Qn Forum

Ask Your Questions in Related Category

5 JENIS IKAN BARONANG

IKAN BARONANG termasuk ke dalam jenis ikan yang di senangi oleh para pemancing. habitat nya yang di karang karang menjadikan ikan baronang salah satu jenis ikan demersal. Ikan Baronang Sangat kuat di saat di tarik oleh para pemancing sehingga Tarikan Itulah yang menjadi daya tarik tersendiri.

Penyebaran dan ruaya ikan Baronang cukup luas dan ada hampir di seluruh wilayah perairan laut Indonesia. Ikan ini termasuk jenis ikan yang populer bagi kalangan pemancing dan sering di jadikan menu andalan di restoran restoran SeaFood.

Ciri ciri Ikan baronang

  • Ikan Baronang memiliki mulut yang kecil, 
  • gigi seri pada masing-masing rahang, 
  • gigi geraham berkembang sempurna, 
  • dinding lambung agak tebal, 
  • usus halus yang panjang dan permukaannya luas yang membuat ikan ini tergolong sebagai ikan herbivora. 
  • Ikan Baronang bereproduksi secara eksternal. Dalam hal ini, ikan jantan dan betina akan saling mendekat satu sama lain, kemudian si betina akan mengeluarkan telur. 
  • Selanjutnya, si jantan akan segera mengeluarkan spermanya, lalu sperma dan telur ini bercampur di dalam air. Ikan Baronang memiliki kelenjar racun pada sirip punggungnya. Meskipun racunnya tidak terlalu berakibat fatal, rasa sakit saat terkena duri ikan ini mampu mengganggu aktivitas tidur kita di malam hari.
Tetapi kalau dibudidayakan, ikan Baronang juga mampu memakan makanan apa saja yang diberikan seperti pakan buatan. 
Jenis Ikan Baronang

1. Baronang Siganus canaliculatus

Ikan baronang  Siganus canaliculatus mempunyai bentuk tubuh yang dapat mencapai 23 cm, lebar badannya anatara 2,4 - 2,7 kali dari panjang standar dengan badan yang berbentuk oval dan menyamping. 
Siganus canaliculatus
Siganus canaliculatus
Ciri Siganus canaliculatus mempunyai badannya berwarna kecokelat-cokelatan dengan bintik-bintik putih yang tersebear diseluruh tubuh.

2. Baronang Signus virgatus

Ikan baronang jenis Signus virgatus ini merupakan jenis yang dikenal sebagai ilayak tembaga atau baronang emas. 
Baronang Signus virgatus
Baronang Signus virgatus
Dimana Ikan Baronang ini Mempunyai Panjang tubuhnya dapat mencapat lebih dari 20 cm dengan bentuk badan oval dan menyamping dengan lebar bada 1,9 - 2,2  kali dari panjang standar. Tubhnya berwarna cokelat tua kekuning-kuningan atau keemasan.

3. Baronang Siganus guttatus

Baronang jenis Siganus guttatus ini mempunyai warna tubuh abu-abu kebiruan dan bagian bawahnya berwarna keperakan dengan beberapa bintik sebesar bola mata. DI bawah sirip punggung terdapat bercak bersar berwarna kuning. 
Siganus guttatus
Siganus guttatus

Bentuk tubuhnya baronang 
Siganus guttatus oval menyamping dengan lebar badan antara 1,8 - 2,3 kali panjang standar. 

Ciri Lain Ikan baronang siganus guttatus mempunyai 17 jari-jari keras dan 10 jari-jari lunak pada sirip punggung, 7 jari-jari keran dan 9 jari-jari lunak pada sirip dubur. Sirip ekornya berbentuk segi atau sabit pada ikan-ikan dewasa.

4.Jenis Baronang Siganus javus

Jenis ikan baronang Siganus javus ini mempunyai punggung berwarna perunggu gelap dan agak pucat dibagian perut, terdapat bintik-bintik biru dikepala dan sisi tubuh bagian atas. 
baronang Siganus javus
baronang Siganus javus

Bentuk badannya ikan baronang Siganus javus menyamping dengan lebar badan sekitar 2,0 - 2,3 kali panjang standar. 

