Qn Forum

Ask Your Questions in Related Category

MENGENAL IKAN GABUS (Ophiocephalus striatus)


A.     Mengenal Lebih Dekat Ikan Gabus

Ikan gabus merupakan ikan air tawar liar dan predator benih yang rakus dan sangat ditakuti pembudidaya ikan. Ikan ini merupakan ikan buas (carnivore yang bersifat pemakan segala yang predator). Di alam, ikan gabus tidak hanya memangsa benih ikan tetapi juga ikan dewasa dan serangga air lainnya termasuk kodok.
 
Asal usul Ikan Gabus, Ternyata ikan gabus adalah ikan asli Indonesia. Hidup di perairan sekitar kita, di rawa, di waduk dan di sungai-sungai yang airnya tenang. Namun sayang, populasi ikan gabus di alam sudah mulai berkurang, sehingga budiadaya ikan gabus ini sangat perlu dikembangkan.
Ikan gabus dikenal dengan banyak nama. Ada yang menyebutnya sebagai aruan, haruan (Melayu dan Banjar), kocolan (Betawi); bayong, bogo, licingan, kutuk (Jawa), bale salo (Bugis); dan lain-lain.. Nama ilmiahnya adalah Channa striata (Bloch, 1793) dan ada yang menyebutnya Ophiocephalus striatus.
Kelas            :    Pisces
Subkelas       :    Actinopterygii
Ordo             :    Perciformes
Famili            :    Channidaeae
Genus            :    Channa
Species          :    Channa sriata/Ophiocephalus striatus
Ada beberapa jenis gabus. Channa striata merupakan jenis ikan gabus yang banyak ditemui dan memiliki ukuran tubuh relatif kecil. Jenis lain adalah gabus toman Channa micropeltes dan Channa pleuropthalmus. Gabus toman merupakan jenis gabus yang berukuran tubuh besar, mencapai panjang 1 meter dengan 5 kg.

Ikan gabus memiliki kepala berukuran besar dan agak gepeng mirip kepala ular (sehingga dinamai snakehead). Terdapat sisik-sisik besar di atas kepala. Tubuh berbentuk bulat gilig memanjang, seperti peluru kendali atau torpedo. Sirip punggung memanjang dan sirip ekor membulat di ujungnya. Sisi atas tubuh dari kepala hingga ke ekor berwarna gelap, hitam kecokelatan atau kehijauan. Sisi bawah tubuh putih. Sisi samping bercoret-coret tebal (striata).Warna ini sering kali menyerupai lingkungan sekitarnya. Mulutbesar,dengan gigi-gigi besar dan tajam.


Ikan gabus biasa ditemukan di perairan umum sebagai ikan liar. Banyak itangkap di danau, rawa, sungai, dan saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah. Di Indonesia, ikan gabus awalnya hanya terdapat di barat garis Wallacea (Sumatera, Jawa, dan Kalimantan). Namun dalam perjalanan waktu, ikan gabus diintroduksi (dimasukkan) ke wilayah Indonesia Timur.         

Pada beberapa daerah yang dilalui aliran sungai besar, rawa-rawa, danau, kolam, sawah dan lain sebagainya atau memasuki kolam-kolam pemeliharaan ikan dan menjadi hama yang memangsa ikan-ikan peliharaan. Jika sawah, kolam atau parit mengering, ikan ini akan berupaya pindah ke tempat lain, atau bila terpaksa, akan mengubur diri di dalam lumpur hingga tempat itu kembali berair. Oleh sebab itu ikan ini acap kali ditemui "berjalan" di daratan khususnya di malam hari di musim kemarau mencari tempat lain yang masih berair. Ikan gabus bisa bertahan hidup tanpa air karena bisa bernapas menyerap oksigen bebas menggunakan alat bantu pernapasan berupa "labirin".

B.      Ciri-Ciri Ikan Gabus
Ikan gabus memiliki kepala berukuran besar dan agak gepeng mirip kepala ular (sehingga dinamai snakehead). Terdapat sisik-sisik besar di atas kepala. Tubuh berbentuk bulat gilig memanjang, seperti peluru kendali atau torpedo. Sirip punggung memanjang dan sirip ekor membulat di ujungnya. Sisi atas tubuh dari kepala hingga ke ekor berwarna gelap, hitam kecokelatan atau kehijauan. Sisi bawah tubuh putih. Sisi samping bercoret-coret tebal (striata).Warna ini sering kali menyerupai lingkungan sekitarnya. Mulut besar, dengan gigi-gigi besar dan tajam.

