Qn Forum

Ask Your Questions in Related Category

Siapkan Bantuan Solar Untuk Nelayan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kementerian terkait untuk mencukupi kebutuhan nelayan khususnya bahan bakar. SBY juga minta dilakukan pengerukan alur sungai menuju laut untuk kemudahan transportasi bagi para nelayan.

"Pak Wamen PU, tolong dikeruk, Pertamina siapkan SPBN untuk solarnya," kata Presiden saat meninjau Desa Nelayan di Desa Nelayan Dusun Pasir Putih, Desa Sukajaya Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, seperti dikutip dari Antara, Selasa (16/2).

Tega, Bantuan Nelayan di Potong 40 juta

SEMARANG, KOMPAS.com - Nasib nelayan tradisional di Jawa Tengah, juga umumnya daerah pesisir Indonesia makin miskin setelah mereka ternyata tidak dapat mengakses bantuan program nelayan dari pemerintah.

"Para nelayan tradisional tidak bisa mengakses program pemerintah karena mereka kalah dengan kelompok-kelompok bentukan nelayan instans bentuk oknum-oknum dinas kelautan maupun oknum anggota legisatif," kata aktivis nelayan dari Koalisi Rakyat Untuk Keadilan Perikanan (Kiara), Abdul Halim, pada diskusi nelayan makin marginal di Semarang, Jawa Tengah, Senin (29/4/2013).

Potensi Perikanan dan Kelautan Indonesia Masih Besar

IMQ, Jakarta —   Sebagai negara maritim, Indonesia belum mampu mendayagunakan sumber daya laut secara optimal dan tantangan yang datang dari kelautan bukan hanya tantangan terhadap pemerintah, tetapi harus dihadapi oleh dunia usaha.

“Indonesia harus lebih memanfaatkan potensi sektor kelautan yang ada, jangan biarkan nilai potensi yang mencapai Rp20 triliun hilang begitu saja,” kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Perikanan dan Kelautan, Yugi Prayanto di Jakarta, Selasa (15/1).

Amazing, Alat Canggih Deteksi Produktivitas Gurame



Super gurami
Gambar ini hanya untuk hiburan saja mas

Belum lama ini telah ditemukan sebuah Inovasi Teknologi baru untuk ikan Gurami berupa Deteksi produktifitas Gurami melalui suara. Inovasi seperti ini baru ditemukam oleh Tim mahasiswa Departemen ilmu dan teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan ilmu kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam hal budidaya Ikan Gurami. Inovasi Teknologi yang ditemukannya Yakni teknologi untuk mengetahui tingkat produktivitas ikan gurame hanya berdasarkan suara yang dihasilkan. Hal ini dinilai jauh lebih praktis dibandingkan cara lama, yakni membedah gonad ikan untuk diteliti melalui mikroskop.


Salah satu anggota tim, I Gede Mahendra Wijaya menjelaskan, penelitian itu dilakukan dengan menggunakan metode Bioakustik, yakni metode yang biasa digunakan untuk melihat pola dan karakter suara mamalia laut secara umum. Dan dalam penelitian ini ia berserta anggota tim lainnya, Dhaniyanto Mayrendra Rasyid, dan I Made Teguh Wirayudha mengkaitkan metode ini dengan produktivitas pada ikan gurame. Menurut dia, hal ini baru yang pertama kalinya dilakukan di Indonesia. Sementara itu, untuk melakukan perekaman suara I Gede Mahardika dan tim menggunakan alat bantu hydrophone.
Penelitian ini didasarkan pemikiran bahwa perlunya satu metode yang mampu dikembangkan untuk mengetahui mutu indukan ikan gurame yang efektif dan efisien tanpa menyentuh ikan itu sendiri. Sebab, katanya, saat ini penyeleksian indukan ikan umumnya dengan cara membedah ikan untuk menganalisis tingkat kematangan gonad (TKG). Hal tersebut dinilai kurang efektif, selain dapat melukai ikan juga memakan waktu yang lama.
“Metode yang kami lakukan hanya dengan mendengarkan suara yang dihasilkan oleh ikan dalam beberapa tahap. Kemudian, suara yang sudah terekam dianalisis untuk mendapatkan karakteristiknya (frekuensi dan intensitas suara). Karakteristik suara dari masing-masing indukan ikan tersebut kemudian dibandingkan dengan jumlah telur yang dihasilkannya,” paparnya.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan ikan yang memiliki produktivitas tinggi memiliki rentang frekuensi dan intensitas yang lebih sempit, yaitu 2.952 Hz dan rentang intensitas 19 dB, dibandingkan dengan ikan yang memiliki produktivitas yang lebih rendah dengan rentang frekuensi maupun intensitas yang lebih lebar yaitu 5.062 hz dan rentang intensitas 30 dB. Saat ini, katanya, penelitian tersebut masih terus dilanjutkan untuk mendapatkan data yang lebih maksimal.
“Teknologi ini diharapkan mampu memberi solusi bagi pembudidaya ikan gurame agar dapat dengan cepat dan mudah melakukan penyortiran indukan gurame yang unggul tanpa harus menyakiti induk ikan. Dengan sortiran tepat indukan yang produktif dapat membantu peningkatan petani dalam budi daya ikan gurame,” katanya.
 Demikian postingan ini disajikan sebagai informasi atau infomedia ini semoga ada manfaaynya

Sumber: ANTARA 

Industrialisasi Perikanan Harus Atasi Dulu Masalah Mendasar

Tajuk.co, BOGOR — Direktorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkap Ikan (KAPI) Kementerian Kelautan dan Perikanan telah membuat pemetaan karakteristik habitat, dimana penetapan daerah penangkapan ikan (fishing ground) harus dibedakan dari daerah aktivitas ikan lainnya.

Aktivitas yang dimaksud yakni spawning ground (tempat beranak), nursery ground (daerah pengasuhan), feeding ground (daerah mencari pakan). Namun para peneliti kerap menemukan aktivitas penangkapan ikan yang tak kenal aturan.

Kebijakan KKP Harus Implementasikan Blue Economy

JAKARTA – Sharif Cicip Sutardjo, Menteri Kelautan dan Perikanan menegaskan, prinsip blue economy harus diimplementasikan dalam berbagai kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Terutama, dalam program percepatan industrialisasi kelautan dan perikanan.