Ciri lain Baronang Siganus javus ini memiliki 13 jari-jari keras dan 10 jari-jari lunak pada sirip punggung, 7 jari-jari keras dan 9 jari-jari lunak pada sirip dubur dan mempunyai 30 - 35 baris sisik antara gurat sisi dan pangkal sirip punggung.

5.Baronang Siganus vermiculatus

Jenis baronang Siganus vermiculatus ini yang biasa disebut ilayak tutam. Tubuhnya tertutup oleh garis berkelok seperti cacing. Sirip ekornya sedikit cekung dan duri terakhir pada sirip dubur sedikit memanjang. 
Siganus vermiculatus
Siganus vermiculatus

Lebar badannya mencapai 1,9 - 2,2 kali dari panjang standar. Siganus vermiculatus memiliki 13 jari-jari keras dan 10 jari-jari lunak pada sirip punggung, 7 jari-jari keras dan 9 jari-jari lunak pada sirip dubur.

Baca Juga ;



Mengenal Ikan Layur

IKAN layur termasuk dalam jenis ikan yang bertubuh pipih tipis dan memanjang, gigi yang tajam membuat ikan layur seperti ikan barakuda kecil. Ikan Layur di kenal di masyarakat sebagai jenis yang bisa di buat ikan asin dengan rasa yang enak,

Ikan Layur

Layur (Trichiurus lepturus) adalah ikan perairan laut yang mudah dikenal dari bentuknya yang panjang dan ramping. Ikan ini tersebar di perairan tropika maupun sedang. Jenis yang ditemukan di Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik diketahui merupakan populasi yang berbeda.
IKAN layur
IKAN layur

Ukuran tubuhnya dapat mencapai panjang 2 m, dengan berat maksimum tercatat 5 kg dan usia dapat mencapai 15 tahun. Kegemarannya pada siang hari berkeliaran di perairan dangkal dekat pantai yang kaya plankton krustasea. Pada waktu malam ikan ini mendekat ke dasar perairan.

Layur mudah dijumpai di tempat penjualan ikan di Indonesia. Selain diolah sebagai ikan asin, layur juga menjadi umpan pancing. Orang Jepang menyebutnya tachiuo dan memakannya mentah (sebagai sashimi) atau dibakar. 

Orang Korea menyebutnya galchi dan mengolahnya dengan digoreng atau dibakar. Ikan ini disukai karena dagingnya yang kenyal, tidak terlalu amis, tidak berminyak, serta mudah dilepas tulangnya.

Jenis Ikan Pari Yang Perlu Anda Ketahui

IKAN Pari adalah jenis ikan yang di lindungi. Tetapi ada sebagian jenis ikan pari yang di buru dan di tangkap untuk di jadikan olahan makanan berupa ikan panggang yang sering di sebut ikan pe. Dan Ikan PE ini paling enak di masak dengan bumbu mangut PE.

IKAN PARI

Ikan Pari merupakan Jenis ikan laut yang mempunyai Bentuk Unik , Keunikan Inilah yang menjadikan Ikan pari Sangat di cari dan di buru untuk di jadikan binatang laut yang bisa di pelihara sebagai ikan hias di aquarium.
jenis ikan pari
jenis ikan pari
Selain Bentuk Ikan Pari yang Unik, Penangkapan Ikan ikan pari juga di karenakan pemanfaatan gigi ikan pari sebagai hiasan kalung atau dalam istilahnya adalah kalung ikan saji.

Setelah Kita Mengetahui akan beberapa penyebab ikan pari di tangkap saatnya kita mengetahui jenis ikan pari apa saja yang perlu kita ketahui tersebut ;

