagalung mengemukakan, pihaknya terus berupaya untuk memanfaatkan potensi yang terdapat di dalam negeri, apalagi menurutnya  permintaan pasar domestik terbilang cukup besar.

Beranjak dari hal tersebut, KKP akan mengintensifkan perbaikan sarana dan prasarana pasar dalam negeri dan memperkuat jaringan pemasaran produk hasil perikanan. Di samping itu, program gemar makan ikan (Gemarikan) pun terus disuarakan untuk menyerap produk-produk hasil perikanan.

Tak hanya itu lanjut Saut, pada tahun ini KKP akan merealisasikan program Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) demi melancarkan arus distribusi ikan dari kawasan  sentra produksi ke sentra pemasaran
“Tahun ini Program SLIN memasuki tahap pertama yang kita mulai dari Provinsi Maluku (Ambon)  ke Provinsi Jawa Timur (Surabaya) serta dari Provinsi Sulawesi Tenggara (Kendari) menuju Prov Jawa Timur (Surabaya),” jelas Saut.

Saut mengatakan, untuk menggerakan  arus komoditi ikan agar dapat berjalan dengan lancar dan efesien dari hulu ke hilir. KKP telah menyiapkan dua strategi di dalam program tersebut yakni, ketersediaan cold storage dan armada pengangkutan di laut.

Pertama terkait ketersediaan cold storage di pelabuhan-pelabuhan perikanan, KKP membangun cold storage di beberapa titik lokasi strategis yakni, Banggai, Bau-Bau, Kendari, Surabaya, Ambon dan DKI Jakarta.

KKP pun menyatakan kesiapannya untuk membangun cold storage dengan kapasitas terpasang 50 -100 ton di banggai, bau-bau. Kemudian, Kendari 500 ton. Sedangkan untuk wilayah Jakarta dan Surabaya akan disiapkan coldstorage dengan kapasitas terpasang 1000 sampai 2000 ton .

“ini sebagai uji coba percontohan, agar dapat memancing pihak swasta untuk turut berpartisipasi dalam membangun cold storage sehingga dapat mendukung program tersebut,” ungkapnya.

Lebih lanjut untuk strategi kedua, KKP akan memanfaatkan jaringan transportasi armada pengangkutan laut. Total keseluruhan kegiatan tersebut akan menelan anggaran sebesar Rp150 miliar
“Perencanaan teknis tersebut telah kita mulai dari Januari sampai Maret 2013 ,” sambungnya.

Pada 2013, KKP telah menetapkan sejumlah kegiatan utama. Pertama, mengakselerasi industrialisasi kelautan dan perikanan. Kedua, kembali melanjutkan kegiatan PNPM Mandiri serta pengembangan sarana dan prasarana kelautan dan perikanan dalam rangka pelaksanaan MP3KI dan MP3EI di 3 Koridor Ekonomi. Ketiga, penguatan penelitian dan pengembangan serta peningkatan kapasitas SDM KP. Keempat, pengembangan karantina ikan dan pengendalian mutu. Kelima, kegiatan pengelolaan kawasan konservasi perairan. Keenam, meningkatkan kualitas lingkungan di pulau-pulau kecil berbasis masyarakat dan terakhir, mengoptimalkan kegiatan pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan.

Pusat Data Statistik dan Informasi
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Gedung Mina Bahari I lantai 3A
JL. Medan Merdeka Timur No.16
Jakarta Pusat 10110
Telp. (021) 3519070 ext. 7440
Fax. (021) 3519133

PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN


PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN- Pekarangan adalah sebidang tanah darat yang terletak langsung di sekitar rumah tinggal dan jelas batas-batasnya, karena letaknya di sekitar rumah, maka pekarangan merupakan lahan yang mudah diusahakan oleh seluruh anggota keluarga dengan memanfaatkan waktu luang yang tersedia. Pemanfaatan pekarangan yang baik dapat mendatangkan berbagai manfaat antara lain:

  1. Sumber pangan, sandang dan papan penghuni rumah
  2. Sumber plasma nutfah dan ragam jenis biologi,
  3. Lingkungan hidup bagi berbagai jenis satwa,
  4. Pengendali iklim sekitar rumah dan tempat untuk kenyamanan,
  5. Penyerap karbondioksida dan penghasil oksigen,
  6. Tempat resapan air hujan dan air limbah keluarga ke dalam tanah,
  7. Melindungi tanah dari kerusakan erosi
  8. Tempat pendidikan bagi anggota keluarga


PENATAAN PEKARANGAN
Pekarangan merupakan lahan di sekitar rumah, karena itu pemanfaatan pekarangan bukan hanya mempertimbangkan hasil, tapi juga perlu mempertimbangkan aspek keindahan. Sebagai acuan, penataan pekarangan dapat dilakukan sebagai berikut:

  1. Halaman depan (buruan):, tanaman hias, pohon buah, tempat bermain anak, bangku taman, tempat menjemur hasil pertanian
  2. Halaman samping (pipir): tempat jemur pakaian, pohon penghasil kayu bakar, bedeng tanaman pangan, tanaman obat, kolam ikan, sumur dan kamar mandi
  3. Halaman belakang (kebon): bedeng tanaman sayuran, tanaman bumbu, kandang ternak, tanaman industri

POTENSI PENGEMBANGAN

Komoditi yang diusahakan dipekarangan sebaiknya disesuaikan dengan kesesuaian komoditi dengan daerah yang bersangkutan, peluang pasar, dan nilai guna meliputi:

  1. Tanaman pangan: umbi-umbian, kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan, bumbu-bumbuan, obat
  2. Tanaman  bernilai ekonomi tinggi: buah, sayuran, hias (bunga potong, tanaman pot, tanaman taman, anggrek)
  3. Ternak: ternak unggas hias, ternak petelur, ternak pedaging
  4. Ikan: ikan hias, ikan produksi daging, pembenihan dll.




DAUR ULANG DI PEKARANGAN
Usahatani di pekarangan dapat dilakukan dengan biaya yang lebih murah karena, limbah yang dihasilkan dapat di daur ulang untuk kepentingan usahatani berikutnya:

  1. Sampah pekarangan dan sampah rumah tangga dapat dikomposkan  dengan membuat lubang sampah atau bak-bak pengomposan.
  2. Selain untuk pupuk, sampah organik dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dan ikan
  3. Pupuk kandang dan  endapan lumpur dari kolam digunakan untuk pupuk  bagi tanaman

BUDIDAYA ORGANIK
Budidaya tanaman di pekarangan sebaiknya dilakukan secara organik atau sesedikit mungkin menggunakan bahan kimia. melalui upaya tersebut bahan pangan yang dihasilkan lebih sehat.

  1. Bahan organik berasal dari sisa tanaman, limbah ternak, libah rumah tangga atau lumpur endapan kolam ikan.
  2. Proses pengomposan dapat dipercepat dengan menggunakan biodekomposer yang banyak dijual di pasaran ( EM4, STARDEC, BIODEC, dan lain-lain)


POLA TANAM VERTIKAL (TANAM BERSUSUN)
Pola tanam vertikal merupakan usaha pertanian dengan memanfaatkan lahan semaksimal mungkin dengan memanfaatkan potensi ketinggian, sehingga tanaman yang diusahakan per satuan luas lebih banyak. Pola ini  selain menghemat tempat juga hemat dalam penggunaan pupuk dan air

  • Media tanam dapat menggunakan media campuran  tanah, pupuk kandang dan pasir/sekam dengan perbandingan 1:1:1 yang ditempatkan pada bak-bak tanaman (paralon, bambu, pot) yang diatur bersusun ke atas..
  • Tanaman yang menginginkan keteduhan diletakan paling bawah dan yang lebih suka panas diletakkan di atas.


TABULAPOT
Tabulapot adalah menanam tanaman buah-buahan (bisa tanaman lainnya: bunga) di dalam pot.

  • Media tanam harus mampu menopang tanaman, dapat menyediakan hara, air dan aerasi yang baik (sama dengan untuk pola tanam vertikal)
  • Pot yang kurang baik, akan menghasilkan tata udara yang kurang baik sehingga kurang menguntungkan untuk perkembangan akar.




MENGAPA HARUS KOLAM TERPAL UNTUK BUDIDAYA IKAN ?



Postingan kali  Penyuluh perikanan hanya sekedar untuk menindak lanjuti atas pertanyaan dari sahabat, yang isinya mengatakan seperti ini. "Apakah dalam Pemeliharaan ikan lele harus dengan Kolam terpal????

Untuk menjawab pertanyaan dari sahabat atas pertanyaannya, maka saya akan jelaskan mudah^an bisa membantu untuk menambah pengetahuan dan wawasan yang berguna.

Sebenarnya untuk Usaha Budidaya Perikanan khusunya ikan lele ini tidak harus dengan menggunakan Terpal. 

Namun kenyataannya memang sudah banyak teknologi yang berkembang dalm usaha Perikanan darat ternyata menggunakn terpal. Usaha Pemeliharaan Ikan dengan Menggunakan Kolam terpal ini memang banyak berkembang. 

Sebenarnya kolam yang paling baik untuk budidaya ikan lele atau ikan yang lain adalah kolam dari tanah. Namun jika kita sendiri sebagai pelaku utama dan pelaku usaha diperikanan Budidaya ini tidak memiliki lahan yang cukup atau cocok maka alternatif lain  yang lebih simple dan mudah adalah dengan menggunakan kolam terpal. 

Mengapa harus kolam terpal????
Nah disini perlu dijelaskan sedikit tentang kolam terpal. Perlu kita tahu bahwa Kolam terpal adalah kolam yang dasarnya maupun sisi-sisi dindingnya dibuat dari terpal.  Saat ini memang sudah banyak masyarakat Indonesia yang memlihara ikan dengan menggunakan Kolam terpal.
 Mengapa demikian??? 
Karena kenyataannya Kolam terpal  dapat mengatasi resiko-resiko yang timbul dan terjadi daripada kolam tanah maupun kolam beton. Untuk Usaha Budidaya lele sangkuriang, Terpal yang dibutuhkan untuk pembuatan kolam ini adalah jenis kolam terpal yang dibuat oleh pabrik dimana setiap sambungan terpal dipres sehingga tidak terjadi kebocoran. Kemudian untuk Ukuran terpal yang sudah disediakan oleh pabrik juga sangat bermacam-macam sesuai dengan besar kolam yang kita inginkan. Dan untuk jelasnya bahwa dalam usaha Pembuatan kolam terpal ini juga bisa dilakukan dipekarangan ataupun dihalaman rumah.
Usaha Budidaya Ikan lele banyak digemari oleh masyarakat, Apalagi pada umumnya dengan  menggunakan Kolam terpal.
Penggunaan Terpal dalam Usaha Budidaya karena kolam terpal banyak memiliki Keunggulan, jika dibandingkan dengan cara memlihara ikan yang bukan terpal.
Ada beberapa keunggulan dalam budidaya ikan ikan dengan sistim kolam terpal antar lain adalah:
  1. Ikan yg kita pelihara akan terhindar dari Musuh alami atau  dan  dari pemangsaan ikan liar
  2. Air dapat diatur sedimikian rupa, Baik Volumenya, dan sangat mudah disaat panen.
  3. Dapat dijadikan peluang usaha mikro dan makro
  4. Produksi ikan Lele yang dihasilkan lebih baik mutunya dan berkualitas, lele terlihat tampak bersih, dan tidak berbau dibandingkan pemeliharaan ikan lele diwadah lain.
  5. Dapat diterapkan di lahan terbatas
  6. Dapat diterapkan di lahan atau tanah yang porous (tanah yang menyerap air) atau berpasir
  7. Biaya investasi murah
  8. Dapat diterapkan di daerah sulit air
  9. Pembuatannya praktis
  10. Ikan lele yang dibudidayakan di kolam terpal tidak berbau lumpur
  11. Terjamin Kesehatannya dan jarang diserang penyakit
  12. Kelangsungan hidup (survival rate) ikan lele yang dipelihara di kolam terpal lebih tinggi, bisa mencapai 95%

  Demikian saja selamat mencoba, dan semoga Bermanfaat.