Qn Forum

Ask Your Questions in Related Category

KJA Danau Tondano

Demonstrasi merupakan salah satu metode penyuluhan perikanan yang berdasarkan pada pendekatan kelompok. Metode pendekatan ini cukup efektif, karena sasaran yang dibimbing dan diarahkan secara kelompok untuk melakukan suatu kegiatan yang lebih produktif atas dasar kerja sama. Dalam pendekatan kelompok banyak manfaat yang diambil, disamping dari transfer teknologi informasi juga terjadinya tukar pendapat dan pengalaman antar sasaran penyuluhan dalam kelompok yang bersangkutan.

Mengenal Jaring Milenium


Sahabat semua yang saya hormati, selamat datang salam jumpa dan salam sukses untuk  semua. Pada kesempatan kali ini Penyuluh perikanan akan memperkenalkan tentang jaring Milenium. saat ini jaring milenium sudah dikenal dan diketahui oleh para Nelayan sebagai Usaha Penangkapan. 



jaring Milenium ini merupakan Modifikasi dari alat tangkap Gillnet yang pertama kali ditemukan oleh salah seorang yang bernama H. Chartisah, dari lndramayu.  Kapal yang dimiliki H. Chartsah jumlahnya 26 kapal, dengan tonase kapal rata-rata 28 GT (gross ton). Rata-rata biaya operasional adalah Rp 30 juta untuk satu kali trip (kurang lebih 30-40 hari), sedangkan wilayah penangkapan sampai daerah Bengkulu dan Kalimantan Barat. Apabila bulan baik satu trip bisa mendapatkan nilai tangkapan sampai Rp 60-80 juta (sumber Aplikasi Data base teknologie tepat guna).


RUMPUT LAUT DAPAT MENCEGAH TEKANAN DARAH TINGGI




Saya rasa kita semua sudah banyak mengenal yang namanya Rumput laut, karena Hasil olahan Rumput lautsekarang sudah banyak dimana-mana termasuk di super market.  Rumput laut yang yang sudah diolah ini pada umumnya memiliki rasa yang enak  apalagi kalau  dijadikan agar-agar ataupun manisan lainnya sehingga memiliki manfaat yang sangat dahsyat. Rasanya kenyal enak, bahkan Rumput laut ini kaya  akan serat alami dan bisa menurunkan tekanan darah.

CARA MEMANEN RUMPUT LAUT

 A.PENANGANAN RUMPUT LAUT

 CARA MEMANEN RUMPUT LAUT - Penanganan merupakan kegiatan pra panen untuk mendapatkan mutu bahan baku yang baik sesuai standar. Oleh karenanya untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka kegiatan pra panen akan dapat memaksimalkan mutu rumput laut  baik dari mutu bahan baku maupun nilai jualnya.





1. Pemanenan     
  
CARA MEMANEN RUMPUT LAUT - Rumput laut yang sudah siap panen yang dibudidayakan dengan metode rumpon (tali),dipanen dengan cara menarik rumpon ke pinggir pantai. Rumput laut dilepas dari ikatannya, dipetik pucuknya untuk ditanam kembali, diikat lagi pada rumpon sebagai tanaman baru. Umur panen yang optimum adalah 40-45 hari, hal ini sangat disarankan karena pada umur tanaman tersebut kandungan karagenannya sangat optimum.

2. Pencucian dan Perendaman       
Pemanenan sebaiknya dilakukan mulai siang hari. Hasil panen dicuci air laut untuk menghilangkan kotoran yang melekat seperti  lumpur, garam, dan lain lain, sehingga rumput laut menjadi bersih. Selanjutnya rumput laut langsung direndam larutan alkali KOH 0,1% sampai terendam dan dibiarkan kontak dengan alkali semalaman. Tujuan perendaman dengan menggunakan larutan alkali adalah untuk mendapatkan karagenan yang maksimal. Tahapan selanjutnya pagi harinya rumput laut  diangkat dan dicuci dengan air tawar sampai bersih dan netral.


Gambar 12. Pencucian dengan menggunakan air laut

 3. Pengeringan dan Sortasi       
Rumput laut yang sudah netral dikeringkan dengan penjemuran, dapat dilakukan disekitar pantai sampai mencapai kekeringan tertentu (optimum) biasanya 20-30%. Alas pengering yang sederhanan adalah dengan bahan plastik, agar cepat kering dan lebih bersih, dapat pula dengan pengeringan solar yang dipadu kompor.dan untuk menjaga mutu pengeringan harus dikeringkan diatas para para. 
 