Jenis Ikan pari

Jenis pari di dunia

  1. Pari Mondol-White Spotted Whipray (Himantura Gerardi)
  2. Pari Minyak – Blue Spotted Maskray (Dasyati Kuhlii)
  3. Pari Cingir – Whiptail Stingray (Himantura Bleekeri)
  4. Pari Keprak / Pari Kupu-Kupu – Zonetail Butterfly Rays (Aetoplatea Zonura)
  5. Pari Mutiara – Jenkins Whipray (Himantura Jenkinsii)
  6. Pari Hidung Runcing -Sharpnose (Dasyatis Zugei)
  7. Pari Macan – Leopart Whipray (Himantura Undulata)
  8. Maugean Skate
  9. Giant Shovelnose Ray (Rhinobatos typus)
  10. Pari Hiu – Shark Ray (Rhina ancylostoma)
  11. White Spotted Shovelnose Ray (Rhynchobatus djiddensis)
  12. Spotted Shovel Nose Ray (Aptychotrema sp)
  13. Yellow Shovel Nose Ray (Aptychotremata sp)
  14. Brown Stingaree (Urolophus westraliensis)
  15. Blotched Stingaree (Urolophus mitosis)
  16. Banded Numbfish (Narcine westraliensis)
  17. Ornate Numbfish (Narcine sp)
  18. Numbfish (Hypnos monopterygium)
  19. Eyed Skate (Raja sp)
  20. Western Round Skate (Irolita sp)
  21. Brown Stingray (Dasyatis annolatus)
  22. Brown Reticulad Stingray (Dasyatis teylandi)
  23. Blue Spotted Stingray (Dasyatis kuhlii)
  24. Black Stingray (Dasyatis thetidis)
  25. Cowtail Stingray (Pastinachus sephen)
  26. Black Blotched Stingray (Taeniura meyeni)
  27. BLue Spotted Fantail Stingray (Taeniura iymma)
  28. Black Spotted Stingray (Himantura toshi)
  29. 2Manta Ray (Manta birostris)
  30. Patchwork Stingaree (Urolophus flavomosaicus)
  31. Rat Tailed Ray (Gymnura australis)
  32. Pari Burung Elang - Barbless Eagle Ray (Aetomyleus nichofii)
  33. Pari Burung Elang - Spotted Eagle Ray (Aetobatus narinari)
  34. Pari Harimau
  35. Pari Raksasa
  36. Pari Mirip Manusia

jenis Ikan pari Di Indonesia

  • Di Indonesia dikenal beberapa jenis ikan pari, diantaranya:
  • Pari Burung (Rhinoptera javanica)
  • Pari Kelapa (Trygon sephen)
  • Pari Kembang (Amphostistius kuhlii)
  • Pari Kampret (Gymnura micrura)
  • Pari Totol (Himantura varnak)
  • Pari Kekeh (Rhinobatus djiddensis)
  • Pari Ayam (Dasyatis sephen) (Anonim, 1979; Anonim 1989).


Demikian Sedikit Mengenai Jenis Jenis Ikan Pari. Semoga Informasi Ini Bisa Bermanfaat.

Baca Juga ;

JENIS JENIS AQUARIUM DAN SYARATNYA

JENIS AQUARIUM - Akuarium adalah merupakan salah satu wadah pemeliharaan ikan yang relatif sangat mudah dalam perawatannya. baik untuk wadah pemeliharaan ikan hias maupun untuk jenis ikan konsumsi.

Fungis dari Akuarium adalah dapat digunakan untuk budi daya ikan tawar dan air laut biasanya pada proses kegiatan pembenihan ikan atau untuk pemeliharaan ikan hias. 
JENIS AQUARIUM
JENIS AQUARIUM
bentuk dari Akuarium ini biasanya terbuat dari bahan kaca di mana penamaan akuarium ini berasal dari bahasa latin yaitu aqua yang berarti air dan area yang berarti ruang. Jadi akuarium ini adalah ruangan yang terbatas untuk tempat air yang berpenghuni, yang dapat diawasi dan dinikmati.

Akuarium yang digunakan untuk budi daya ikan ini dapat dibuat sendiri atau membeli langsung dari toko. Fungsi akuarium sebagai wadah untuk budi daya ikan juga dapat berfungsi sebagai penghias ruangan di mana akuarium tersebut dapat dinikmati keindahannya oleh penggemarnya.

Berdasarkan fungsinya, akuarium dapat dibedakan antara lain sebagai berikut :

Jenis Akuarium umum

Akuarium ini diisi dengan berbagai jenis ikan dan tanaman air yang bertujuan untuk penghias ruangan.