C.      Teknik Budidaya Ikan Gabu
1.      Perbedaan Ikan Gabus  Jantan Dan Betina  
 
Jantan dan betina ikan gabus bisa dibedakan dengan mudah. Caranya dengan melihat tanda-tanda pada tubuh. Jantan ditandai dengan kepala lonjong, warna tubuh lebih gelap, lubang kelamin memerah dan apabila diurut keluar cairan putih bening. Betina ditandai dengan kepala membulat, warna tubuh lebih terang, perut membesar dan lembek, bila diurut keluar telur. Induk jantan dan harus sudah mencapai 1 kg.


2.      Pemijahan Ikan Gabus          
Pemijahan dilakukan dalam bak beton atau fibreglass. Caranya, siapkan sebuah bak beton ukuran panjang 5 m, lebar 3 m dan tinggi 1 m; keringkan selama 3 – 4 hari; masukan air setinggi 50 cm dan biarkan mengalir selama pemijahan; sebagai perangsang pemijahan, masukan eceng gondok hingga menutupi sebagian permukaan bak; masukan masukan 30 ekor induk betina; masukan pula 30 ekor induk jantan; biarkan memijah; ambil telur dengan sekupnet halus; telur siap untuk ditetaskan. Untuk mengetahui terjadinya pemijahan dilakukan pengontrolan setiap hari. Telur bersifat mengapung di permukaan air. Satu ekor induk betina bisa menghasilkan telur sebanyak 10.000 – 11.000 butir.
3.      Penetasan   
Penetasan telur dilakukan di akuarium. Caranya : siapkan sebuah akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air bersih setinggi 40 cm; pasang dua buah titik aerasi dan hidupkan selama penetasan; pasang pula pemanas air hingga bersuhu 28 O C; masukan telur dengan kepadatan 4 – 6 butir/cm2; biarkan menetas. Telur akan menetas dalam waktu 24 jam. Sampai dua hari, larva tidak perlu diberi pakan, karena masih menyimpan makanan cadangan.
4.      Pemeliharaan Larva Ikan Gabus
    Pemeliharaan larva dilakukan setelah 2 hari menetas hingga berumur 15 hari, dalam akuarium yang sama dengan kepadatan 5 ekor/liter. Kelebihan larva bisa dipelihara dalam akuarium lain. Pada umur 2 hari, larva diberi pakan berupa naupli artemia dengan frekwensi 3 kali sehari. Dari umur 5 hari, larva diberi pakan tambahan berupa daphnia 3 kali sehari, secukupnya. Untuk menjaga kualitas air, dilakukan penyiponan, dengan membuang kotoran dan sisa pakan dan mengganti dengan air baru sebanyak 50 persen. Penyiponan dilakukan 3 hari sekali, tergantung kualitas air.
5.      Pendederan Ikan Gabus
Pendederan ikan gabus dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 200 m2; keringkan selama 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan parit keliling dengan lebar 40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 5 - 7 karung kotoran ayam / kotoran ternak; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 4.000 ekor larva pada pagi hari; setelah 2 hari, beri 1 - 2 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam untuk setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur 3 minggu.


6.      Pembesaran Ikan Gabus di Kolam

             Pemeliharaan ikan gabus untuk dibesarkan di kolam dengan cara sebagai berikut :
Siapkan kolam dengan ukuran tergantung keadaan lahan yang tersedia, biasanya ukuran antara 2.500 M2– 5.000 M2; keringkan selama 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan parit keliling dengan lebar 2 M dan tinggi 40 cm; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 500 – 1.000 kg kotoran ayam / kotoran ternak; isi air setinggi 75 cm - 100 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar benih berumur 3 minggu sebanyak 5 ekor/M2  pada pagi hari; setelah itu beri pakan tambahan dengan dosis 3 – 5 % dari berat badan per hari; panen dapat dilakukan setelah ikan gabus berumur 3 – 4 bulan (ukuran konsumsi).

SUMBER :AKUAKULTURE

KLASIFIKASI UDANG MANTIS

Klasifikasi Lengkap Udang Mantis (Harpiosquilla raphidea) - Udang mantis (Harpiosquilla raphidea) merupakan jenis udang уаng bersifat ѕеbаgаі predator. 