B. Pengemasan dan Penyimpanan            
Setelah rumput laut kering dilakukan pengemasan dengan karung net atau plastik. Untuk lebih efisien tempat rumput laut kering dapat dipress (cetak) menjadi bentuk kotak-kotak padat per Kg atau 5 kg sehingga pengemasan selanjutnya menjadi lebih efisien dalam kotak-kotak kayu.dan dijaga agar sirkulasi udara baik. Hal ini disebabkan apabila sirkulasi udara dalam ruangan dan kemasan tidak baik, maka akan terjadi proses fermentasi , rumput laut menjadi apek dan timbul kapang/jamur. Yang akibatnya akan menurunkan mutu rumput laut



 Jadi disini perlu ditegaskan bahwa Penanganan rumput laut  merupakan salah satu tahapan dari serangkaian kegiatan pasca panen untuk mendapatkan mutu karagenan yang maksimal. Sebagai salah satu tahapan penting maka, penanganan yang dimulai dari pemanenan, pencucian, perendaman , penjemuran sampai dengan pengemasan dan penyimpanan harus dilakukan sesuai dengan prosedur,

 
selanjutnya....anda perlu membaca


1.       Mengenal tentang rumput laut





PRODUK RUMPUT LAUT UNTUK INDUSTRI

Didalam postingan ini juga merupakan kelanjutan dari sebelumnya yaitu tentang Penanganan Rumput laut. Dalam pemanfaatannya Rumput laut dapat digunakan untuk berbagai keperluan antara lain adalah:

1.  Agar-agar   
     
Agar merupakan hidrokoloid rumput laut yang memiliki kekuatan gel yang sangat kuat. Senyawa ini dihasilkan dari proses ekstraksi rumput laut kelas Rhodophyceae terutama genus Gracilaria, Gelidium.
 
Agar merupakan senyawa polisakarida dengan rantai panjang yang disusun dari dua pasangan molekul agarose dan agaropektin. Fungsi utama agarose adalah untuk mencegah terjadinya dehidrasi dari makanan yang ditambahkan. .

2. Karagenan       
Karagenan adalah senyawa hidrokoloid, merupakan senyawa polisakarida rantai panjang yang diekstrak dari rumput laut jenis karagenofit seperti Eucheuma sp, Hypnea sp. Karagenan dibedakan menjadi 3 macam yaitu iota karagenan, kappa karagenan dan lambda karagenan. Ketiganya berbeda dalam sifat gel. Kappa karagena  menghasilkan gel yang kuat, sefdangkan iota karagenan membentuk gel yang halus dan mudah dibentuk
3. Alginat.          
Alginat merupakan hidrokoloid yang diekstrak dari  alga coklat atau Phaeophyceae. Rumput laut penghasil alginat diantaranya adalah genus Sargassum dan Turbinaria. Alginat menjadi penting karena penggunaan nya yang luas dalam industri karena sifatnya sebagai pembentuk gel,bahan pengemulsi dll. Di dalam bidang kosmetik  dan farmasi, alginat dimanfaatkan dalam bentuk asam alginat, garam sodium alginat dan kalsium alginat.       

a). Asam alginat           
Sifat asam alginat tidak larut dalam air, akan tetapi akan mengembang , sehingga dapat berfungsi sebagai  disintegrating agent dan berguna dalam pembuatan tablet. Selain itu asam alginat juga banyak digunakan untuk bahan pelangsing tubuh dan atau makanan diet, atau juga sebagai bahan pengikat seperti pada produk pasta gigi dan shaving cream.       

b). Sodium alginat            
Sodium alginat  banyak digunakan dalam industry obat obatan cair karena bisa meningkatkan viskositas atau kekentalan. Aplikasi di dalam industry farmasi misalnya pada pengisi obat penicillin dan obat obat sulfa.        

c). Kalsium alginat            
Kalsium alginat merupakan bahan untuk peng emulsi yang dapat digunakan dalam pembuatan kapsul. Selain sifatnya sebagai peng emulsi kalsium alginat juga bersifat sebagai pengental. Aplikasi dalam industri kosmetik adlah pada shampoo cair atau bahan untuk pencuci rambut.