Syarat untuk akuarium umum.

  • a. Akuarium akan diletakkan sesuai dan serasi dengan ruangan.
  • b. Alat perlengkapan akuarium meliputi aerator, kabel listrik, pipa pvc, dan lain-lain yang diletakkan tersembunyi supaya nampak alami.
  • c Usahakan dasar akuarium tampak alami.
  • d.Jenis ikan yang dipelihara harus harmonis. Dan biasanya tidak saling memangsa satu sama lain.


Jenis akuarium ini biasanya digunakan sebagai hiasan bagi berbagai jenis ikan yang dapat dinikmati keindahan warna tubuh ikan baik ikan air tawar maupun ikan air laut dari jenis ikan hias maupun ikan konsumsi.

Jenis Akuarium kelompok

Akuarium kelompok mempunyai pengertian diman Ikan-ikan yang dipelihara di dalam akuarium kelompok harus ikan sejenis/ sekeluarga serta ditanami oleh tanaman air yang tanaman air yang diperlukan

oleh kelompok ikan yang dipelihara. Tujuannya yaitu supaya didalam akuarium ini ikan yang terlihat nampak cantik dan serasi didalam akuarium.

Syarat akuarium kelompok :

  • a. Jenis ikan yang dipelihara harus masih sekarabat.
  • b. Susunan tanaman air disesuaikan dengan ikan yang dipelihara.


Jenis akuarium ini biasanya digunakan untuk memelihara ikan dalam satu kelompok baik ikan hias maupun ikan konsumsi dari ikan air tawar dan laut.

Jenis Akuarium sejenis

Dalam akuarium ini, estetika dan dekorasi dikesampingkan, karena tujuan dari akuarium sejenis untuk mengembangbiakan ikan. Jenis akuarium ini yang biasa digunakan untuk membudidayakan ikan air tawar dan laut.

Jenis Akuarium tanaman

Dalam akuarium ini yang memegang peranan adalah tanaman air. Ikan dimasukkan ke dalam akuarium untuk penghias dan pemelihara tanaman. 

jenis Akuarium ini sering disebut dengan aquascape karena yang lebih ditonjolkan adalah dekorasi tanaman airnya sedangkan ikannya hanya sebagai faktor tambahan saja.

Demikian Artikel Mengenai jenis jenis aquarium semoga memberi sedikit manfaat bagi pencita dunia perikanan.

Baca Juga ;

Teknik Budidaya Ikan Mujaer

Budidaya Mujair


Sebelum ikan nila dan ikan emas ini dikenal oleh masyarakat  ikan mujair ini sangat digemari bahkan sampai sekarangpun jenis ikan mujair ini terus berkembang dan dikembangkan oleh masyarakat kita mulai dari tingkat pedesaan sampai diperkotaan.


sistim usaha perkanan Mujair ini paling mudah dan tidak juga terlalu sulit, karena ikan mujair ini termasuk jenis ikan yang mudah hidup di perairan Air tawar, bahkan sedikit yang mengandung payau. 

Postingan kali ini saya sajikan untuk anda yang ingin mengetataui dan mungkin ingin mencari petunjuk dalam tehnik pembudidayaannya, semoga petunjuk ini menjadi bahan pengetahuan dan bisa menambah wawasan kita dalam usaha Budidaya ikan Mujair di kolam air tawar.

SEJARAH SINGKAT

Ikan mujair merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih dengan warna abu-abu, coklat atau hitam. Ikan ini berasal dari perairan Afrika dan pertama kali di Indonesia ditemukan oleh bapak Mujair di muara sungai Serang pantai selatan Blitar Jawa Timur pada tahun 1939. 

Ikan mujair mempunyai toleransi yang besar terhadap kadar garam/salinit as. Jenis ikan ini mempunyai kecepatan pertumbuhan yang relatif lebih cepat, tetapi setelah dewasa percepatan pertumbuhannya akan menurun. Panjang total maksimum yang dapat dicapai ikan mujair adalah 40 cm.

SENTRA PERIKANAN

Sentra perikanan terdapat didaerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera, Kalimantan.

