Qn Forum

Ask Your Questions in Related Category

TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN DENGAN ALAT TANGKAP POLE AND LINE



Penyuluh Perikanan . Alat penangkap ikan pole and line atau sering disebut dengan huhate adalah alat penangkap ikan yang ditujukan untuk menangkap ikan jenis ikan-ikan pelagis (permukaan) khususnya ikan cakalang. Pole and line konsturksinya sangat sederhana terdiri dari joran, 

tali pancing dan mata pancing, khusus untuk mata pancing tidak seperti mata pancing pada umumnya yaitu mata pancing yang tidak berkait balik, hal ini bertujuan jika ikan yang tertangkap dengan pole and line akan mudah lepas atau terlepas dari mata pancing. Mata pancing ini juga berfungsi sebagai umpan tiruan dengan dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai ikan umpan yang dikaitkan pada mata pancing.

Teknologi Penangkapan Ikan dengan alat tangkap Pole and line

Joran adalah sebagai pemegang tali pancing umumnya terbuat dari bahan bambu berwarna kuning atau saat ini banyak yang terbuat dari bahan fibre dan plastik. Keberhasilan dalam penangkapan ikan tergantung dari umpan hidup yang digunakan dan ketrampilan para awak kapal, Umpan hidup yang digunakan dengan cara dilemparkan kearah gerombolan ikan cakalang setelah berdekatan dengan kapal yang digunakan. Umpan hidup diperoleh dari nelayan bagan tancap dengan jenis ikan teri atau puri dan tembang.  

Untukmemahami dan mengetahui secara mendetail  PenyuluhPerikanan sengaja memberikan InformasiPengetahuan untuk anda sebagai Pelaku utamadan Pelaku usaha perikanan

Daftar Sekolah Ikatan Dinas Dibawah Kementerian Kelautan Dan Perikanan Dі Indonesia

Pada kesempatan kali іnі Komunitas Perikanan аkаn membagikan artikel tеntаng "Daftar Sekolah Ikatan Dinas Dibawah Kementerian Kelautan Dan Perikanan Dі Indonesia". Seperti kita tahu bеbеrара dinas ataupun kementerian memiliki sekolah sekolah kedinasan sebut ѕаја seperti STPDN Jatinangor atau јugа dі kenal dеngаn sebutan IPDN Jatinangor уаng berada dibawah naungan Kementerian Dalam Negeri atau Sekolah Tinggi Pelayaran (STIP) Marunda, Jakarta уаng berada dibawah naungan Kemneterian Perhubungan, Begitupula dеngаn Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) јugа memiliki sekolah kedinasan уаng berada dі bаwаh naungannya.

Daftar Sekolah Ikatan Dinas Dibawah Kementerian Kelautan Dan Perikanan Dі Indonesia

Sekolah Ikatan Dinas
Daftar Sekolah Ikatan Dinas Dibawah Kementerian Kelautan Dan Perikanan Dі Indonesia

KKP mеlаluі BPSDMKP menaungi sekolah ikatan dinas уаng tersebar dі seluruh indonesia, tercatat sekolah ikatan dinas dibawah naungan KKP ada 3 jenjang уаіtu tingkat sederajat SMA/SMK, tingkat D3, dan јugа tingkat D4 atau setara S1. Tercatat ada 1 sekolah tinggi kedinasan dibawah naungan KKP, ada 3 Akademi Perikanan (AP) Atau Politeknik Perikanan, dan ada 8 Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM).

Bеrіkut іnі аdаlаh daftar Lengkap Sekolah Ikatan Dinas Dibawah Kementerian Kelautan Dan Perikanan Dі Indonesia:

1. Untuk kuliah kedinasan ada Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta atau dikenal јugа dеngаn sebutan STP Jakarta ataupun AUP Pasar minggu, Jakarta merujuk pada lokasi kampus уаng berada dі daerah pasar minggu, Jakarta Selatan dan nama terdahulu kampus ini. Alamat STP Jakarta sendiri аdаlаh ѕеbаgаі berikut:
Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta (STP Jakarta)
Jalan AUP Pasar Minggu, Jakarta Selatan
DKI Jakarta, Indonesia - 12520
Telp. (021) 7806874 / 78830375
Untuk mengunjungi Website Resminya bіѕа KLIK DISINI