        
B.PEMENFAATAN RUMPUT LAUT DALAM INDUSTRI
1.Iindustri pangan
Jelly merupakan makanan paling sederhana yang dibuat dari agar. Atau karagenan. Jelly biasanya diproduksi dicampur dengan bahan makanan lain seperti buah, ekstrak kacang – kacangan, Tujuan penambahan  agar, karagenan ataupun alginat diantaranya adalah untuk mendapatkan tekstur tertentu, untuk makanan diet,stabilizer,pengental dan lain sebagainya.

Pada industri makanan kaleng,seperti daging dan ikan dalam kaleng, memerlukan bahan pengental, pembentuk gel serta pensuspensi dengan memanfaatkan agar dan karagenan .Hal ini dilakukan agar produk dalam kaleng memiliki kemampuan melting temperature dan gel strength lebih tinggi  Kemampuan Alginat dan karagenen dalam membentuk busa dan kejernihan menyebabkan hidrokoloid tersebutdimanfaatkan dalam proses pembuatan bir. 

    
 2.Industri FARMASI,Kosmetik dan Bioteknologi
a).Industri Farmasi

 Faktor yang mempengaruhi rumput laut dalam industry farmasi antara lain sifat kimia fisika dari senyara metabolit primer dan sekunder yang dihasilkan. Senyawa metabolit primer yang dimaksud adalah agar, karagenan ( iota, kappa dan lambda) serta alginat. Senyawa senyawa ini berfungsi sebagai suspending aget, thickener,emulsifier, stabilizer, film former, coating agent ,gelling agent, dan lain sebagainya.                               

      
b).Industri Kosmetik
Pada industry kosmetik, penggunaan agar, karagenan dan alginat  biasanya digunakan untuk produk sabun krim, sabun cair,shampoo,lotions, pasta gigi pewarna bibir dan produk produk perawatan kulit seperti hand body lotion dan pencuci mulut serta hair lotions.

        
c).Bioteknologie
Sebagian besar agar digunakan dalam bidang makanan. Penggunaan dalam bidang bio teknologi kurang lebih hanya 9%  yaitu digunakan sebagai medium untuk menumbuhkan mikroba,seperti bakteri, jamur,yeast, mikro alga. Penggunaan lain sebagai medium dalam industri perbanyakan bibit secara kultur jaringan.

     
d).Industri non pangan
Penggunaan  agar, karagenan dan alginat di dalam industry non pangan diantaranya adalah industri makanan ternak. Keramik, cat, tekstil, kertas dan pembuatan film fotografis.  

1.Makanan ternak          
Pet food atau makanan ternak biasanya berupa makanan dalam kaleng atau pellet. Fungsi agar,karagenan atau alginat untuk menstabilkan dan mempertahankan komposisi dari makanan ternak. Khusus untuk pellet fungsi utamanya untuk melapisi pellet , sehingga udara yang ada di dalam pellet akan tertahan dan pellet tidak mudah tenggelam, juga untuk mengikat air dari dalam pellet selama penyimpanan dan pengangkutan.
  
2. Keramik               
Karagenan mempunyai kemampuan sebagai gelling point pada temperatur dan tekanan yang tinggi. Oleh karena itu , karagenan dicampurkan ke dalam pelapis keramik pada pembuatan busi otomotif. Dengan menggunakan karagenan, mampu mendukung  honeycomb keramik. 
 3. Cat.
Fungsi karagenan dan alginat dalam industri cat adalah sebagai penstabil dan perekat pada permukaan dinding pada saat mengering, bersifat sebagai pengemulsi pada resin cat supaya minyak dan air tercampur dengan sempurna 

4. Tekstil        
Karagenan, agar  dan alginat didunakan dalam industry tekstil, yang fungsinya untuk merekatkan benang saat di tenun. Juga dalam pencampuran warna pada saat mewarnia benang dengan maksud agar warna benang rata, tidak pecah dan lembut
 
5. Kertas       
Alginat mempunyai kemampuan membentuk film yang lembut, tidak terputus dan dapat menjadi perekat yang baik. Pembentukan film tersebut memperkuat serat selulosa dan ketegangan permukaan kertas yang baik dalam mengatur ketebalan tinta,
 
6. Pembuatan Film Fotografis       
Agar banyak digunakan untuk pelapisan film untuk foto. Hal ini disebabkan sifat agar lebih baik dari pada gelatin  karena memiliki gelstrength atau kekuatan gel yang lebih kuat.Dengan demikian dalam kondisi panas seperti daerah tropis yang suhunya relatif tinggi film tidak mudah ,meleleh.
  