JENIS IKAN MUJAER

Klasifikasi ikan mujair adalah sebagai berikut:
Kelas : Pisces
Sub kelas : Teleostei
Ordo : Percomorphi
Sub-ordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis

Species : Oreochromis mossambicus
Adapun jenis ikan mujair yang dikenal antara lain: mujair biasa, mujair merah (mujarah) atau jamerah dan mujair albino.

4. MANFAAT
Sebagai sumber penyediaan protein hewani.


5. PERSYARATAN LOKASI

  • Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
  • Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
  • Ikan mujair dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m dpl.
  • Kualitas air untuk pemeliharaan ikan mujair harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.
  • Ikan mujair dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, dan sungai air deras. Kolam dengan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan mujair. Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan untuk pembesaran di kolam air deras debitnya 100 liter/menit/m 3 .
  • Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 7-8.
  • Suhu air yang baik berkisar antara 20-25 derajat C.

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Penyiapan Sarana dan Peralatan
KolamSarana berupa kolam yang perlu disediakan dalam usaha budidaya ikan mujair tergantung dari sistim pemeliharaannya (sistim 1 kolam, 2 kolam dlsb). Adapun jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan mujair antara lain:

Kolam pemeliharaan induk/kolam pemijahan
Kolam ini berfungsi sebagai kolam pemijahan, kolam sebaiknya berupa kolam tanah yang luasnya 50-100 meter persegi dan kepadatan kolam induk hanya 2 ekor/m². Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 20-22 derajat C; kedalaman air 40-60 cm; dasar kolam sebaiknya berpasir.

Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan
Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air kolam antara 30-50 cm. Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meter persegi. Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan/ipukan antara 3-4 minggu, pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm.

Kolam pembesaran
Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam pembesaran, yaitu:
  1. Kolam pembesaran tahap I berfungsi untuk memelihara benih ikan selepas dari kolam pendederan. Kolam ini sebaiknya berjumlah antara 2-4 buah dengan luas maksimum 250-500 meter persegi/kolam. Pembesaran tahap I ini tidak dianjurkan memakai kolam semen, sebab benih ukuran ini memerlukan ruang yang luas. Setelah benih menjadi gelondongan kecil maka benih memasuki pembesaran tahap kedua atau langsung dijual kepada pera petani.
  2. Kolam pembesaran tahap II berfungsi untuk memelihara benih gelondongan besar. Kolam dapat berupa kolam tanah atau sawah. Keramba apung juga dapat digunakan dengan mata jaring 1,25–1,5 cm. Jumlah penebaran pembesaran tahap II sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi.
  3. Pembesaran tahap III berfungsi untuk membesarkan benih. Diperlukan kolam tanah antara 80-100 cm dengan luas 500-2.000 meter persegi.
Kolam/tempat pemberokan Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan
Peralatan

Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan mujair diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan. 


Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan mujair antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, 

ayakan penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas), seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).

Persiapan Media
Yang dimaksud dengan persiapan adalah melakukan penyiapan media untuk pemeliharaan ikan, terutama mengenai pengeringan, pemupukan dlsb. Dalam menyiapkan media pemeliharaan ini, yang perlu dilakukan adalah pengeringan kolam selama beberapa hari, lalu dilakukan pengapuran untuk memberantas hama dan ikan-ikan liar sebanyak 25-200 gram/meter persegi, diberi pemupukan berupa pupuk buatan, yaitu urea dan TSP masing- masing dengan dosis 50-700 gram/meter persegi, bisa juga ditambahkan pupuk buatan yang berupa urea dan TSP masing-masing dengan dosis 15 gram dan 10 gram/meter persegi.

PembibitanUntuk menyiapkan bibit ikan mujair yang akan dipelihara, perlu diperhatikan hal-hal penyiapan media pemeliharaan, pemilihan dan pemeliharaan induk, penetasan dan persyaratan bibit, ciri-ciri bibit dan induk unggul.