Pemberian nama udang mantis lebih didasarkan karena bentuk morfologinya уаng menyerupai udang dan bentuk capit depannya seperti belalang sembah (praying mantis). Klasifikasi udang mantis mеnurut Lovett (1981) аdаlаh ѕеbаgаі bеrіkut :

KLASIFIKASI UDANG MANTIS

Udang Mantis
Udang Mantis
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Subfilum : Crustacea
Kelas : Malacostraca
Subkelas : Hoplocarida
Ordo : Stomatopoda
Famili : Squillidae
Genus : Harpiosquilla
Spesies : Harpiosquilla raphidea

Udang аdаlаh salah satu spesies уаng termasuk kе dalam subfilum Crustacea pada kelas Malacostraca. Pada kelas Malacostraca іnі meliputi spesies udang, rebon dan kepiting. Malacostraca mempunyai ruas tubuh уаng tаmраk tеrlіhаt jelas, terdiri аtаѕ lima ruas kepala, delapan ruas toraks dan enam bagian abdomen (Suwignyo et al. 1998).

Udang mantis hidup dі wilayah dasar perairan. Udang mantis memiliki ciri-ciri ukuran rata-rata maksimum smatopod sekitar 20 cm, umumnya 12-18 cm. Memiliki ѕеbuаh garis gelap уаng membentang disepanjang tepi posterior dаrі bagian toraks. Karapas udang іnі hаnуа menutupi sebagian kepala dan tiga segmen pertama dаrі toraks. Jenis udang mantis memiliki varietas уаng beraneka warna, mulai dаrі warna gelap, coklat hіnggа уаng berwarna. Udang mantis memiliki 6-8 segmen abdomen dan mempunyai telson berwarna kuning уаng ditandai dеngаn dua bintik-bintik cokelat gelap уаng dikelilingi warna putih (Motoyama et al. 2008). Morfologi udang mantis dараt dilihat pada Gambar .

Klasifikasi Dan Morfologi Kepiting

KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI KEPITING - Deskripsi, Klasifikasi dan Morfologi Kepting Serta Komposisi Kimia

Kepiting merupakan salah satu komoditas perikanan laut уаng ѕаngаt digemari masyarakat dan mempunyai nilai ekonomis tinggi. 

Disamping cita rasanya уаng digemari, kepiting mengandung nilai nutrisi уаng baik. Kepiting уаng banyak dikonsumsi dan berpotensi untuk dibudidayakan аdаlаh kelompok famili portunidae уаng tergolong ѕеbаgаі kepiting perenang (swimming crabs) 

KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI KEPITING

Kepting
Kepting 

Kepiting perenang karena memiliki pasangan kaki terakhir уаng memipih dan digunakan untuk berenang. Famili іnі meliputi rajungan (Portunus, Charybdis dan Thalamita) dan kepiting bakau (Scylla spp.).

Klasifikasi Kepiting

Klasifikasi kepiting bakau secara lengkap (King 1995; Keenan 1999) disajikan ѕеbаgаі berikut:

  • Filum : Arthropoda
  • Subfilum : Mandibulata
  • Klas : Crustacea
  • Subklas : Malacostraca
  • Superordo : Eucarida
  • Ordo : Dekapoda
  • Subordo : Pleocyemata
  • Infraordo : Brachyura
  • Famili : Portunidae
  • Genus : Scylla
  • Spesies : serrata, tranquebarica, olivacea, paramamosain

Ke-empat spesies kepiting bakau diatas dараt ditemui dі Indonesia. Spesies Scylla serrata dikenal dеngаn kepiting bakau hijau atau “giant mud crab” karena bobotnya dараt mencapai 2-3 kg/ekor. 

Kepiting jenis S. tranquebarica dikenal ѕеbаgаі kepiting bakau ungu уаng јugа dараt mencapai ukuran besar. 

Jenis S olivacea dikenal ѕеbаgаі kepiting bakau merah atau red/orange mud crab dan S. paramamosain dikenal ѕеbаgаі kepiting bakau putih (Nurdin dan Armando 2010)
kepiting
gambar kepiting

Pada Gambar menunjukkan struktur morfologis kepiting bakau. Ciri morfologi kepiting bakau umumnya terdiri dаrі dua bagian, уаіtu tubuh dan kaki. 

Kaki kepiting bakau ada lima pasang, уаіtu sepasang capit (chela/cheliped) tiga pasang kaki jalan (walking leg) dan sepasang kaki renang atau kaki dayung (swimming leg) уаng berbentuk lebar dan pipih untuk membantu berenang (Kaliola et al. 1993). 