Rumput laut menghasilkan 3 jenis produk dasar yaitu  agar agar yang dihasilkan dari rumput laut Glacelaria sp, Karagenan dari jenis rumput laut Eucheuma sp, dan Alginat dari rumput laut coklat.yang secara keseluruhan banyak manfaatnya untuk industri pangan, farmasi, bioteknologi serta non pangan.


selanjutnya....anda perlu membaca

1.       Aneka produk dan  olahan rumput laut




Untuk tidak dilewatkan:


1.       Mengenal tentang rumput laut

Sumber:
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Badan Pengembangan sumberdya Manusia KP
Pusat Penyuluhan Perikanan
Materi Penyuluhan Perikanan

ANEKA PRODUK DAN OLAHAN RUMPUT LAUT

A. PRODUK RUMPUT LAUT
1.Alginat

Alginat pertama kali di ekstrak dari rumput laut jenis Laminaria  oleh seorang ahli kimia Inggris ECC .Stanford pada tahun 1883, kemudian ekstraksi alginat dikembangkan  dengan tujuan untuk memperbaiki mutu alginat yang dihasilkan.  Rendemen alginat yang dihasilkan dari rumput laut tergantung dari jenis rumput laut coklat, kondisi tempat tumbuhnya dan iklim serta intensitas cahaya, besar kecilnya arus, umur dan juga penanganan pada pra panen , proses pasca panen.     

Sebelum proses ekstraksi alginat rumput laut coklat yang telah dikeringkan dilakukan perlakuan pendahuluan, tujuannya untuk menentukan mutu akhir alginat yang dihasilkan yaitu perendaman dalam air,dilanjutkan dalam asam atau CaCL2 dan atau pada larutan formaldehid. 

2. Proses Pembuatan Alginat  
a. Pembersihan         
Sebelum diolah rumput laut dibersihkan dari kotoran, seperti pasir,batu karang dll.Pencucian dilakukan dengan cara menyemprotkan air ke rumput laut. Direndam selama 24 jam dengan air bersih, hingga lunak.

b. Perendaman        
Tahapan selanjutnya rumput laut dapat digunakan sebagai bahan baku alginate. Untuk menghilangkan kotoran yang larut dalam alkali, rumput laut direndam dalam larutan HCL 0.1 - 0.5% Tujuan perendaman dalam air untuk mengembalikan kondisi rumput laut seperti pada kondisi awal / segar, lunak sehingga mempermudah proses ekstraksi serta melarutkan zat yang terkandung dalam rumput laut seperti laminari, manitol,zat warna serta garam garam lain  (KCL


Gambar 16 perendaman Rumput laut Coklat sebelum diekstrak


c. Ekstraksi/perebusan
Rumput laut yang sudah diasamkan ( asam Alginat) dicuci dengan menggunakan air panas 45◦C selama 30 – 60 menit.Setelah itu rumput laut di potong – potong dan diaktrak dengan larutan Na2CO3 12- 13%  pada suhu 60 – 70 ◦C.Tujuannya untuk mempermudah pemisahan  larutan alginat dengan residu, ditambah air sebanyak 4 kali volume larutan 


 Gamba 17 Ekstraksi/Perebusan rumput laut coklat dalam larutan   basa


d. Penyaringan        
Larutan alginat dipisahkan dengan menggunakan floating tank untuk memisahkan kotoran yang terikut dengan larutan alginat



Gambar 18 Penyaringan


e. Pemutihan/Pemucatan        
Setelah bebas dari kotoran, larutan alginat diputihkan dengan menambahkan  larutan  NaOH  12%  sebanyak  1/10  volume larutan  alginat.



Gambar  19 Pemutihan/Pemucatan

f. Pengendapan asam alginat       
Tahapan selanjutnya adalah pengendapan dengan menambahkan laruta asam sulfat (H2SO4) 10% sebanyak 1/10 volume laruitan alginat dan dimasukkan bersama sama ke dalam tangki koagulasi/pengendapan, gel asam alginat dipisahkan dari larutan dengan cara filtrasi atau pemisah centrifugal.



 Gambar 20   Pengendapan Asam alginat

g. Pengendapan Natrium alginat         
Natrium alginat mengendap pada konsentrasi alcohol diatas 30%  yaitu 40% dengan cara diaduk pelan pelan dan didiamkan hingga mengendap sempurna. Asam alginat diubah menjadi natrium alginat dengan menambahkan NaCO3 dan metil alcohol.Garam alginat yang terbentuk dipisahkan dari larutan dengan cara disaring



Gambar 21 Pengendapan Natrium Alginat

h. Pengeringan dan Penepungan      
Garam alginat yang sudah dipisahkan dikeringkan diatas para – para dan selanjutnya dihaluskan sampai menjadi bubuk dengan ukuran 80 m- 100 mesh 

 

 Gambar  24  Skema pengolahan Na Alginat (yunisal,1999)


2. Pengolahan ATC a. Alkali Treated Carragenan (ATC)         
Proses pengolahan rumput laut menjadi ATC pada prinsipnya adalah sangat sederhana, yaitu dengan merebusnya dalam larutan KOH pada suhu 85oC selama 2-3 jam. Kemudian rumput laut dinetralisasi melalui pencucian, dipotong-potong dan dikeringkan sehingga diperoleh ATC Cottonii yang berbentuk kepingan (Chips). Perebusan rumput laut dalam larutan alkali dimaksudkan untuk meningkatkan titik leleh karaginan di atas suhu pemasaknya, sehingga tidak larut menjadi pasta. Selain digunakan sebagai bahan baku pengolahan karaginan murni, ATC juga diproses lebih lanjut sebagai bahan pengikat dan penstabil dalam industry makanan ternak untuk pasaran Eropa, Amerika dan Asia Pasifik.


b. Prosedur :
1.       Rumput laut dicuci terlebih dahulu sampai bersih.
2.       Setelah itu lakukan perebusan dalam larutan KOH 6-8% yang telah dipanaskan terlebih dahulu hingga suhu 80-85oC, selama 2-3 jam. Jika konsentrasi KOH yg digunakan 6%, maka lama perebusan 3 jam atau jika konsentrasi KOH yang digunakan 8%, maka lama perebusan 2 jam.  Volume larutan KOH yang digunakan sebagai perebus sebanyak 3-4 kali berat rumput laut kering. Selama perebusan rumput laut diaduk-aduk sehingga pemanasan merata. 

3.       Selanjutnya rumput laut direndam dan dicuci berulang-ulang sampai sampai air pencuci netral (pH 7). Larutan KOH bekas rebusan rumput laut dapat digunakan kembali sebanyak 3-4 kali, tetapi konsentrasinya harus diukur kembali. 

4.       Rumput laut kemudian dipotong-potong sepanjang 4-5 cm, kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari selama 2-3 hari, sehingga diperoleh ATC dalam bentuk kepingan (chips).

5.       Produk akhir yang diperoleh kemudian digiling dan disaring menjadi tepung ATC yang berukuran 40-60 mesh. 

3. Karaginan (Skala Rumah Tangga)
a. Karaginan         
Karagenan adalah senyawa hidrokoloid yang merupakan senyawa polisakarida frantai panjang yang diekstrak dari jenis rumput laut kaginofit, contohnya E.cottonii sp,Hypnea sp.         

Derajad kekentalan karagenan dipengaruhi oleh konsentrasi, temperature dan molekul lain yang larut dalam campuran tersebut.       

b. Prosedur :
  1. Rumput laut direndam dalam air tawar selama 12-24 jam, kemudian dibilas dan ditiriskan.
  2. Setelah bersih rumput laut direbus dalam air dengan perbandingan rumput laut dengan air 1:15, suhu 120oC selama 15 menit. Perebusan memakai pres cooker. Selanjutnya dilakukan perebusan lagi tanpa tekanan pada suhu 100oC selama 2-3 jam.
  3. Rumput laut yang lunak dihancurkan dengan blender dan ditambahkan air panas (90oC) dengan perbandingannya 1:30. Hasilnya disaring dengan dengan kain kasa halus.
  4. Filtrat diendapkan dengan menambahkan metal alkohol dengan perbandingan 2.5:1, bisa juga dengan menambahkan alkohol 90%, atau membekukannya pada suhu -10oC – 6oC selama 24 – 48 jam.
  5. Endapan yang bercampur alkohol disaring dengan kain kasa. Hasil saringan ini masih berupa karaginan basah. Filtrat yang beku perlu dicairkan dahulu untuk selanjutnya disaring lagi.
  6. Karaginan basah dikeringkan selama 3-4 hari. Tepung karaginanan dapat diperoleh setelah proses penggilingan.  

4. Semi Carragenan Refined (SCR)
 a.  Diskripsi Semi Carragenan Refined         
Semi refined carrageenan (SRC) merupakan produk intermediate untuk mendapatkan karagenan dengan mutu yang lebih baik. Rumput laut yang digunakan adalah rumput laut jenis Eucheuma sp segar yang baru dipanen.  Untuk mendapatkan kandungan karagenan yang maksimum sebaiknya rumput laut dipanen tepat 42 hari setelah budidaya.

bahan : Eucheuma cottonii  sp segar, KOH b.
Prosedur  Pengolahan
1.       Pencucian
Rumput laut Rumput  laut yang baru dipanen dicuci bersih untuk menghilangkan garam dan kotoran lainnya.

2.       Perebusan
Perbusan RL dalam larutan KOH 6-8% yang telah dipanaskan lebih dulu sampai mencapai suhu 80-85oC, selama 2-3 jam.  Untuk konsentrasi KOH 6% waktu perebusan yang diperlukan adalah 2 jam.  Volume larutan KOH yang digunakan untuk perebusan adalah 3-4 kali berat rumput laut kering.  Selama perebusan dilakukan pengadukan agar panas merata.

3.       Pencucian
Setelah perebusan dilakukan pencucian berulang-ulang sampai air pencuci netral (pH 7).  Larutan KOH bekas perebusan dapat digunakan kembali sebanyak 3-4 kali dengan konsentrasi yang diukur kembali.

4.       Pemotongan
Rumput laut yang sudah bersih dan netral dipotong-potong dengan ukuran 2-5 cm.

5.       Pengeringan
Potongan rumput laut kemudian dijemur dibawah sinar matahari selama 2-3 hari atau menggunakan mesin pengering.

6.       Pengemasan
Rumput laut dalam bentuk chips tersebut kemudian dikemas dalam kemasan plastik jenis PE ketebalan 0.3 mm.

5 .Agar agar  
a. Agar agar rumput laut         
Pengolahan rumput laut menjadi bahan baku sudah banyak dilakukan petani, akan tetapi hanya terbatas sampai rumput laut kering. Pengolahan agar agar dari rumput laut merupakan alternatif untuk pengembangan usaha para petani.               

Agar agar merupakan senyawa ester asam sulfat dari senyawa galaktan yang tidak larut dalam air dingin,tetapi larut dalam air  panasdengan membentuk gel. Pada umumnya agar agar ini dibuat dari bahan baku Glacelaria sp .

b. Pengolahan agar agar rumput laut        
1,Perendaman dan pencucian          
Rumput laut yang telah mengalami proses pencucian awal ,dicuci ulang sampai bersih, selanjutnya rumput laut direndam dalam kaporit 0.25% selama 4-6 jam sambil diaduk hingga diperoleh rumput laut yang putih dan bersih. Setelah putih, rumput laut direndam selama 3 – 4 jam dengan menggunakan air tawar.         

2.Penambahan asam cuka dan asam sulfat encer 
Rumput laut ditempatkan dalam wadah, kemudian ditambah dengan asam sulfat encer dan asam cuka diaduk selama 15 menit atau sampai betul betul lunak. Selanjutnya pencucian ulang sampai bau bahan kimia hilang.         

3. Perebusan
Hasil rendaman dengan sulfat, selanjutnya ditambah air dengan perbandingan 1 : 50 ,dimasak dengan suhu 90 -100◦C dengan pH 5 – 6, Tingkat keasaman diatur dengan menambahkan asam cuka 0.5%. Fungsi asam cuka untuk memperoleh tekstur molekul yang konsisten dan sebagai stabilizer. Pemasakan dilakukan selama 4 – 8 jam sambil diaduk hingga rata. Hingga rumput laut menjadi bubur encer.           

4. Penyaringan               
Bubur rumput laut encer disaring , untuk memisahkan antara residu dan larutan.Filtrat didinginkan sampai membeku           

5.Pengepresan               
Agar agar yang sudah beku dipotong dengan ketebalan 1 cm, potongan agar agar ditumpuk kemudian di bagian atas diberi pemberat dan didiamkan selama 24 jam sampai terjadi terjadi lembaran tipis selanjutnya dijemur sampai kering.


Gambar  25, Lembaran agar agar kering

6. Penepungan             
Lembaran lembaran agar agar dihaluskan hingga menjadi  tepung.


6. Dodol Rumput Laut  
a. Diskripsi Dodol           
Makanan atau jajanan yang dibuat dr rumput laut  dan tepung ketan, santan kelapa, dan gula merah, kadang-kadang dicampur buah-buahan, spt durian, sirsak dibungkus daun (jagung), kertas.

BAHAN:
Eucheuma cottonii  100  % 
Tepung ketan  5  %
Gula pasir   30  %
Garam          0,2  %
Vanili    0,2  %
Pewarna   0,01 %
Air    200  %

b.Cara Pengolahan:
1. Eucheuma cottonii kering direndam dalam air bersih selama 24-48 jam kemudian ditimbang.


Gambar 27 Perendaman rumput Laut 

2. Pemotonganl rumput laut  dan pemblenderan diblender



Gambar 28   Pemotongan dan pemblenderan

3. Rumput laut yang sudah di haluskan kemudian dimasak dalam air mendidih, diaduk sampai mengental/menjendal.


Gambar  29 ..Pengadukan

4. Penambahan bahan-bahan lain dan aduk sampai menjendal/tidak lengkat bila ditekan dengan jari


Gambar 30 Dodol rumput laut

5. Setelah masak  adonan dituangkan ke dalam cetakan/Loyang dan dinginkan sampai menjendal.
6. Potong-potong ukuran 3x2x1 cm, kemudian keringkan dengan oven 60-70oC (24-48 jam).
7. Dikemas dengan plastik atau kertas minyak.  7. Manisan Rumput Laut a.  Deskripsi Manisan Rumput Laut Pada umumnya manisan terbuat dari buah buahan, dan terdiri dari manisan basah dan kering. Namun baik manisan basah maupun kering bentuknya harus menarik dan rasa yang disukai konsumen. Pada dasarnya pembuatan manisan rumput laut sama dengan pembuatan manisan buah.           

Bahan : 
Rumput  Eucheuma cottonii 300 gr
Gula     600 gr Air     600 ml
Asam sitrat    0,5 %
Natrium benzoate   0,1 %
Pewarna    secukupnya. 

b. Cara Pengolahan 
1     Pencucian      
Untuk membuat manisan rumput laut ada beberapa tahap proses yang harus dilakukan,yaitu pencucian, perendaman,dan pengolahan. Sebelum direndam, rumput laut dicuci terlebih dahulu, untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada rumput laut.


Gambar . 31 Rumput laut kering

2.Perendaman              
Setelah itu  rumput laut kering direndam dengan air tawar sebanyak 10 Kali berat rumput laut sampai rumput laut terendam semua dalam air. Setiap 12 jam sekali air tawar diganti dengan yang baru, Penambahan air saat perendaman menjadi 2 (dua) kali lipat, untuk mengembangkan volume rumput laut. Perendaman dilakukan dua sampai 3 hari hingga mengembang sampai 5 – 6 kali berat rumput laut kering, dan teksture rumput laut lunak , tidak amis dan berwarna putih bersih dan bening


Gambar 32 Rumput laut setelah perendaman

3. Perendaman dalam tawas           
Tahapan selanjutnya adalah perendaman dalam air tawas atau kapur sirih dengan konsentrasi 1%  selama 2 jam yang gunanya agar rumpur laut tidak berair atau kesat. Rumput laut yang sudah ditangani ini merupakan bahan baku untuk manisan. 4. Pemotongan dan pembuatan larutan gula Rumput laut yang telah dicuci dan ditiriskan  selanjutnya dipotong potong denngan ukuran panjang 3 – 3,5 cm


Gambar 33 pemotongan rumput laut

Penyiapan larutan gula dengan  perbandingan Gula dan air 1:1 Untuk   mendapatkan larutan gula yang bersih, selama perebusan dapat   dibersihkan dengan putih telur


Gambar 34 Pembuatan larutan gula

5 Penyaringan      
Setelah mendidih, larutan gula disaring dengan menggunakan kain kasa, lalu didinginkan. Tujuan penyaringan untuk memisahkan larutan dari kotoran kotoran yang tercampur dengan gula, sehingga tidak mengotori rumput laut yang akan direndam. Selanjutnya larutan ditambah dengan perasa dan larutan asam sitrat 0.5%, sodium benzoate, 0,1% -0,2% serta pasta pewarna dan aroma 1%,Fungsi dari asam sitrat adalah memberikan rasa asam, sedang benzoate adalah sebagai pengawet , pewarna untuk member warna agar menari, sedangkan aroma untuk perasa. 


Gambar 35 Penyaringan      Gambar 36 Perendaman larutan gula

6. Perendaman           
Rumput laut kemudian dimasukkan ke dalam larutan gula dingin dengan per perbandingan air gula dan rumput laut 1 :2, Perendaman dilakukan lebih  kurang selama 1 hari,sampai  gula Benar – benar meresap.  Setelah perendaman, rumput Laut dikemas ke dalam wadah  tertutup dan disimpan ke dalam wadah dan disimpan di dalam lemari es.



Gambar 37 Manisan Rumput Laut

8. Cendol Rumput Laut
a. Deskripsi Cendol         
Cendol adalah sejenis minuman dari santan dan gula merah  yang isinya dari potongan rumput laut  yang ditambah dengan perasa 

b. Pengolahan
Bahan :
Eucheuma cottonii  100 %
Kapur atau air beras 1 %
Pewarna   secukupnya
 Essence   1 %
Susu    secukupnya Garam   0,2 %
Tepung sagu   15 %
Tepung beras  20 %


Keterangan:
1. Perendaman
Rumput laut Eucheuma cottonii kering dicuci bersih direndam dalam air atau air cucian beras selama 1-2 hari , ganti air setiap 12 jam sampai bau amis hilang

2, Perebusan     
Setelah direndam, rumput laut direbus dengan selama 30-60 menit. Perbandingan air:rumput laut adalah 2:1.

3  Pemblenderan
Setelah direbus kemudian diblender/dihancurkan Setelah halus, direbus kembali dengan ditambahkan pewarna, essence, susu, garam, tepung sagu dan tepung beras.

4. Pencetakan
Setelah semua bahan tercampur rata dan adonan kental, cetak menjadi cendol . Selama proses pencetakan, ditampung dalam air es.



Gambar 38 : Cendol Rumput Laut

 9. Nata de Seaweed
 a. Deskripsi Nata de SeaWeed
        Nata de seaweed adalah jenis olahan  rumput laut menjadi bahan minuman yang produknya diolah dengan cara fermentasi dengan menggunakan  , Produk jadi nata berbentuk jelly hasil fermentasi rumout laut dengan bakteri Acetobacter  selama 2 sampai 3 minggu.


Bahan :
 Rumput laut Eucheuma cottonii  200 gr
Starter bakteri Acetobacter xylinum
Asam cuka     0,75 %
Ammonium Sulfat    0,5  %
Gula Pasir     10  %


b. Cara Pengolahan
1 Ekstraksi rumput laut      
Rumput laut basah (200 gr), diblender selanjutnya direbus dalam air mendidih (8000 ml) selama 1-2 jam dengan api kecil.  Kemudian dilakukan penyaringan, sehingga dihasilkan filtrat.  Ukur volume filtrat.

2. Pengaturan kondisi lingkungan       
Pengaturan kondisi  terhadap filtrat diatur kondisi keasamannya (pH 3-4) menggunakan asam cuka 0,75%. Juga ditambahkan gula pasir 10% dan ammonium sulfat 0,5% dari volume filtrat.

3 Proses Fermentasi        
Filtrte segera dimasukkan ke dalam wadah plastik atau botol bermulut lebar, dan inokulasi dengan bakteri Acetobacter xylinum.  Fermentasi dilakukan selama 2-3 minggu.

4 Pemanenan dan Pengemasan        
Nata yang sudah terbentuk, diangkat, dicuci bersih, direbus untuk menghilangkan asam.  Selanjutnya dipotong-potong kecil, dimasukkan ke dalam larutan gula  (15% gula pasir dan 0,07% asam sitrat) dan dikemas.



Gambar : 39 Nata de Seaweed

Manfaat rumput laut banyak sekali .  Jenis rumput laut yang potensial di  Indonesia diantaranya adalah Hypnea sp, ,Eucheuma sp. Jenis rumput laut ini adalah bahan baku untuk karagenan.Atc juga merupakan produk dari bahan baku E.cottonii sp yang diolah menjadi potongan atau bubuk.     

 Agar agar merupakan senyawa ester asam sulfat dari senyawa galaktan yang tidak larut dalam air dingin,tetapi larut dalam air panasdengan membentuk gel. Pada umumnya agar agar ini dibuat dari bahan baku Glacelaria sp Sedangkan untuk jenis Sargassum sp dan gelidium sp pemanfaatannya untuk alginat.       

Dari bahan agar agar, karagenan ataupun alginat ini pemanfaatannya dalam industri untuk kebutuhan makanan, minuman , farmasi non pangan dan masih banyak lagi. Rumput laut sangat kaya akan mineral dan vitamin, dan polisakarida untuk kepentingan kesehatan.

Selamat membaca Semoga bermanfaat, Baca Juga