Pemilihan Induk
Ciri-ciri induk bibit mujair yang unggul adalah sebagai berikut:
  1. Mampu memproduksi benih dalam jumlah yang besar dengan kwalitas yang tinggi.
  2. Pertumbuhannya sangat cepat.
  3. Sangat responsif terhadap makanan buatan yang diberikan.
  4. Resisten terhadap serangan hama, parasit dan penyakit.
  5. Dapat hidup dan tumbuh baik pada lingkungan perairan yang relatif buruk.
  6. Ukuran induk yang baik untuk dipijahkan yaitu 100 gram lebih per ekornya.
Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut:

Betina

  • Terdapat 3 buah lubang pada urogenetial yaitu: dubur, lubang pengeluaran telur dan lubang urine.
  • Ujung sirip berwarna kemerah-merahan pucat tidak jelas.
  • Warna perut lebih putih.
  • Warna dagu putih.
  • Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.

Jantan

  • Pada alat urogenetial terdapat 2 buah lubang yaitu: anus dan lubang sperma merangkap lubang urine.
  • Ujung sirip berwarna kemerah-merahan terang dan jelas.
  • Warna perut lebih gelap/kehitam-hitaman.
  • Warna dagu kehitam-hitaman dan kemerah-merahan.
  • Jika perut distriping mengeluarkan cairan.

Sistim Pembibitan

Pembibitan ikan mujair dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:

Sistim satu kolam

Pada sistim ini kolam pemijahan/pembenihan disatukan dengan kolam pendederan/ pemeliharaan anak. 
Setelah dilakukan persiapan media pembibitan, tebarkan induk jantan dan betina dengan perbandingan 1:2 atau 1:4 dengan jumlah kepadatan 2 pasang/10 meter persegi. Pamanenan dilakukan setiap 2 minggu sekali.

Sistim dua kolam

Pada sistim ini proses pemijahan dan pendederan dilakukan pada kolam terpisah, dengan perbandingan luas kolam pemijahan dengan kolam pendederan adalah 1:2 atau 1:4. Dasar kolam pendederan harus lebih rendah dari dasar kolam lainnya agar aliran air cukup deras mengalir dari

kolam pemijahan ke kolam pendederan. Pada pintu kedua kolam tersebut dipasang saringan kasar agar hanya anak-anak ikan saja yang dapat lewat. Jumlah dan kepadatan induk jantan dan betina yang disebarkan sama dengan sistim satu kolam.

Sistim platform

Pada sistim ini kolam dibagi dalam 4 bagian, yaitu kolam pertama sebagai tempat induk jantan dan betina bertemu atau tempat pemijahan. Kolam kedua tempat induk betina dimana disekat oleh kisi atau krei bambu dengan ukuran lubang-lubang sebesar badan induk betina sehingga hanya induk betina yang dapat lolos ke kolam kedua ini. Kolam ketiga merupakan temapt pelepasan larva dan temapat yang ke empat adalah tempat pendederan. Persiapan media dan jumlah induk yang dilepas sama dengan sistim yang pertama.

PembenihanPemijahan dan penetasan ikan mujair berlangsung sepanjang tahun pada kolam pemijahan dan tidak memerlukan lingkungan pemijahan secara khusus. Hal yang perlu dilakukan adalah penyiapan media pemeliharaan seperti pengerikan pengapuran dan pemupukan. Ketinggian air di kolam dipertahankan sekitar 50 cm. Untuk menambah tingkat produkivitas dan kesuburan, maka diberikan makanan tambahan dengan komposisi sebagai berikut: tepung ikan 25%, tepung kopra 10% dan dedak halus sebesar 65%. 

Komposisi ransum ini digunakan dalam usaha budidaya ikan mujair secara komersial. Dapat juga diberi makanan yang berupa pellet yang berkadar protein 20-30% dengan dosis 2-3% dari berat populasi per hari, diberikan sebanyak 2 kali/hari yaitu pada pagi dan sore hari. Pemijahan akan terjadi setelah induk jantan membuat lubang sarang yang berupa cekungan di dasar kolam dengan garis tengah sekitar 10-35 cm. 