Kepiting bakau relatif berukuran besar, memiliki karapas уаng lebar dan permukaannya ѕаngаt licin dan dараt tumbuh hіnggа mencapai bobot 3 kg. 

Bagian daging kepiting уаng dараt dimakan аdаlаh 45% terdapat dalam badan, perut, kaki, dan penjepit (Irianto dan Soesilo 2007). 

Komposisi Kimia Kepiting

Tabel 1 menunjukkan komposisi kimia daging kepiting. Kepiting аdаlаh sumber protein уаng baik (mengandung sekitar 18-19.5 g protein per 100 g). Komposisi asam amino protein daging kepiting terdapat pada Tabel 2.

Tabel 1 
Komposisi kimia daging kepiting Komposisi kimia
Satuan (/100 g)
Jumlah
Air
g
79.02
Energi
Kkal
87
Energi
kJ
364
Protein
g
18.06
Total lipid
g
1.08
Abu
g
1.81
Karbohidrat (by difference)
g
0.04
Serat, Total serat
g
0

Tabel 2 
Komposisi   asam amino protein daging kepiting Asam amino
Jumlah (g/100g)
Triptofan
0.251
Treonin
0.731
Isoleusin
0.875
Leusin
1.433
Lisin
1.572
Metionin
0.508
Sistin
0.202
Fenilalanin
0.763
Tirosin
0.601
Valin
0.849
Arginin
1.577
Histidin
0.367
Alanin
1.023
Asam aspartat
1.866
Asam glutamat
3.080
Glisin
1.089
Prolin
0.595
Serin
0.711

Kepiting јugа mengandung EPA (eicosapentaenoic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid), уаіtu komponen asam lemak Omega-3 уаng penting dalam pembentukan membran sel otak pada janin sejumlah 0.3 gram. 

Kandungan kolesterol kepiting tergolong rendah (78 miligram per 100 gram). Kandungan kolesterol tеrѕеbut kurаng lebih setara dеngаn daging ayam panggang tаnра kulit (75 miligram per 100 gram) (Brown dan Selgrade 2008).

MIMBAR SARASEHAN SUATU METODE PENYULUHAN


Mimbar sarasehan merupakan forum konsultasi antara wakil para petanibeserta keluarganya/KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) dengan pihakpemerintah yang diselenggarakan secara periodik dan berkesinambunganuntuk membicarakan, memusyawarahkan dan mencapai kesepakatanmengenai hal-hal yang menyangkut masalah-masalah pelaksanaan programpemerintah dan kegiatan petani-nelayan dalam rangka pembangunanpertanian.

MIMBAR SARASEHAN SUATU METODE PENYULUHAN

Tujuan Mimbar Sarasehan adalah
  1. memahami keadaan dan masalah-masalah yang dihadapi dalam pembangunan pertanian di lapangan, baik olehpihak petani-nelayan maupun oleh pejabat pemerintah,
  2. encapaikesepakatan bersama tentang pemecahan masalah-masalah besertapenyusunan rencana kegiatan yang mencakup usahatani nelayan dankehidupan petani-nelayan beserta keluarganya,
  3. melaksanakan penerapankegiatan di lapangan sesuai dengan kesepakatan bersama,
  4. meningkatkanperanan dan peranserta petani-nelayan sebagai subjek pembangunan dan
  5. mewujudkan hubungan timbal balik yang serasi antara kontaktani-nelayan danpemerintah dalam pelaksanaan dan pengawasan pembangunan pertanianuntuk memperbaiki perencanaan masa yang akan datang.

Beberapa pengertian yang perlu diketahui dalam kegiatan mimbarsarasehan:
  1. KTNA (Kontak Tani-Nelayan Andalan) adalah kontak tani nelayan yangditetapkan oleh para petani-nelayan berdasarkan musyawarah diantaramereka dan dianggap dapat membawakan aspirasi petani-nelayan, wanitatani-nelayan dan taruna tani-nelayan di daerahnya.
  2. Ahli andalan adalah tokoh masyarakat yang mempunyai keahlian / pengalaman di suatu bidang usaha tani nelayan
  3. Kelompok andalan adalah kelompok yang terdiri dari sejumlah kontak tani-nelayan andalan dan beberapa ahli andalan yang dikukuhkan pemerintah
  4. Penasehat Mimbar Sarasehan Orang-orang yang merupakan ketuaorganisasi profesi lingkup pertanian antara lain:
a. HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia)
b. HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia)

c. Organisasi profesi lainnya sesuai dengan tingkat wilayah kerjapenyuluhan mereka sebagai penasihat mimbar sarasehan misalnya:tingkat nasional, tingkat I/propinsi, tingkat II/kabupaten/kota dan tingkatkecamatan.