Dі STP Jakarta terdapat 4 Jurusan dеngаn 6 Program Studi dі Bidang perikanan seperti dibawah ini:
- Jurusan Teknologi Penangkapan Ikan
* Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan (TPI)
* Program Studi Permesinan Perikanan (MP)
- Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan
* Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPH)
- Jurusan Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Perairan
* Program Studi Teknologi Pengolahan Akuakultur (TAK)
* Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Perairan (TPS)
- Jurusan Penyuluhan Perikanan
* Program Studi Penyuluhan Perikanan (PP)

2. Tingkat Akademi atau D3 Perikanan ada 3 akademi perikanan уаng tersebar dі seluruh Indonesia yaitu:


"arial" , "helvetica" , sans-serif;">- Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo (Akademi Perikanan Sidoarjo / AP Sidoarjo)
Alamat: Politeknik Kealutan dan Perikanan Sidoarjo
Jalan Raya Buncitan, Sidoarjo
Kode Pos. 61253 - Telp. (031) 8911380
Untuk Mengunjungi Website Resmi Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo KLIK DISINI
- Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung (Akademi Perikanan Bitung / Poltek kp Bitung)
Alamat dan Kontak Politekni KP Bitung
Jl. Tandurusa PO. BOX 12/BTG Bitung
Sulawesi Utara, 95526 - (0438) 36434
Email: info@poltekkp-bitung.ac.id
Untuk Mengunjungi website resmi Poltek KP Bitung bіѕа KLIK DISINI
- Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong (Akademi Perikanan Sorong / Apsor)
Alamat dan Kontak Poltieknik Kelautan dan Perikanan Sorong
Jl. Kapitan Pattimura, Tanjung Kasuari Sorong 98401
Papua Barat, Indonesia - +62(0) 951 31 00 181
Fax: (0951) 3142475 - Email: apsorong@kkp.go.id
Untuk mengunjungi Website Resmi Apsor KLIK DISINI

3. Sekolah Usaha Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Sederajat SMA/SMK
- Sekolah Usaha Usaha Perikanan Menengah Negeri Ladong (SUPM N Ladong)
- Sekolah Usaha Usaha Perikanan Menengah Negeri Bone (SUPM N Bone)
- Sekolah Usaha Usaha Perikanan Menengah Negeri Kota Agung (SUPM N Kota Agung / SUPM Lampung)
- Sekolah Usaha Usaha Perikanan Menengah Negeri Pariaman (SUPM N Pariaman)
- Sekolah Usaha Usaha Perikanan Menengah Negeri Waeheru (SUPM N Waeheru / SUPM Ambon)
- Sekolah Usaha Usaha Perikanan Menengah Negeri Pontianak (SUPM N Pontianak)
- Sekolah Usaha Usaha Perikanan Menengah Negeri Sorong (SUPM N Sorong)

Itu dіа keseluruhan Daftar Sekolah Ikatan Dinas Dibawah Kementerian Kelautan Dan Perikanan Dі Indonesia beserta alamat dan website resmi masing-masing.

TEMPAT TINGGAL RAHASIA DI DALAM LAUT: KARANG

TEMPAT TINGGAL RAHASIA DI DALAM LAUT: KARANG - Sekilas, kalian mungkin menganggap bahwa batu karang hanyalah setumpuk bebatuan beraneka warna. Namun, kalian keliru karena karang adalah makhluk hidup. Bermiliar karang hidup bersama, saling melekatkan diri dengan cairan khusus yang dihasilkan oleh tubuhnya sendiri, dan menghadirkan bentuk yang mirip bebatuan.

Sisa-sisa karang mati mengeras bagai kapur dan menjadi sarang-sarang karang pada akhirnya. Sarang-sarang ini menjadi tempat tinggal banyak makhluk. Semua jenis ikan yang tinggal di dalam batu karang memiliki ciri-ciri khusus. Misalnya, ikan yang berburu di siang hari, seperti angelfish, bersembunyi di bagian-bagian yang tenang dan terpencil dan menghilang ke celah-celah karang saat matahari terbenam.