Begitu pembuatan sarang pemijahan selesai, segera berlangsung proses pemijahan. Setelah proses pembuahan selesai, maka telur-telur hasil pemijahan segera dikumpulkan oleh induk betina ke dalam mulutnya untuk dierami hingga menetas. Pada saat tersebut induk betina tidak aktif makan sehingga terlihat tubuhnya kurus. Telur akan menetas setelah 3-5 hari pada suhu air sekitar 25-27°C. Setelah sekitar 2 minggu sejak penetasan, induk betina baru melepaskan anak-anaknya, karena telah mampu mencari makanan sendiri.

Pemeliharaan Bibit
Pendederan atau pemeliharaan anak ikan mujair dilakukan setelah telur-telur hasil pemijahan menetas. Kegiatan ini dilakukan pada kolam pendederan yang sudah siap menerima anak ikan dimana kolam tersebut dikeringkan terlebih dahulu serta dibersihkan dari ikan-ikan liar. 

Kolam diberi kapur dan dipupuk sesuai ketentuan. Begitu pula dengan pemberian pakan untuk bibit diseuaikan dengan ketentuan. Jumlah penebaran dalam kolam pendederan tergantung dari ukuran benih ikan. 

Benih ikan ukuran 1-3 cm, jumlah penebarannya sekitar 30-50 ekor/meter persegi, ukuran 3-5 cm jumlah penebarannya berkisar 5-10 ekor/meter persegi. Sedangkan anak ikan ukuran 5-8 cm jumlah penebarannya 2-5 ekor/meter persegi. 

Untuk benih yang ukuran 5-8 cm ini, sebaiknya dilakukan secara monoseks kultur, karena pada ukuran tersebut benih ikan sudah dapat dibedakan yang berjenis kelamin jantan atau betina.

Pemeliharaan Pembesaran
Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur.

Polikultur
1.       ikan mujair 50%, ikan tawes 20%, dan mas 30%, atau
2.       ikan mujair 50%, ikan gurame 20% dan ikan mas 30%.

MonokulturPemeliharaan sistem ini merupakan pemeliharaan terbaik dibandingkan dengan polikultur dan pada sistem ini dilakukan pemisahan antara induk jantan dan betina. Pembesaran ikan mujair pun dapat pula dilakukan di jaring apung, berupa Hapa berukuran 1 x 2 m sampai 2 x 3 m dengan kedalaman 75-100 cm. 

Ukuran hapa dapat disesuaikan dengan kedalaman kolam. Selain itu sawah yang sedang diberokan dapat dipergunakan pula untuk pemijahan dan pemeliharaan benih ikan mujair. Sebelum digunakan petak sawah diperdalam dahulu agar dapat menampung air sedalam 50-60 cm, dibuat parit selebar 1-1,5 m dengan kedalaman 60-75 cm.

PemupukanPemupukan kolam bertujuan untuk meningkatkan dan produktivitas kolam, yaitu dengan cara merangsang pertumbuhan makanan alami sebanyak-banyaknya. Pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk hijau dengan dosis 50–700 gram/m²

Pemberian Pakan
Apabila tingkat produkivitas dan kesuburan kolam sudah semakin berkurang, maka bisa diberikan makanan tambahan dengan komposisi sebagai berikut: tepung ikan 25%, tepung kopra 10% dan dedak halus sebesar 65%. Komposisi ransum ini digunakan dalam usaha budidaya ikan munjair secara komersial. 

Dapat juga diberi makanan yang berupa pellet yang berkadar protein 20-30% dengan dosis 2-3% dari berat populasi per hari, diberikan sebanyak dua kali per hari yaitu pada pagi dan sore hari. 

Disamping itu juga kondisi pakan dalam perairan tersebut sesuai dengan dosis atau ketentuan yang ada. Yaitu selain pakan dari media dasar juga perlu diberi makanan tambahan berupa hancuran pellet atau remah dengan dosis 10% dari berat populasi per hari. Pemberiannya 2-3 kali/hari.


Pemeliharaan Kolam/Tambak
Dalam hal pemeliharaan ikan mujair yang tidak boleh terabaikan adalah menjaga kondisi perairan agar kualitas air cukup stabil dan bersih serta tidak tercemari/teracuni oleh zat beracun.

7. HAMA DAN PENYAKIT
Hama
Bebeasan (Notonecta)
Berbahaya bagi benih karena sengatannya.
Pengendalian: menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.

Ucrit (Larva cybister)
Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek.
Pengendalian: sulit diberantas; hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.

KodokMakan telur telur ikan.
Pengendalian: sering membuang telur yang mengapung; menagkap dan membuang hidup-hidup.

UlarMenyerang benih dan ikan kecil.
Pengendalian: lakukan penangkapan; pemagaran kolam.

Lingsang
Memakan ikan pada malam hari.
Pengendalian:pasang jebakan berumpun.

Burung
Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning.
Pengendalian: diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.

PenyakitSecara umum hal-hal yang dilakukan untuk dapat mencegah timbulnya penyakit dan hama pada budidaya ikan mujair:
  1. Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
  2. Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.
  3. Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.
  4. Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air.
  5. Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
  6. Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati dan benar.
  7. Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters) sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.
8. PANEN

Pemanenan ikan mujair dapat dilakukan dengan cara: panen total dan panen sebagian.

Panen sebagian atau panen selektif
Panen selektif dilakukan tanpa pengeringan kolam, ikan yang akan dipanen dipilih dengan ukuran tertentu (untuk pemanenan benih). Ukuran benih yang akan dipanen (umur 1-1,5 bulan) tergantung dari permintaan konsumen, umumnya digolongkan untuk ukuran: 1-3 cm; 3-5 cm dan 5-8 cm. 

Pemanenan dilakukan dengan menggunakan waring yang di atasnya telah ditaburi umpan (dedak). Ikan yang tidak terpilih (biasanya terluka akibat jaring), sebelum dikembalikan ke kolam sebaiknya dipisahkan dan diberi obat dengan larutan malachite green 0,5-1,0 ppm selama 1 jam.

Baca Juga 
Panen total
Umumnya panen total dilakukan untuk menangkap/memanen ikan hasil pembesaran. Umumnya umur ikan mujair yang dipanen berkisar antara 5 bulan dengan berat berkisar antara 30-45 gram/ekor. Panen total dilakukan dengan cara mengeringkan kolam, hingga ketinggian air tinggal 10-20 cm. 

Petak pemanenan/petak penangkapan dibuat seluas 1 m persegi di depan pintu pengeluaran (monnik), sehingga memudahkan dalam penangkapan ikan. Pemanenan dilakukan pagi hari saat keadaan tidak panas dengan menggunakan waring atau scoopnet yang halus. Lakukan pemanenan secepatnya dan hati-hati untuk menghindari lukanya ikan.

9. PASCAPANEN
Penanganan pascapanen ikan mujair dapat dilakukan dengan cara penanganan ikan hidup maupun ikan segar.

Penanganan ikan hidup
Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:
1.       Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C.
2.       Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.
3.       Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.

Penanganan ikan segar
Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain:
  1. Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka.
  2. Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dan lendir.
  3. Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup. Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan), dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisang/plastik. Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass. Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm.
  4. Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat C. Gunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm. Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm, lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya. Antara ikan dengan dinding kotak diberi es, demikian juga antara ikan dengan penutup kotak. Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan benih adalah sebagai berikut:
1.  Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit dan tidak cacat. Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka).
2.   Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya. Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam.
3.  Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari. Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik. Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000–6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm. Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya.
4.  Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian, yaitu:


Sistem terbuka
  1. 1.  Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama. Alat pengangkut berupa keramba. Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm.

Sistem tertutup
1.   Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam, menggunakan kantong plastik. Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)4.1H2O sebanyak 9 gram. Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik:
  1. Masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih;
  2. Hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air;
  3. Alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 2/3 volume keseluruhan rongga (air:oksigen=1:1);
  4. Kantong plastik lalu diikat.
  5. Kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan. Dos yang berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m dapat diisi 2 buah kantong plastik.
 
Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut:
  1. Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih).
  2. Buka kantong plastik, tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan.
  3. Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit.
  4. Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan. Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya. Selain itu, dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut. Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4% selama 3-5 menit.
Setelah 1 minggu dikarantina, tebar benih ikan di kolam budidaya.

Demikian semoga bermanfaat