5. Kesepakatan Mimbar Sarasehan
Kesepakatan Mimbar Sarasehan ialah keputusan yang disepakati antarakelompok andalan dengan pemerintah mengenai sesuatu pemecahanmasalah. Kesepakatan dirumuskan secara tertulis oleh panitera mimbarsarasehan dan disahkan oleh kedua belah pihak untuk dilaksanakan olehpihak-pihak yang bersepakat sesuai tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab masing-masing

6. Panitera Mimbar Sarasehan
Panitera tetap mimbar sarasehan ialah pejabat pertanian yang melayanikegiatan mimbar sarasehan dan sebagai pembina kelompok andalan.a) Di BPP --- Salah seorang penyuluh BPPb) Di Kab/ Kodya --- Salah seorang kepala seksi dari dinas Tkt-Ic) Tingkat Propinsi --- Salah satu kepala dinas yang ditetapkan Pemda Tkt-Id) Tingkat Nasional---Kepala Pusat Pembinaan penyuluh pertanian

Peserta Mimbar Sarasehan adalah:
1. Kelompok andalan
2. KTNA yang dianggap perlu memberi masukan
3. Panitera tetap
4. Pejabat Pemda
5. Penasehat Mimbar Sarasehan
6. Pejabat yang berkaitan pokok bahasanLangkah-Langkah Pelaksanaan1. Persiapan Panitera tetap
1.       -Menghimpun materi Mimbar Sarasehan
2.       -Menyusun acara Sarasehan
3.       -Penyebaran undangan (Sebaiknya 2 minggu sebelum pelaksanaan)

2. Pelaksanaan Sarasehan
Pembagian Tugas:
1. Pimpinan Sidang – Seorang KTNA
2. Pembicara – Yang menyampaikan masalah
3. Sekertaris – Dari Panitera
4. Pembicara bisa lebih dari satu orang
5. Ketua dan sekertaris merumuskan kesepakatan bersama peserta yangmenguasai masalah.
6. Acara sesuai agenda yang telah disahkan peserta mimbar sarasehan

3. Penentuan pokok bahasan dalam Mimbar Sarasehan
Pokok bahasan dalam suatu mimbar sarasehan dapat berupa:
1.       Pokok bahasan bisa kebijaksanaan baru pemerintah
2.       Umpan balik dari implementasi kebijaksanaan pemerintah
3.       Inovasi baru yang berpengaruh luas pada usahatani maupun masyarakatluas

Pokok bahasan yang sangat mendesak dibahasCara-cara penentuan pokok bahasan adalah:
  1. Berdasarkan usulan dari pihak Kontaktani-Nelayan Andalan, menurutkepentingan mereka
  2. Berdasarkan usulan pihak pemerintah yang dikaitkan dengan prosespercepatan program pembangunan pertanian

4. Hasil Mimbar SarasehanSecara umum, hasil dari suatu mimbar sarasehan adalah:a. Bertambahnya pengertian dan pemahaman terhadap masalah yangdibahasb. Rumusan kesepakatanc. Rumusan masalah yang belum dipecahkand. Rumusan masalah yang tidak dipecahkan

5. Pelaporan dan Penyebarluasan Hasil SarasehanSetelah acara berakhir, panitera tetap berkewajiban menyusun laporanpelaksanaan dan menyebarkan hasil kesepakatan secara tertulis, kepadaseluruh kontaktani nelayan dan seluruh dinas, instansi, lembaga, organisasiprofesi peserta mimbar sarasehan. Masalah yang tidak terpecahkan perlu disampaikan secara terpisah kepada instansi, dinas dan lembagapemerintah satu tingkat diatasnya yang berhubungan dengan masalahtersebut.

Bila masalah telah dapat dipecahkan, maka panitera tetap perlumenyampaikannya pada acara mimbar sarasehan berikutnya.

Satu hal yang harus diperhatikan oleh setiap penyuluh sebelummenerapkan sustu metode penyuluhan adalah ia perlu memahami prinsip-prinsip metode penyuluhan yang dapat dijadikan sebagai bahan dasar untukmemilih metode penyuluhan yang tepat.Ada beberapa prinsip metode penyuluhan yang dapat digunakan, yaitu
1)      Pengembangan untuk berpikir kreatif,
2)      tempat yang paling baik adalah ditempat kegiatan sasaran,
3)      setiap individu terkait dengan lingkungansosialnya,
4)      ciptakan hubungan yang akrab dengan sasaran, dan
5)      memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan.