TEMPAT TINGGAL RAHASIA DI DALAM LAUT: KARANG

Tingkah laku ikan yang tinggal di batu karang bermacam-macam. Beberapa ikan, seperti ikan bayan yang telah kita bahas sebelumnya, tidur nyanyak di malam hari dalam kantung tidur mereka. Jenis ikan lainnya, seperti stickleback, di sisi lain, setengah sadar ketika beristirahat. Ikan red mullet dan beberapa jenis ikan lainnya berwarna sangat cerah di siang hari, dan mengubah warna kulit mereka menjadi pucat di malam hari.

Bunga-bunga karang, karang, dan beberapa ikan yang menyimpan telurnya juga tinggal di dalam sisa-sisa karang mati. Selain mereka, ketam-ketam dan udang-udang kecil menempel di karang untuk memangsa tanaman dan hewan renik (plankton atau makhluk hidup berukuran sangat kecil, dan hanya bisa dilihat oleh mikroskop—penerj.). Ikan-ikan seperti hiu dan belut moray yang tinggal di karang menggunakan indera penciuman mereka yang tajam untuk mencari makan di dalam gelap.


Berbagai makhluk lain yang diciptakan Allah di laut, berikut rancangan unik mereka dengan ciri-ciri yang menakjubkan menunjukkan cita seni dan pengetahuan Allah yang tak terbatas dan tiada taranya. Dalam surat An-Nahl, Allah memberikan beberapa contoh dari makhluk ciptaanNya. Pada surat yang sama, Ia menyatakan bahwa manusia harus berterima kasih karena semua anugerah itu:

Dan Dia (menundukkan) pula apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dalam bentuk makhluk yang beragam macamnya. Sesungguhnya pada hal seperti itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran. 

Dan Dia-lah, Allah, Yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan darinya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur (QS An Nahl: 13-14).



Sumber: 
Harun yahya

PENYULUH PERIKANAN DI PPS NIZAM ZACHMAN


“Penyuluhan Perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman”

Oleh : Anggi Soesalit, S.ST.Pi

PENYULUH PERIKANAN DI PPS NIZAM ZACHMAN - Penyuluhan Perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menganggarkan dana sebesar Rp 584 miliar untuk pengembangan minapolitan percontohan yang akan dimulai pada 2011-2014 mendatang. 

PENYULUH PERIKANAN DI PPS NIZAM ZACHMAN
Selain itu, juga akan mengembangkan Program Nasional Pengembangan Usaha Mina Perdesaan (PUMP) senilai Rp 400 miliar. Program KKP ini disebutkan sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat miskin di Indonesia khususnya untuk para pelaku utama perikanan tangkap (nelayan, pengolah, dan pedagang ikan).
                

Dalam mendukung pelaksanaannya KKP menempatkan tenaga fungsional penyuluh perikanan di Unit Pelaksana Teknis Direktorat Perikanan Tangkap (UPT DJPT) salah satunya di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta (PPSNZJ) yang berada dekat dengan pengambil kebijakan yaitu KKP.
               
Ketenagaan fungsional penyuluh perikanan di PPS Nizam Zachman berjumlah tiga (3) orang tenaga penyuluh dengan latar belakang satu (1) orang dari jurusan penyuluhan perikanan dan dua (2) orang dari jurusan teknologi pengolahan hasil perikanan.
                
Dalam kegiatannya di PPS Nizam Zachman itu sendiri kegiatan penyuluh perikanan di gabungkan dengan kegiatan pengawas mutu hasil perikanan melakukan inspeksi dan melaksanakan penyuluhan maupun pembinaan kepada awak kapal yang sedang melaksanakan bongkar muat hasil tangkapan di PPSNZJ.
                
Materi penyuluhan yang diberikan kepada pelaku utama adalah mengenai penanganan ikan diatas kapal, penanganan ikan pada saat bongkar muat, dan juga mengenai sanitasi dan higienis kapal perikanan, 

metode yang dipakai dalam melaksanakan penyuluhan adalah dengan metode diskusi dan kunjungan lapangan, adapun untuk metode penyuluhan dengan kelompok masih belum bisa, dikarenakan tidak adanya kelompok nelayan di dalam kawasan PPSNZJ, media penyuluhan yang digunakan adalah berupa flipchart dan pembagian folder mengenai materi penyuluhan yang diberikan kepada pelaku utama perikanan di kawasan PPSNZJ.
                
Bentuk pelaporan kegiatan penyuluhan perikanan di PPSNZJ dilakukan perbulan, yang dilaporkan kepada atasan langsung penyuluh perikanan di PPSNZJ, dalam hal ini penyuluh perikanan di PPSNZJ melaporkan hasil kegiatan penyuluhan bulanan kepada Kepala Seksi Pelayanan dan Pengembangan Usaha. 

 Selain membuat pelaporan bulanan penyuluh perikanan juga membuat laporan triwulan setiap tiga (3) bulan sekali, semester setiap enam (6) bulan sekali, dan tahunan setiap setahun sekali.

RUMPUT LAUT JENEPONTO MENUJU INDUSTRIALISASI

RUMPUT LAUT JENEPONTO MENUJU INDUSTRIALISASI - Kabupaten Jeneponto dengan panjang garis pantai yang mencapai 114 km dan potensi areal budidaya seluas8.150 Ha menjadi salah satu wilayah pengembangan industrialisasi perikanan di bidang rumput laut di Sulawesi Selatan. Jika dilihat sekilas, memang daerah Jeneponto termasuk daerah yang miskin. 

Namun jika kita melihat lebih jelas lagi, Jeneponto merupakan daerah yang kaya, hal ini di karenakan Jeneponto memiliki tidak hanya daerah pesisirnya yang berpotensi, namun juga sebagai daerah penghasil padi dan sayur mayur terbesar di sulawesi selatan. Hal ini disampaikan Asisten II Bidang Ekonomidan Pembangunan Ir. H. Ramansyah Guntur, M.Si sewaktu membuka pelatihan penanaman rumput laut dengan metode long line senin lalu 27 Februari 2012.

Beliau yang pada saat itu mewakili Bupati Jeneponto menyampaikan rasa terimakasih pemerintah Kabupaten Jeneponto kepada Pemerintah Pusat melalui Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Aertembaga yang telah membantu dalam pengembangan pengetahuan pembudidaya rumput laut di Jeneponto. 

Dengan adanya perhatian dari Pemerintah pusat melalui pelatihan-pelatihan semacam ini, telah berdampak besar pada perekonomian masyarakat Jeneponto khususnya pengembangan usaha budidaya rumput laut.

Sementara itu Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Aertembaga  Pola S.T. Panjaitan, A.Pi.,MM dalam sambutannya mengatakan Balai Diklat Aertembaga sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah pusat, mengemban amanat Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam  merealisasikan program industrialisasi perikanan dimana salah satu komoditinya adalah rumput laut yang harus dikembangkan sehingga rumput laut ini dapat memberikan nilai tambah yang dapat diperoleh dengan cara mengolah dan penerapan teknologi baru. 

Sehingga harapan kedepan rumput laut tidak hanya di jual kering,akan tetapi kedepan rumput laut sudah dapat diolah dulu baru dijual. Dengan demikian maka diharapkan nilainya akan bertambah diatas 100% sesuai target yang diamanatkan Menteri Kelautan dan Perikanan.Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha budidaya rumput laut. 

Selain itu BPPP Aertembaga juga mengemban tugas dalam menyiapkan SDM yang berkualitas. Karena program yang sempurna tidak dapat berjalan tanpa adanya SDM yang berkualitas. Jadi dapat dikatakan bahwa SDM adalah faktor utama dalam keberhasilan suatu program. 

Untuk itulah diperlukan pelatihan-pelatihan untuk menciptakan SDM yang terampil dimana yang pada awalnya masyarakat hanya mengetahui sistem penanaman dengan cara tradisional.nantinya akan diajarkan cara penanaman dengan jaraksesuai standar, serta bagaimana teknik memelihara dan merawat rumput laut dengan benar. 

Selanjutnya disampaikan bahwa, dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan mencanangkan program Industrialisasi dimana program ini dimulai dari kelompok-kelompok kecil yang diarahkan kedepannya akan berkembang menjadi industri-industri besar, baik yang ada di hulu maupun di hilir.

Pelatihan dari tanggal 27 Februari s.d 3 Maret 2012. Lokasi di Pangkalan Pendaratan Ikan TanrusampeKec. Binamu Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan. Materi pembelajaran meliputi SNI, Rumput Laut, Biologi Rumput Laut, Penentuan Lokasi, Menghitung kebutuhan alat dan bahan, pembuatan sarana, pemeliharaan rumput laut, hama dan penyakit, pasca panen rumput laut, dan analisa usaha rumput laut.  

Setiap materi yang diberikan tidak hanya berupa materi namun juga praktek dilapangan yang akan menjadi uji kemampuan dari para peserta dalam mempraktekan sejauh mana peserta pelatihan mampu menyerap materi yang diberikan. Pelatihan penanaman rumput laut ini menggunakan sistem long line dengan ukuran 50 x 25 M dan jumlah ris sebanyak 45 tali ris dimana panjang masing-masing tali ris adalah 25m. 

 Panjang tali ris dibagi menjadi tiga kelompok jarak tanam yang berbeda yang terdiri dari 15 jalur yang pertama dengan jarak tanam 10 cm, yang kedua dengan jarak tanam 15 cm dan 15 jalur yang ketiga berjarak 20 cm. Bibit yang digunakan pada setiap rumpun bekisar 50 gr. 

Dengan harapan dari tiga jarak tanam yang berbeda dan rentang waktu yang sama, masyarakat dapat melihat dengan jelas perbedaan hasil jarak tanam yang terbaik. Dan dapat memanfaatkan kesempatan ini sebagai suatu proses pembelajaran dan perubahan prilaku menjadi lebih baik, sehingga program Kementerian Kelautan dan Perikanan yaitu Industrialisasi perikanan dapat terwujud. 

Pada akhir pelatihan, Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Aertembaga menyerahkan alat dan bahan untuk masing-masing peserta pelatihan sebagai stimulan untuk meningkatkan semangat para peserta dalam usaha meningkatkan usaha budidaya rumput laut.


sumber referensi:
*) Humas BPPP Aertembaga
http://www.bpsdmkp.kkp.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=333%3Arumput-laut-jeneponto-menuju-industrialisai-&catid=45%3Aberita&lang=in

BPSDM KKP Beri Pelatihan dan Penyuluhan Bagi Petambak Udang Indramayu

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) mendukung kegiatan tersebut, salah satunya dengan menggelar temu teknis penyuluh perikanan se-Kabupaten Indramayu pada kesempatan tersebut.
Sasaran kegiatan ini sebanyak 40 orang penyuluh perikanan, baik penyuluh PNS, Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak (PPTK), dan penyuluh swadaya. Output dari kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan perilaku, sikap, dan keterampilan penyuluh perikanan mendukung keberhasilan pilar-pilar industrialisasi perikanan, khususnya komoditas udang di kawasan Pantai Utara Jawa (Pantura).
Dalam rangka kegiatan panen udang tambak demfarm dan rangkaian kegiatan lainnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Soetardjo, melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Indramayu, Sabtu (9/3)Pada kunjungan kerja tersebut dilakukan penyerahan bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bagi masyarakat Indramayu. Salah satunya adalah bantuan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) kelautan dan perikanan dari BPSDM KP.
Bantuan tersebut berupa 2 paket pelatihan bagi Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) senilai Rp 40 juta dan bantuan penyelenggaraan penyuluhan senilai Rp 215.275.000. Bantuan penyelenggaraan penyuluhan tersebut terdiri dari 5 paket Bantuan Operasional Penyuluh PNS, 10 paket honor Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak (PPTK), 10 paket jaket penyuluh perikanan, 4 unit sarana komunikasi bagi penyuluh perikanan, dan 2 paket sarana pendukung perikanan berupa DO meter, PH meter, dan Salinitest Salt. Penerima bantuan secara simbolis diwakili oleh dua orang penyuluh perikanan Kabupaten Indramayu, yang terdiri dari seorang penyuluh PNS yang menerima sarana pendukung penyuluhan perikanan/teskit dan jaket penyuluh serta seorang PPTK yang menerima Surat Keputusan PPTK dan sarana komunikasi penyuluh. Selain penyerahan bantuan, dilakukan pula acara pengukuhan penyuluh swadaya dan swasta.  

Kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh BPSDM KP merupakan bagian dari Program Pengembangan SDM KP, selain pendidikan dan pelatihan, yang memiliki peranan strategis dalam mendukung pencapaian pembangunan kelautan dan perikanan secara keseluruhan. Peranan strategis tersebut diarahkan untuk mendorong dan mempercepat peningkatan kapasitas SDM KP, sehingga memiliki kapasitas dan kompetensi yang diharapkan untuk optimalnya pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan.

Kegiatan penyuluhan kelautan dan perikanan dilaksanakan oleh Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Pusluh KP), berupa pendampingan bagi pelaku utama KP (nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan, serta petambak garam) dan pelaku usaha di lapangan. 

Kegiatan ini diselenggarakan melalui proses pembelajaran bagi pelaku utama dan usaha tersebut agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Sistem penyuluhan kelautan dan perikanan diarahkan melalui pengembangan keahlian dan keberpihakan kepada nelayan, pembudidaya ikan, dan pengolah ikan, serta meningkatkan citra penyuluhan.

Dalam menyelenggarakan kegiatan penyuluhan, Pusluh KP, bekerja sama dengan Daerah melalui penyediaan tenaga penyuluh perikanan yang tersebar di 33 provinsi. Para penyuluh tersebut selain sebagai pendamping pelaku utama dan usaha, juga sebagai pencatat data di lapangan di sektor KP. Mereka juga harus bisa menjadi penghubung antara pelaku utama/usaha dengan pihak perbankan. Mereka menjadi pendamping dalam mengakses kredit program pemerintah, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Dalam mendukung industrialisasi KP di Indramayu dan wilayah Pantura lainnya, para penyuluh berperan dalam penumbuhan dan pengembangan peran kelembagaan pelaku utama perikanan, khususnya pembudidaya ikan dan petambak udang, serta pendampingan manajemen bisnis perikanan melalui fasilitasi konsultasi pada 5 lokasi kawasan industrialisasi perikanan di Pantura. 

Mereka juga berperan dalam pendampingan dan pengawalan teknologi budidaya udang melalui perontohan aplikasi teknologi mendukung peningkatan produksi udang windu di Kabupaten Karawang dan vaname di Kabupaten Cirebon dan Indramayu. Selain itu, mereka aktif pula di coaching clinic dan in-house training pada UPT KKP dan kegiatan magang pelaku utama perikanan mengenai teknis pembudidayaan udang pada pelaku utama dan usaha yang berhasil.
Berdasarkan data per hari ini, yang diperoleh dari Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan KP (Simluh KP), Kabupaten Indramayu memiliki 68 orang penyuluh perikanan. Mereka terdiri dari 5 orang PNS, 10 PPTK, dan 53 penyuluh swadaya. Jumlah tersebut merupakan bagian dari 9.122 orang  penyuluh perikanan se-Indonesia. Dari jumlah total tersebut, sebanyak 3.425 orang penyuluh PNS, 1.680 orang PPTK, 3.981 orang penyuluh swadaya, 4 orang penyuluh swasta, dan 32 orang penyuluh honorer.

Dengan diselenggarakannya kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan ke Kab. Indramayu, diharapkan dapat meningkatkan peran penyuluh kelautan dan perikanan, sebagai pendamping masyarakat pelaku utama/usaha kelautan dan perikanan guna mendukung pembangunan dan industrialisasi kelautan dan perikanan, khususnya di wilayah Pantura.