11. Kursus Tani
 Kursus tani adalah kegiatan belajar dan mengajar bagi para petanidalam waktu tertentu dengan tujuan meningkatkan pengetahuan danketerampilan petani.Tujuan diadakannya kursus tani adalah:
1) membekali pengetahuan,
2)meningkatkan keterampilan,
3) menumbuhkan sikap positif, dan
4)mengembang-kan sikap kepemimpinan petani.Pelaksanaan kegiatan kursus tani perlu dipersiapkan dengan baik terutamamenyangkut kondisi sosial, ekonomi dan budaya sasaran yang akan dijadikansebagai peserta kursus, perencanaan dan konsultasi dengan pemerintahdaerah.

Kegiatan kursus perlu menggunakan lebih dari satu jenis metode.Jumlah peserta yang mengikuti kursus tani berkisar antara 20 – 30 orang, danwaktu pelaksanaannya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.

Setelahkegiatan kursus berlangsung perlu dilakukan bimbingan lanjutan, hal inidimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana pelaksanaan kursus tanimemberikan manfaat bagi pesertanya.Kursus tani bermanfaat untuk;
  1. efektif untuk menyebarkanpengetahuan dan keterampilan secara mendalam dan sistematis,
  2. mendorong tumbuhnya kepemimpinan petani,
  3. mempercepat proses adops serta
  4. lulusan bisa dijadikan sebagai kader dalam penumbuhan kelompoktani.Hambatan yang mungkin timbul dalam kegiatan kursus tani antara lain:
a. metode ini memerlukan biaya yang relatif banyak dan dalam pelaksanaannyaharus tepat dan cermat,
b.  minimnya sarana dan prasarana sering menjadikangagalnya mencapai tujuan,
c.  daya tampung peserta relatif sedikit dibandingkandengan biaya yang dikeluarkan.

Teknik Pelaksanaan Kursus tani
Persiapan :- Meniliti keaadaan petani (tradisi, norma)- Menganalisis masalah dan kebutuhan kursus- Menyiapkan rencana kursus- Konsultasi dengan kontak tani dan pemerintah daerahPelaksanaan- Mengorganisasikan petani- Jumlah peserta 20 -30 orang lamanya tergantung materi- Waktunya seminggu sekali (sesuai kebutuhan)- Materi yang praktis dan langsung dapat memecahkan masalah- Gunakan alat peraga- Digabung dengan metode lain (demonstrasi, widya wisata)- Diberi sertifikat dan penghargaan kepada yang berprestasiEvaluasi kursus- Dilakukan selama atau diakhir kursus dan dilapangan- Tujuan untuk menilai keefektifitas dari kursus tani- Indikatornya : Kemampuan mengingat, keterampilan dan sikapBimbingan lanjutan- Dilakukan setelah kursus tani, caranya dengan mengirimkan bacaan dan lain-lain.

Rangkuman
Langkah-langkah untuk menerapkan:
a) identifikasi dan analisis data yang darisasaran, penyuluh dan perlengkapannya, keadaan daerah/wilayah dan kebijakanpembangunan, dilanjutkan dengan
b) menetapkan alternatif metode penyuluhanpertanian. Alternatif metode ini dapat didekati dengan penggolongan berdasarkan :Dasar Terampil, Metode Penyuluhan Pertanian  jumlah sasaran yaitu secara pendekatan massal, kelompok maupun perorangan.Untuk faktor ini juga tidak lepas dari pengalaman dan masa kerja /tugas penyuluh c)menetapkan metode penyuluhan pertanian.

KETERANGAN
Metode penyuluhan pertanian merupakan cara yang digunakan untukmenyampaikan pesan sehingga agar petani mau dan mampu menerapkan inovasibaru. Agar pesan dapat diserap lebih optimal oleh petani maka penyuluh harusdapat memilih dan menerapkan metode dan teknik yang sesuai dengan kondisi petanitersebutTingkat keberhasilan dari penerapan metode penyuluhan pertanian dapatdiukur dengan menganalisis tingkat efektifitas pemanfaatan dan pendayagunaan darisatu atau kombinasi beberapa metode.


Sumber referensi:
Kementerian Pertanianbadan,  Pengembangan Sdm Pertanian sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian